" Status YM ""
ukm indonesia sukses: KULINER

Tampilkan postingan dengan label KULINER. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KULINER. Tampilkan semua postingan

Teh Garu Kiri, Suguhan Unik Ala Soppeng


 Kuliner Indonesiaku
Kabupaten Soppeng yang berjarak sekitar 192 kilometer dari Kota Makassar memang memiliki keunikan tersendiri. Selain fenomena ribuan kelelawar yang bergelantungan di jantung Kota Soppeng, serta kesejukan alamnya, kabupaten ini juga ternyata memiliki suguhan teh unik yang disebut dengan teh "Garu Kiri" oleh masyarakat setempat.
Teh garu kiri sejatinya adalah minuman teh yang dijual bebas, meski demikian hanya satu warung yang menjajakan teh ini, yakni terletak di persimpangan Jalan Cabbenge, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan.

Sekilas teh ini tak berbeda dengan teh biasa yang diracik dengan campuran teh alami serta sebutir telur dan madu serta susu dan gula pasir. Namun ada keunikan lain pada proses pembuatan teh yang satu ini yakni cara mengaduknya. Cara mengaduk teh ini haruslah menggunakan tangan kiri dengan adukan dari arah kiri ke kanan. Hal inilah yang menyebabkan teh ini diberi nama teh garu kiri, "garu" berarti aduk.

Di Kabupaten Soppeng, teh garu kiri sudah cukup terkenal. Pasalnya selain unik teh ini ternyata sudah puluhan tahun diperjualbelikan di sebuah warung kecil. "Ini teh sudah turun temurun dari dulu kita sering datang kesini minum teh," ujar Saudi, salah seorang warga.

Lantaran keunikannya, warung teh ini telah beberapa kali mendapat penghargaan dari pemerintah setempat maupun instansi lain sejak puluhan tahun silam. Terbukti di salah satu dinding warung ini terpajang salah satu penghargaan yang bertuliskan tahun 1995. "Kalau cara buatnya dari dulu begini tidak pernah berubah sejak kakek saya dulu, makanya sekarang turun temurun diwariskan," ujar Ammang, pengelola warung teh garu kiri.

Sementara rasanya sungguh menggoda, perpaduan madu serta telur dan susu cukup membuat pengunjung semakin menikmati suguhan unik ini. "Rasanya enak, ditambah lagi namanya yang bikin penasaran," ujar Basdir, salah seorang warga Makassar yang mampir di warung ini.

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html

 Sumber: Kompas.com

Bisa Bedakan Ayam Lepaas dan Ayam Tangkap?

 Kuliner Indonesiaku

Nah ada nama menu yang cukup unik beberapa waktu yang lalu yang kami temukan, yang pertama Ayam Lepaas dan yang kedua adalah Ayam Tangkap, tetapi kedua-dua nya tentunya berbahan utama sama yaitu ayam tetapi beda penyajiannya.

Ayam Lepaas kami sudah review beberapa waktu yang lalu, itu adalah ayam yang digoreng kering diberi kremesan. Dan sebenarnya Ayam Lepaas itu singkatan dari Ayam Lezat Pedas. Waktu itu kami makan Ayam Lepaas ini di daerah Kelapa Gading.

Tapi sebenarnya cukup banyak cabang Ayam Lepaas, dan di Ayam Lepaas ada nama menu unik lainnya, yaitu Ayam Lemaas. Yang ini singkatan dari Ayam Lezat Manis ha-ha-ha...Beberapa hari yang lalu kami mampir makan siang di Chicken Story yang berada di Mal Senayan City, dan ini kami datang yang kedua kalinya. Yang pertama kami lebih memilih untuk mencoba Udang Asap Jumbo yang enak dan mantap. Enak rasanya dan mantap porsinya. Di Chicken Story memang sekarang cukup beragam menu-menunya, termasuk ada menu Ayam Tangkap.

Ayam Tangkap adalah masakan khas Aceh, yang terbuat dari ayam yang digoreng dengan bumbu dan rempah-rempah khas. Biasa untuk daun yang di gunakan adalah daun teumurui dan daun pandan. Nah kemarin pas kita tanya kepada waiter di Chicken Story untuk menu ayam tangkapnya, katanya menggunakan daun Pohpohan.

