""
>>>>>>BI Permudah Kredit UMKM
SEMARANG (Suara Karya) Bank Indonesia (BI) membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jateng untuk mendapatkan kemudahan permodalan dengan pembinaan melalui pengembangan klaster-klaster.
BI optimistis dengan model pengembangan klaster, UMKM akan menjadi lebih baik ke depan, khususnya dalam mengenal perbankan. "Dengan adanya pembinaan melalui klaster-klas-ter, kami harap pelaku UMKM mau belajar. Sehingga saat dilepas oleh BI, kinerja mereka bisa jauh lebih baik," tutur Pemimpin Kantor BI Semarang Ratna E Amiaty, kemarin.
Menurut dia, pengembangan klaster bertujuan mendorong pertumbuhan kredit UMKM karena masih banyak pelakunya yang belum terjangkau sistem perbankan. Kantor BI Semarang, selama ini sudah mengembangkan berbagai klaster UMKM. Mereka dibantu dalam pengembangan bisnisnya. Pembentukanklaster dilakukan atas kerja sama berbagai pihak.
Terbaru, klaster yang dikembangkan BI antara lain pengembangan Desa Produktif Klaster Bordir dan Konveksi Pedurenan di Kabupaten Kudus, pengembangan Klaster Tanaman Obat (Biofarmaka) di Kabupaten Semarang, serta pengembangan Klaster Nasional Tanaman Jarak.
"Pengembangan klaster ini dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi regional, khususnya di Jawa Tengah. Selain itu, pengembangan klaster diharapkan mampu menghasilkan komoditas unggulan yang dapat meningkatkan daya saing daerah," jelasnya.
Hal ini juga sebagai langkah strategis bisa menggerakkan sektor riil. Penyaluran kredit UMKM di Jateng sendiri sampai Maret 2011 sudah mencapai Rp 36,2 miliar. Terinci, Rp 9,9 miliar untuk usaha mikro, Rp 13,6 miliar untuk kredit kecil, dan Rp 12,7 miliar untuk kredit menengah.
Sumber: Suara Karya
SEMARANG (Suara Karya) Bank Indonesia (BI) membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jateng untuk mendapatkan kemudahan permodalan dengan pembinaan melalui pengembangan klaster-klaster.
BI optimistis dengan model pengembangan klaster, UMKM akan menjadi lebih baik ke depan, khususnya dalam mengenal perbankan. "Dengan adanya pembinaan melalui klaster-klas-ter, kami harap pelaku UMKM mau belajar. Sehingga saat dilepas oleh BI, kinerja mereka bisa jauh lebih baik," tutur Pemimpin Kantor BI Semarang Ratna E Amiaty, kemarin.
Menurut dia, pengembangan klaster bertujuan mendorong pertumbuhan kredit UMKM karena masih banyak pelakunya yang belum terjangkau sistem perbankan. Kantor BI Semarang, selama ini sudah mengembangkan berbagai klaster UMKM. Mereka dibantu dalam pengembangan bisnisnya. Pembentukanklaster dilakukan atas kerja sama berbagai pihak.
Terbaru, klaster yang dikembangkan BI antara lain pengembangan Desa Produktif Klaster Bordir dan Konveksi Pedurenan di Kabupaten Kudus, pengembangan Klaster Tanaman Obat (Biofarmaka) di Kabupaten Semarang, serta pengembangan Klaster Nasional Tanaman Jarak.
"Pengembangan klaster ini dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi regional, khususnya di Jawa Tengah. Selain itu, pengembangan klaster diharapkan mampu menghasilkan komoditas unggulan yang dapat meningkatkan daya saing daerah," jelasnya.
Hal ini juga sebagai langkah strategis bisa menggerakkan sektor riil. Penyaluran kredit UMKM di Jateng sendiri sampai Maret 2011 sudah mencapai Rp 36,2 miliar. Terinci, Rp 9,9 miliar untuk usaha mikro, Rp 13,6 miliar untuk kredit kecil, dan Rp 12,7 miliar untuk kredit menengah.
Sumber: Suara Karya
(Pudyo Saptono)
