" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Peran Pendidikan dalam Kesuksesan Berwirausaha

Peran Pendidikan dalam Kesuksesan Berwirausaha

Sejak kecil ayah saya selalu mengajarkan prinsip "be your own bosd. Ayah saya percaya bahwa lebih baik untuk memiliki usaha sendiri dibandingkan menjadi karyawan yang bekerja untuk orang lain. Sebagai anak yang bertumbuh di keluarga wirausaha, ajaran itu memotivasi saya untuk menjadi entrepreneur myself dan kata "en-trepreneurshiff bukanlah menjadi sesuatu yang asing. Namun sayangnya seperti yang telah dituturkan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi Sandiaga S Uno pada tulisannya beberapa waktu lalu bahwa kewirausahaan belum banyak berkembang di Indonesia sampai krisis finansial pada 1997.

Uno juga menambahkan, setelah lebih dari satu dekade pada akhirnya terbukti bahwa krisis yang pernah terjadi umumnya justru memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Terbukti dari bertumbuhnya industri UMKM di negara kita yang kurang lebih berjumlah 40 juta perusahaan. Kata "entrepreneur" pada saat ini menjadi kata yang paling sering kita dengar dan setiap harinya semakin banyak orang dari berbagai macamkalangan tertarik untuk menjadi entrepreneur.

Sehubungan dengan hal ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menggalakkan dimasukkannya subjek kewirausahaan dalam kurikulum nasional dimulai pada level pendidikan sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Hal ini membuat saya sebagai pengajar bertanya pada diri saya sendiri, apakah in reality kewirausahaan dapat diajarkan melalui pendidikan forma?.

Seperti yang pernah ditanyakan oleh salah satu murid saya, "Mengapa kami harus belajar kewirausahaan jika hal ini tidak menjamin kesuksesan masa depan kanu sebagai wirausahawan?" Dalam hal ini Rae pada jurnal akademiknya yang berjudul "Teaching en-trepreneurship in Asia impact of a pedagogical innovation" (1997) juga berpendapat bahwa "...keah-lian-keahlian yang secara tradisional diajarkan dalam sekolah bisnis sangatlah essential tetapi tidaksufficient untuk membentuk successful entrepreneur".

Karena itu untuk menjembatani gap antara teori dan realita, bagaimanakah seorang wirausahawan dapat meyakinkan dirinya bahwa ide yang mereka miliki akan menghasilkan sukses? Jelasnya, banyak elemen dalam kewirausahaan, seperti keberanian untuk mengambil risiko, proactivity, dan inovasi yang sulit untuk diajarkan dalam kelas. Sama halnya ketika ide-ide sangatlah mudah untuk didapatkan tetapi kemampuan kita untuk mengimplementasikan ide-ide tersebut adalah yang terutama.

Pada kenyataannya, banyak wirausahawan yang tidak mencoba keandalan ide mereka sebelum memulai bisnis. Satu-satunya cara yang paling efektif adalah dengan melakukannya secara langsung. Seorang usahawan yang sukses akan memperlakukan kegagalan mereka sebagai salah satu proses pembelajaran yang sangat berharga walaupun terkadang memakan banyak waktu dan biaya.

Salah satu contohnya seperti yang telah diterapkan oleh teman saya pendiri dan pemilik restoran Panci-ous Pancake. Dia mengatakan bahwa dia tidak melakukan proper market research pada saat dia memulai usahanya. Memang pada awalnya dia sendiri tidak yakin apakah idenya dapat menjadi sukses atau tidak, apa yang dia miliki hanyalah keinginan untuk membuka bisnis restoran dan passion-nya terhadap makanan terutama pancake. Banyak orang yang mengatakan bahwa kesuk-sesannya hanyalah dikarenakan faktor luck atau coincidence. Tetapi menurut saya, keputusan dia untuk membuka salah satu rumah pancake pertama di Indonesia adalah suatu risiko yang siap dia ambil. Hal itu belum tentu dimiliki orang lain.

Kembali lagi pertanyaannya, dapatkah sikap risk taking seperti ini diajarkan melalui pendidikan formaP. Mungkin tidak, tetapi kebanyakan bisnis yang ada tidaklah selalu tentang bagaimana menciptakan new demand dan new market. Mereka hanya melakukan apa yang orang lain lakukan, tetapi better dan lebih efficient dan tentunya lebih efektif dibandingkan perusahaan lainnya.

Hal utama yang harus ditemukan adalah faktor-faktor apa yang dapat menjadikan suatu perusahaan itu istimewa dan sukses. Seperti contohnya, salah satu hal yang ingin sekali saya temukan adalah faktor-faktor yang membuat Blue-bird menjadi perusahaan jasa transportasi (taksi) yang paling baik? Apakah karena reliability, safety, keramahan, dan disiplin?

Menurut kepala sekolah bisnis yang ternama di Eropa, EMLYON di Perancis, semakin banyaknya berbagai macam jenis kelas-kelas MBA dapat membantu para wirausahawan dalam tiga hal dengan menyediakan akses dalam international network of contact and advisors, dengan memberikan gambaran tentang kesulitan dan kesempatan dalam berwirausaha terutama saat berhubungan dengan across different cultures dan memberikan exposure terhadap berb-agai macam cara bagaimana bisnis dijalankan.

Namun, di samping dari debat panjang mengenai effectiveness dari studi bisnis, saya sangat percaya bahwa pendidikan sangatlah penting dalam mempersiapkan diri kita untuk menjadi great entrepreneurs. Seperti yang ayah saya selalu ingatkan bahwa climate dari bisnis saat ini sangatlah berbeda dengan pada saat dia memulai bisnisnya tiga dekade yang lalu. Dunia wirausaha saat ini jauh lebih competitive dari sebelumnya. Terutama dengan adanya globalisasi ekonomi, kita tidak hanya bersaing locally tetapi juga internationally.

Maka dari itu, bagaimana kita dapat bersaing jika kita tidak memiliki keahlian-keahlian dasar, pengetahuan, dan pendidikan? Setidak-tidaknya pendidikan kewirausahaan dapat memberikan kita fondasi dan basic building blocks untuk bisnis yang kita perlukan untuk menjadi wirausahawan yang berhasil.

Dengan Singapore, Malaysia, Vietnam, Filippina, India, dan Tiongkok yang meletakkan banyak perhatian terhadap kewirausahaan dan training yang ditujukan untuk mendukung lebih banyak orang untuk menjadi businesspeople, sangatlah penting untuk tetap dapat bersaing melalui peningkatan pendidikan kewirausahaan sebagai kunci utama dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Entri Populer