Menu Ayam Tangkap di Chicken Story penampilannya juga sangat menggiurkan, dan memang enak, gurih. Ayamnya dipotong kecil-kecil dan daunnya ikut digoreng kering. Sayang untuk sambalnya kurang pedas, tapi selain pesan ayam tangkap, kami juga pesan menu ayam cabe rempah. Makanya kami pilih pakai sambal yang ada di menu ayam cabe rempahnya he-he-he.., karena lebih pedas.

Untuk menu ayam cabe rempahnya juga enak, daging ayamnya lunak, tapi tipenya sepertinya memang bukan digoreng kering. Menu ini juga cukup menarik penyajiannya ayam goreng dengan topping cabe rempah yang berisi daun bawang, cabe, pete, bawang merah dan bawang putih.
Bagaimana dengan Anda? Sudah pernah coba menu-menu diatas? Mana yang menjadi favorit pilihan Anda? (Yudi)
Sumber :www.doyanmakan.com

Chinese Bistro ala Chef Yang


 Kuliner Indonesiaku
Ada yang baru lagi di Alam Sutra, Chef Yang namanya. Terletak di Store Alam Sutra, Jl. Alam Sutra Raya 144, bersebelahan persis dengan KFC. Begitu kami masuk ke dalamnya, wuihh... besar sekali restonya. Lampu-lampu di atasnya juga bagus dan unik. Lukisan panjang juga terpajang di salah satu sisi dindingnya. Plus patung-patung kuda juga ikut meramaikan interior di Chef Yang. Bagus banget interior didalamnya. 

Resto ala Chinese Bistro ini terdiri dari dua lantai, masing-masing lantai pun sangat luas. Bisa jadi salah satu pilihan kalau Anda mau gathering kantor, keluarga, arisan, ulang tahun.Menu-menu yang ditawarkan tentu saja chinese food, nah biasanya kan Chinese resto menyajikan banyak ragam menu, tapi di Chef Yang menunya sangat simple. Untuk menu utamanya saja hanya ada sekitar 13 macam. 

Kemudian ada Dim Sum, dan Sup. "Menu-menu andalan di Chef Yang seperti Honey Ginger Chicken dan Black Pepper Beef-nya patut dicoba," ujar waiternya. O iya, disini juga ada menu-menu paket.
Baiklah, kami pesan Black Pepper Beef, Braised Bean Curd, dan Oriental Fried Rice. Sambil menunggu, kami menikmati suasana yang tenang dan melihat tayangan video tentang menu-menu di Chef Yang. Hmm.... tertarik juga nih dengan Cheese Ravioli-nya. Dan sekitar 10-15 menit kemudian, datang juga si sapi lada hitam dan teman-temannya itu.


Wow... enak lho Black Pepper Beef-nya, rasa pedasnya benar-benar nendang banget. Butiran lada hitamnya memang sengaja dibiarkan masih kasar, tidak ditumbuk halus. Sedangkan daging sapinya dipotong dalam bentuk slice, tipis-tipis....empuk banget, tidak alot sama sekali. Enak banget Black Pepper Beef-nya.

Nah kami memadukan Black Pepper Beef dengan Oriental Fried Rice, yummyy... he-he perfect match! Oriental Fried Rice-nya terasa ringan, dan gurih. Enak juga koq. Ada potongan daging ayam charsiu didalamnya. Kemudian menu terakhir adalah Braised Bean Curd, mirip seperti Sapo Tahu Ayam, hanya saja kuahnya terasa lebih ringan, lumayan enak. Selamat mencoba. (Yudi)

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html
 

 Sumber: Kompas.com

Mie Ayam Baso dan Es Bangka di Kota Hujan


 Kuliner Indonesiaku

 Masih di Kota Hujan. Setelah ngemil martabak fatmawati, kami pun meluncur ke Jalan Sudirman untuk menyantap mie bangka yang ada di depan Gedung Wanita. Meskipun hanya memakai tenda, tapi rasanya yahud lho. Dan jangan heran kalau begitu sampai disana kita harus saba rmenunggu tempat duduk.

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya kami menyantap Mie Bangka AL, ngak tahu deh ini sudah yang keberapa kalinya. Nah kan benar saja kan begitu kami sampai, semua tempat duduk penuh. Kami harus menunggu sekitar 5 menit untuk menunggu ada tempat duduk yang kosong. Ramai banget disini, dan gerimis benar benar tidak mengganggu para penggemar mie bangka ini... termasuk kami he-he...
Sambil menunggu tempat duduk yang kosong, kami pesan dulu 4 porsi mie ayam baso tahu kering (asin) dan es teler. Akhirnya dapat juga nih tempat duduknya, dan tidak lama kemudian mie pesanan kami juga diantar.

