""
>>>>Pilih Waralaba Tebu yang Sudah Ternama
ADA sebabnya para calon terwaralaba lebih memilih pola kemitraan daripada waralaba untuk gerai sari tebu. Erwin Halim, konsultan waralaba Proverb Consulting mengatakan, selain faktor harga, mungkin calon terwaralaba lebih tertarik dengan pola kemitraan karena terwaralaba hanya tinggal membeli bahan baku sesuai kebutuhan.
Sementara sistem waralaba agak ribet karena terwaralaba harus membayar royalti. Namun, ada kemungkinan juga jumlah waralaba sari tebu ini tumbuh pesat karena ada waralaba yang tidak mau terburu-buru menambah mitra.
Ada baiknya, calon terwaralaba menanyakan dukungan pewaralaba dalam hal pemasaran, karena ini akan berpengaruh terhadap kesuksesan calon terwaralaba. Karena itu dia menyarankan agar calon terwaralaba mengambil waralaba yang sudah ternama
Calon terwaralaba juga harus tahu sumberpasokan bahan baku tebu, sebelum mengambil waralaba tersebut. Hal ini karena daerah penghasil tebu terdapat di Jawa dan Sumatra. Tebu dari daerah yang berbeda mempunyai rasa yang berbeda. "Setahu saya tebu sumatera lebih manis daripada tebu jawa," ujar Erwin.
Mengenai prospek usaha sari tebu, Erwin mengatakan konsumen tertarik meminum sari tebu karena mereka ingin sesuatu yang alami sehingga mereka lebih suka meminum tebu yang digiling langsung di depan mereka daripada kemasan.
Diajuga tidak menyarankan pemilik waralaba menambahkan rasa pada sari tebu karena nantinya pembeli merasa sari lebunya tidak asli. Untuk menarik calon terwaralaba, Erwin menyarankan pemilik untuk menawarkan paket berjeryang mulai dari paket yang murah hingga paket yang paling mahal agar terwaralaba punya pilihan.
ADA sebabnya para calon terwaralaba lebih memilih pola kemitraan daripada waralaba untuk gerai sari tebu. Erwin Halim, konsultan waralaba Proverb Consulting mengatakan, selain faktor harga, mungkin calon terwaralaba lebih tertarik dengan pola kemitraan karena terwaralaba hanya tinggal membeli bahan baku sesuai kebutuhan.
Sementara sistem waralaba agak ribet karena terwaralaba harus membayar royalti. Namun, ada kemungkinan juga jumlah waralaba sari tebu ini tumbuh pesat karena ada waralaba yang tidak mau terburu-buru menambah mitra.
Ada baiknya, calon terwaralaba menanyakan dukungan pewaralaba dalam hal pemasaran, karena ini akan berpengaruh terhadap kesuksesan calon terwaralaba. Karena itu dia menyarankan agar calon terwaralaba mengambil waralaba yang sudah ternama
Calon terwaralaba juga harus tahu sumberpasokan bahan baku tebu, sebelum mengambil waralaba tersebut. Hal ini karena daerah penghasil tebu terdapat di Jawa dan Sumatra. Tebu dari daerah yang berbeda mempunyai rasa yang berbeda. "Setahu saya tebu sumatera lebih manis daripada tebu jawa," ujar Erwin.
Mengenai prospek usaha sari tebu, Erwin mengatakan konsumen tertarik meminum sari tebu karena mereka ingin sesuatu yang alami sehingga mereka lebih suka meminum tebu yang digiling langsung di depan mereka daripada kemasan.
Diajuga tidak menyarankan pemilik waralaba menambahkan rasa pada sari tebu karena nantinya pembeli merasa sari lebunya tidak asli. Untuk menarik calon terwaralaba, Erwin menyarankan pemilik untuk menawarkan paket berjeryang mulai dari paket yang murah hingga paket yang paling mahal agar terwaralaba punya pilihan.
Sumber : Harian Kontan