Porsinya memang luar biasa mantap, semangkok penuh. Porsi cowo banget ini, saya sih pasti tidak habis. Soalnya banyak banget. Topping daging ayam cincangnya royal banget lho. Dan mie ayam ini disajikan dengan baso dan tahu kuah.

Mienya memang enak, ada rasa pedas lada yang terasa. Topping daging ayam cincangnya juga yahud banget rasanya, gurih dan agak krenyes-krenyes karena ada taburan bawang merah goreng diatasnya. Enak banget teman-teman. Baso tahu kuahnya juga sama enaknya. Bahkan banyak juga lho yang menambah tahu kuahnya saja. Seporsi mie ayam baso tahu kering (asin) harganya Rp 19.000. Namun porsinya mantap lho ya, jadi ya sepadanlah.

O iya kalau kesini juga jangan sampai ketinggalan untuk mencoba es campurnya, enak-enak lho es campurnya. Ada es campur 9 macam, es teler, es tape singkong, es cendol, dan masih banyak lagi.
Es Bangka dan Mie Ayam Baso AL buka mulai dari jam 5 sore sampai hampir tengah malam. Jadi,  kalau main ke Bogor jangan lupa mampir. (Yudi)

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html

Sumber: Kompas.com
 

Ini Dia Bakso Mawut yang Bikin Ketagihan!


 Kuliner Indonesiaku

Siapa tak suka bakso? Hampir semua orang tahu dan menyukai makanan yang satu ini. Saat ini bakso juga sudah banyak ragam rasa dan makin inovatif. Seperti Bakso Mawut yang ada di Kota Magelang Jateng, unik dan bikin nagih. Dalam Bahasa Jawa, kata "mawut" artinya tumpah, yang artinya dalam satu mangkuk ada banyak isinya. Antara lain bakso urat, bakso isi telur, bakso alus, iga sapi, mie, tahu, hingga sayuran dan tentu kuah yang gurih.

"Saking kompletnya seperti mau tumpah," ujar Nuri Ikhsanida, pemilik Bakso Mawut Magelang, Jumat (8/6/2012).Kata "mawut" sengaja dipilih Dhini, panggilan akrabnya, karena diharapkan banyak pembeli yang datang sehingga bisa memberi rezeki yang tumpah melimpah. Bahkan, agar tidak dijiplak nama Bakso Mawut sudah dipatenkan di Dirjen HKI Kemenhumham RI sejak 16 Mei lalu.

Rahasia kelezatan bakso ini terletak pada pemilihan bahan baku dagingnya. Dhini sengaja memilih jenis daging sapi segar yang kualitas super, meski tergolong mahal namun kualitas rasa dijamin tidak mengecewakan. Berbeda dengan bakso pada umumnya, daging dalam bakso ini benar-benar dominan. "Banyak penjual bakso yang mencampurkan lebih banyak tepung ketimbang daging. Namun bakso kami benar-benar lebih banyak dagingnya, penggunaan tepung kanji hanya sebagai pengikat saja itu pun dalam jumlah yang sedikit," imbuh alumni jurusan Apoteker UAD Yogyakarta ini.

Ia juga sama sekali tidak mencampurkan bahan-bahan kimia berbahaya seperti boraks dan pengawet. Oleh karena itu, Dhini beserta tiga karyawannya setiap pagi harus belanja dan masak. "Itu sebabnya kenapa kami mulai buka jam 11.00, karena kami bena-benar ingin meyajikan bakso yang fresh," kata gadis berjilbab ini.

Untuk menarik pelanggan, Dhini membuat program-program khusus yang menarik, seperti pengunjung yang kebetulan memakai baju sama dengan warna seragam karyawan maka gratis minum es teh, atau yang kebetulan memiliki nama Dhini juga bakal dapat gratis minum es teh. Istimewanya lagi, jika pengunjung pada saat membeli merayakan ultah, maka gratis makan bakso sepuas dan sekeyang-kenyangnya. "Syaratnya hanya menunjukkan KTP," katanya.

Karena itu tak heran, meski usaha yang dirintisnya baru berjalan dua bulan, namun sudah memliki banyak pelanggan, mulai dari orang tua hingga anak kecil. Kedainya yang terletak di Jalan Panembahan Senopati No. 17C Kota Magelang ini tak pernah sepi pengunjung terutama pada jam makan siang dan sore hari. Harga yang dipatok pun relatif terjangkau, mulai dari Rp 7.000 hingga Rp 10.000 per porsi.

Harga tergantung jumlah dan jenis bakso, pengunjung bebas memilih mau yang mawut uratnya, mawut ndog/telurnya, mawut alusannya atau komplet plus daging iga sapi. "Semuanya nikmat dengan atau tanpa kecap, saus dan sambel," katanya.

Dalam sehari rata-rata Dhini bisa menghabiskan daging 7 kg, urat 3 kg dan iga hingga 5 kg. Jika dirupiahkan omzetnya bisa mencapai Rp 1-2 juta per hari. Namun demikian tak membuat Dhini sombong, setiap hari Jumat ia selalu menyisihkan 20 persen dari omzetnya untuk bersedekah. Menurutnya, usaha tersebut tidak hanya semata untuk memperkaya diri namun juga ingin memberi manfaat bagi sesama. "Jadi pengunjung yang membeli bakso pada hari Jumat juga turut bersedekah," tutur warga Perumahan Depkes Kramat Magelang ini.

 Sumber: Kompas.com

Martabak Manis Unyil Fatmawati


 Kuliner Indonesiaku

 Sore-sore memang enak banget kalo ngemil martabak, mau martabak manis maupun telor, dua-duanya tetap enak. Tapi kali ini kami ingin mencoba martabak yang sangat terkenal di Kota Bogor. Salah seorang anggota keluarga kami yang tinggal di Bogor sangat merekomendasikan martabak satu ini, makanya mumpung kami sedang di Bogor kami harus mencobanya.

Namanya adalah Martabak Fatmawati, ada banyak cabangnya di Bogor. Dan sore itu kami berkunjung ke salah satu cabangnya yang ada di Jalan Kedung Halang no 61 Bogor. Sebelah Apotek Sehat. Katanya sih yang terfavorit di situ adalah martabak durian, tapi sayang banget hari itu mereka tidak sedang stok durian, jadi tidak jual martabak durian hari itu. Yahh... kecewa deh. Belum lagi petugas bagian kasir tidak terlalu welcome melayani kami. Tapi tidak apa-apa, berhubung katanya martabaknya enak, kami pun tidak mempermasalahkan sikapnya, he he...

Akhirnya kami pesan martabak unyil karena ini juga merupakan menu favorit di Martabak Fatmawati. Kami pesan unyil keju nangka dan unyil kacang cokelat wijen. Tidak hanya itu, kami juga pesan tipis kacang cokelat wijen, asin tuna balado, dan asin corned. Yup, banyak banget, karena ini disantap beramai-ramai sekeluarga.

Sambil menunggu, kami melihat proses pembuatan martabak unyil. Cetakannya memang sangat mungil, dan tidak setebal martabak manis besarnya. Setelah semua pesanan kami jadi, kami langsung menyerbunya, he-he... mumpung masih panas.

Yang menarik perhatian saya adalah unyil keju nangka. Gigitan pertama benar-benar membuat saya jatuh cinta. Enak banget! Tidak terlalu tebal martabaknya, tapi justru itu yang membuat enak, tidak eneg sama sekali. Campuran keju, nangka, susu, dan mentega sebagai topingnya benar-benar mantap.

Sementara unyil kacang cokelat wijen juga sama enaknya. Untuk martabak unyil ini harganya berkisar dari Rp 12.500 sampai Rp 20.000. Harga tergantung jenis mentega yang kita pilih, ada mentega ala Fatmawati, mentega Meadow Lea non Cholesterol, dan Wisman. Wah teman-teman kalau ke Bogor harus mencoba martabak unyil ini, enak banget!

Yang asin juga tidak boleh ketinggalan untuk dicoba. Bisa dipilih mau 2 telor, 3 telor, atau 4 telor. Ada telor ayam maupun telor bebek. Tentu saja harganya berbeda. Martabak asin tuna balado yang kami pesan ini memang enaknya disantap dalam keadaan panas, daging ikan tuna balado-nya tercampur dengan telor ayam dan daun bawang, yummy...enak lho. Ada rasa spicy sedikit, tapi tidak terlalu pedas kok. Kalau Anda tidak mau yang ada rasa pedasnya sama sekali, bisa pilih yang corned. Ini juga dijamin enak, gurih dan mantap! Untuk martabak asin, harganya berkisar antara Rp 30.000 sampai Rp 41.000.

Hmm... sayang banget nggak sempet mencoba martabak durian, semoga lain waktu kami bisa mencoba martabak manis durian ala Fatmawati ini. Mulai sekarang, buat kami, martabak Fatmawati masuk dalam salah satu tempat yang harus dituju kalau wisata kuliner ke Bogor. Terutama yang martabak unyil. Mantap!! (Ita)

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html

Sumber :  Sumber: Kompas.com

Gudeg Kering "Yu Djum" yang Bikin Ketagihan


  Kuliner Indonesiaku

Kalau Anda ke Yogyakarta, wisata kuliner gudeg tentu menjadi tujuan utama untuk dinikmati. Di daerah Wijilan, di pusat kota Yogyakarta, sudah lama dikenal sebagai "kampung gudeg". Pemandangan di kiri dan kanan sepanjang jalan ini adalah adalah penjual gudeg.
Karena lebih suka gudeg kering, maka tujuan saya adalah gudeg Yu Djum. Gudeg ini telah melegenda hampir 40 tahun, terutama karena memiliki kelebihan pada sajian nangkanya yang benar-benar kering, berwarna kecoklatan, dan rasanya tidak terlalu manis di lidah.

Sambal goreng kreceknya juga kering. Dengan campuran kacang tolo pedas, asin dan berwarna merah, rasanya sangat cocok dinikmati dengan nasi gudeg. Apalagi, ditambah telor rebus yang  berwarna kecoklatan dan kuah ayam arehnya yang semakin menambah rasa nikmat sajian khas Yogyakarta ini.

Menu paling banyak diminati pengunjung untuk dibawa pulang adalah gudeg lengkap dalam kendil, yang terdiri dari gudeg, krecek, telor, dan ayam. Harga gudeg ini cukup mahal, antara Rp 150.000 sampai Rp 200.000 untuk ayam satu ekor dan telur 10 buah.

Gudeg memang masakan khas Yogyakarta, yang terdiri dari rebusan nangka muda dan santan. Warna makanan ini menjadi kecoklatan karena direbus dengan campuran daun jati. Gudeg Yu Djum juga tahan lama walaupun dibawa ke luar kota. Itu karena gudeg ini sengaja dimasak kering dan bisa tahan tiga hari jika dimasukkan dalam kulkas. Saat akan dimakan, guded cukup dikukus. Dijamin, rasa gudegnya tetap enak dinikmati.

Masuk ke warung Yu Djum, pengunjung harus duduk secara lesehan. Penjualnya duduk di bangku pendek atau dingklik. Pembeli bisa melihat langsung lauk yang akan dipesan.Harga nasi gudeg krecek dan telur saja cukup mahal untuk ukuran kota pelajar ini, yaitu sekitar Rp 10.000. Jika memesan dengan tambahan ayam dada, harganya bisa sampai Rp 30.000 per porsi gudeg lengkap. Tapi, rasanya dijamin nikmat sesuai harganya.

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html
 

Sumber: Kompas.com 

Ayo Berburu Makanan Favorit Doraemon


 Kuliner Indonesiaku  

 Bukan festival budaya saja yang menarik dari Little Tokyo Ennichisai 2012, yang digelar di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mulai Sabtu ini (30/6/2012) selama dua hari. Makanan dan minuman khas Jepang yang dijual dalam festival itu pun sangat menggoda selera para pengunjung. Salah satunya adalah kue bernama dorayaki.

Menurut Sherly, penjual dorayaki dalam festival tersebut, kue itu memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. "Ini kan festival Jepang, dorayaki juga makanan khas Jepang, apalagi favorit Doraemon. Jadi, banyak orang yang penasaran dengan dorayaki," katanya.

Dorayaki merupakan kue terbuat dari tepung terigu. Setiapnya terdiri dari dua lapis dengan isian rasa blueberry, kacang merah, srikaya, atau cokelat di tengahnya. Satu dorayaki dijual oleh Sherly dengan harga delapan ribu rupiah.

Sherly mengaku bahwa pendapatannya meningkat drastis ketimbang di hari biasa. "Pendapatannya sih jelas jauh lebih besar pas ada acara seperti ini daripada hari biasa," ujarnya.Namun, Sherly juga mengeluhkan harga sewa booth yang makin mahal dibandingkan dengan dua tahun lalu. "Pendapatan sih meningkat ya sampai tiga kali lipat, tapi ya sewa stand-nya juga semakin mahal," ujar Sherly lalu tertawa.
 
Selain dorayaki, terdapat banyak hidangan khas Jepang dijual di Little Tokyo Ennichisai 2012. Sebut saja, takoyaki, okonomiyaki, negiyaki, ramen, udon, es krim goreng, taiyaki, permen apel, ikayaki, sake, dan tuak.

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html

Sumber: Kompas.com 


Dan Sate Kerang Medan Pun Terbang...


  Kuliner Indonesiaku 

SATE kerang medan naik pangkat. Makanan ”kampung” yang biasa dijajakan di pinggir jalan itu disulap menjadi oleh-oleh yang siap ditenteng ke kabin pesawat. Dari Medan, sate kerang terbang ke Jakarta, sampai Solo.

Pesanan sate kerang medan itu akhirnya datang juga. Dikemas dalam dus berlapis aluminium foil, sate kerang itu tampak menjanjikan kelezatan. Bumbunya berlimpah dan harum baunya. Sekilas tampilannya mirip rendang yang diberi tusuk sate.

Seperti tampangnya, rasa sate kerang juga mirip rendang. Jejak gurih santan dan pedas cabai begitu nyata di dalam mulut. Hanya saja, di antara jejak gurih dan pedas terselip rasa manis dan asam. Ada tiga rasa yang disediakan, yaitu orisinal, dengan tingkat kepedasan yang moderat, kemudian manis pedas, dan pedas. Buat Anda yang tidak begitu tahan rasa pedas, sebaiknya memilih rasa orisinal. Itu pun sudah sanggup membuat orang keringatan seusai menyantapnya.

Potongan daging kerangnya cukup besar dengan tekstur sedikit kenyal layaknya ampela ayam. Tidak ada sedikit pun bau lumpur dan jejak pasir di dalam daging sate kerang medan bermerek Rahmat Efendi ini.

Apa rahasianya? ”Kami hanya menggunakan kerang bulu dari Tanjung Balai. Daging kerangnya besar-besar dan tidak banyak mengandung pasir,” ujar Rahmat Efendi (36) yang mengelola usaha sate kerang medan bersama kakaknya, Suliyana, Sabtu (26/5/2012) lalu.

Rahmat menjelaskan cara memasak sate kerang. Pertama, kerang segar yang masih hidup dan bercangkang disikat dan dicuci bersih. Kerang lalu dimasak di dalam wajan tanpa menggunakan air sama sekali.

Setelah matang, daging kerang dikeluarkan dan dicuci berkali-kali untuk menghilangkan pasir. Daging kemudian dimasak dengan bumbu antara lain bawang merah, bawang putih, ketumbar, cabai kering tumbuk, kemiri, kelapa sangrai, dan asam jawa.
Proses terakhir, masakan yang telah matang ini dirangkai dalam tusuk sate. ”Jadi, meski namanya sate, dagingnya tidak dibakar sama sekali,” tambah Suliyana.

Oleh-oleh khas Medan

Rahmat dan Suliyana membuka kedai mi di rumahnya. Kedai itu juga menyediakan sate kerang sebagai teman makan mi. Sate kerang bukan barang baru buat Rahmat dan keluarga. Pada tahun 1957-1976, ibunya, Tukirah, berjualan sate kerang berkeliling kampung.

Selain ibunya, kata Rahmat, sejumlah tetangganya yang sama-sama tinggal di Jalan PWS juga berjualan sate kerang. Karena mereka umumnya tinggal di satu gang yang sama, gang tersebut dinamai Gang Kerang. Hingga sekarang gang itu masih ada meski tinggal keluarga Rahmat saja yang berjualan sate kerang.

Sejak Januari 2012, Rahmat mengemas sate kerangnya sebagai oleh-oleh khas Kota Medan yang bisa ditenteng ke dalam kabin pesawat. Sebelumnya, sate kerang umumnya hanya dijajakan di pinggir jalan atau di kedai mi. Tidak ada yang berpikir mengemasnya sebagai oleh-oleh khas Medan.

Rahmat melontarkan ide kepada kakaknya agar membuat sate kerang untuk oleh-oleh layaknya bolu atau bika ambon khas Medan. ”Tapi, saya malah ditertawakan. Kakak saya bilang, ’Ah, aneh-aneh saja kau. Sate kerang itu kan hanya makanan kampung yang biasa dijual di kedai mi,” kenang Rahmat.
Meski ditertawai, Rahmat tetap yakin idenya akan berjalan.

Berdasarkan pengalaman ketika merantau ke Jakarta dan Batam, teman-teman Rahmat sangat suka jika ia membawa oleh-oleh sate kerang medan buatan ibunya. Setelah Rahmat pulang dari rantau dan menetap di Medan, sejumlah teman-temannya di Batam dan Jakarta masih sering minta dikirimkan sate kerang.

Pendek kata, Rahmat berhasil membujuk kakaknya untuk membuat sate kerang yang dikemas sebagai buah tangan pada Januari 2012 lalu. Beragam kemasan dicoba hingga dia menemukan kemasan kardus berlapis aluminium foil yang tidak tembus air. Dengan kemasan seperti itu, sate kerang bisa tahan 12 jam. Jika dimasukkan ke dalam kulkas, sate kerang tahan dua hari.

”Kami sedang memikirkan kemasan lain yang bisa membuat sate lebih tahan lama tanpa sedikit pun pengawet,” ujar Rahmat yang mengklaim sebagai pedagang sate kerang medan pertama yang mengemas masakan itu sebagai oleh-oleh.

Rahmat menjajakan sate kerangnya melalui media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Pembeli tinggal pesan melalui Twitter atau telepon, Rahmat akan mengantar atau mengirimnya. ”Kebanyakan pembelinya minta sate kerang pesanan langsung diantar ke bandara sebelum mereka terbang,” ujar Rahmat yang saat itu baru saja pulang mengantar pesanan sate kerang untuk sejumlah pelancong dari Jakarta yang mampir ke Medan.

Sejauh ini, usahanya tumbuh lumayan. Kalau pada awal usaha dia hanya memproduksi 5 kilogram kerang sehari, kini dia memproduksi puluhan kilogram. ”Rekor kami membuat 80 kilogram sehari,” ujar Rahmat bangga.

Pelanggannya, ujar Rahmat, berasal dari sejumlah daerah. Jumat siang, papan tulis di rumah produksi sate kerang Rahmat, yang juga kedai mi, penuh dengan catatan pesanan antara lain datang dari Medan, Batam, Jakarta, dan Solo.

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html

Sumber: Kompas.com
 

Mengenal Sinonggi, Kuliner Khas Kolaka


  Kuliner Indonesiaku


Usaha kuliner tradisional di Kolaka, Sulawesi Tenggara masih jarang dijumpai. Namun, bukan berarti tidak ada. Salah satunya adalah Rumah Makan Berkah yang berada di Jalan Ahmad Mustin Nomor 10 km 3 Kolaka. Tempatnya sangat sederhana. Di rumah makan ini hanya ada susunan meja dan kursi dengan lima orang pelayan. Namun siapa menyangka, dalam sehari rumah makan ini mampu melayani 100-150 pelanggan. 

Menu makanan tradisional Kolaka bernama "Sinonggi" menjadi andalan dari restoran milik seorang ibu rumah tangga bernama Siah tersebut.  Wanita berusia 45 tahun ini memulai usahanya baru beberapa tahun terakhir. Siah mengatakan, selain berbisnis, usahanya ini juga dimaksudkan untuk melestarikan makanan tradisional khas Kolaka. 

"Sinonggi itu kan makanan khas suku Mekongga yang merupakan suku asli orang Kolaka. Makanan ini sudah tidak ada lagi yang kita jumpai di rumah makan Kolaka. Makanya saya buat rumah makan yang menyajikan sinonggi. Saya kan juga hobi dengan makanan ini, jadi sekalian saja," terangnya, Senin (2/7/2012). 

Siah pun mulai menjelaskan tentang Sinonggi. Makanan itu berbahan dasar sagu yang telah disiram air panas. "Kalau sudah disiram pake air panas, sagu itu kan berunah jadi kenyal, baru kita potong-potong kecil. Setelah itu dicampur pakai kuah air ikan atau sayur bening. Untuk melengkapi rasanya, ikan asin yang sudah digoreng kita campurkan ke dalam mangkuk yang sudah berisi sinonggi dan kuahnya," katanya. 

Sebagai teman makan, Sinonggi biasa disajikan dengan racikan sambel tradisional. Satu porsi Sinonggi hanya dihargai sekitar Rp. 20.000. Dalam sehari restoran ini bisa meraup keuntungan sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu. Rumah Makan Berkah yang buka tiap hari mulai pukul 8.00-16.00, mencapai puncak keramaiannya ketika hari kerj,a karena tempatnya berada di kawasan perkantoran dan pertokoan di Kota Kolaka.  

Menawarkan menu makanan tradisonal dangan harga yang terjangkau menjadikan rumah makan ini alternatif pilihan bagi sebagian warga Kolaka. Contohnya Said, yang bersama keluarganya menyempatkan makan siang di tempat ini sebelum pulang ke rumahnya. "Hampir tiap hari saya ke sini. Sekarang kan dari belanja bersama keluarga, jadi sekalian saja kami singgah untuk makan siang. Sudah tentulah menu yang kami pilih itu Sinonggi. Ini satu-satunya warung yang jual Sinonggi di Kolaka, baru di sini racikan bumbunya sangat pas. Sinonggi itu kan butuh bumbu khusus. Tapi pemilik warung tidak mau memberikan resepnya," kata Said sambil tertawa. 

Pengunjung lain, Suharti, memilih membungkus menu pilihannya untuk dibawa pulang. "Saya tiap hari di sini pesan satu porsi Sinonggi untuk anak-anak di rumah. Di sini kan harganya murah jadi mending beli dari pada buat sendiri," ujarnya.

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html

 Sumber: Kompas.com 

Asyik, Kopi Berpadu dengan Terung Goreng


  Kuliner Indonesiaku


Hari itu, saya sengaja datang lebih awal dari jadwal pertemuan di Living World, Alam Sutera, Serpong, Tangerang. Sebab, saya ingin minum kopi dulu. Setelah menyusuri lantai dasar Living World, akhirnya saya menemukan My Kopi-O. Sebuah coffee shop yang cukup besar dan sangat menarik.

Yup, sangat menarik perhatian saya dengan dekorasi interiornya yang bagus. Susunan botol-botol warna-warni ditata apik di lemari besar. Kemudian penataan meja kursinya juga apik. 

Buku menunya juga lucu, berbentuk seperti buletin koran. Menu di sini banyak ragamnya, dari kopi,espresso, ice coffee, chocolate, hidangan penutup, roti panggang, western food, asian food, hingga pasta dan steak. 

Tetapi, saya ingin minum kopi dan camilan. Makanya saya pesan Kopi-O. Untuk camilan, ada yang menarik nih, “Garlic Brinjal”. Apa itu Brinjal? Oh, ternyata terung. Hmm, enak nih kayanya, coba satu deh.

Saya betah banget duduk di sini. Dekornya bagus, suasananya juga lumayan enak. Apalagi ditemani dengan secangkir kopi original alias Kopi-O, bikin saya menjadi segar kembali.  Sambil menulis-nulis beberapa ide di buku, saya pun “nyemil” garlic brinjal. Tentu saja sambil sesekali menyuruput kopi panas. Asyik banget!

Garlic brinjal adalah terung yang di potong-potong tipis memanjang, hampir seperti potongan french fries, kemudian digoreng tepung. Kemudian setelah matang diberi taburan bawang putih goreng dan daun bawang yang sudah diris-iris lembut. 

Memang enak, renyah, dan asin. Agak krenyes-krenyes. Rasa bawang putihnya juga bikin brinjal gorengnya jadi lebih beraroma. Tetapi saya belum puas nih minum kopinya. Saya pun pesan segelas Ice Mocca Vanilla. Kopi campur moka yang diberi satu sendok es krim rasa vanila. Menu yang ini juga recommended. Moka dan kopinya cukup terasa, tidak abal-abal. 

Kalau ke Living World, jangan lupa mampir ke My Kopi-O. My Kopi-O berada di Living World Alam Sutera Ground Fl Unit 35, Serpong. Harga untuk Nanyang Kopi O sebesar Rp 15.800 dan Spicy Garlic Brinjal Rp 26.800. Selamat mencoba. (Ita)

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html
 

 Sumber: Kompas.com

Entri Populer