>>>>>>>Rambah Pasar Waralaba, Holcim Gandeng Dua Investor Domestik
Jakarta - PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) melalui anak usahanya PT Holcim Beton melakukan perjanjian kerja sama waralaba beton dengan dua investor dari Jawa Timur dan kawa Tengah. "Holcim Beton hari ini bekerja sama waralaba dengan PT Triputra Perkasa Sejati dari Probolinggo, Jawa Timur dan PT Karya Wira Beton. Solo,*kara Presiden Direktur Holcim Betoa Derek Willhamson di Jakarta, Senin (25 A).
Dijelaskannya, konsep waralaba ini merupakan sebuah terobosan di pasar beton Indonesia dan Holcim Beton adalah yang pertama menawarkan peluang investasi kepada masyarakat Indonesia. Adapun di negara lain seperti Thailand. Holcim telah membuktikan bahwa bisnis beton bisa diwaralabakan.
Para investor akan menyediakan betoa jadi kepada pelanggannya di area mereka dengan dukungan tenaga ahli dari Holcim Beton termasuk pengiriman yang terkomputerisasi dan kendali mutu berstandar.papamya.
Dijelaskannya, beton yang dihasilkan untuk pewaralaba kualitasnya akan tetap sama dengan yang diproduksi oleh Holcim Beton. Dari segi keuntungan, konsep ini bisa sangat menguntungkan bagi investor Pasar beton di Indonesia pun dinilai sangat potensial dan terus berkembang dengan pesat sebagaimana pasar semen curah saat ini yang kebanyakan telah dikonversi menjadi beton.
Bila dibandingkan dengan Thailand dengan kondisi ekonomi yang hampirsama, relatif masih kecil pasarnya. Sehingga, dirinya berharap dengan adanya rekan kerja yang baru bisa memperluas pasar dan mendekatkan diri pada pelang-gan-lni untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan juga untung meningkatkan kualitas layanan dan menjamin produk kami tersedia "jelasnya.
Sebelumnya, perseroan menargetkan volume penjualan domestik lebih dari 6 juta ton pada 2011. Pada tahun 2010. total penjualan mencapai x2-t juta ton pada 2010 dari 536 juta ton pada 2009. "Volume penjualan domestik lebih dari 6 juta . ton pada 2011.* kara Direktur Holcim Ea-mon Ginley.
Lebih lanjut dia mengarakankapa-siras produksi dari pabrik Naragang dan Cilacap untuk kebutuhan konsumsi domestik. Bahkan, perseroan menunda penjualan ekspor pada 2011. Hal ini dikarenakan permintaan domestik lebih besar. "Kita menunda penjualan ekspor tahun ini dan akan memenuhi kebutuhan domestik.* tutur Eamon.
Untuk meningkatkan kapasitas produksi, perseroan membangun pabrik di Tuban. Total investasi pembangunan pabrik di Tuban sebesar US$430 juta. Dana pembangunan pabrik tersebut akan berasal dari laba ditahan perseroan sebesar Rp-1%.9? miliar dari laba bersih 2010 sebesar Rp828 miliar dan pinjaman bank. Pembiayaan bangun pabrik tergantung cashflow beberapa bulan, tapi sebagian dari laba ditahan dan eksternal sekitar 40-50% dari bank.* tutur Direktur Keuangan Holcim, Olaf Nahe.
Sumber : Harian Neraca
Jakarta - PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) melalui anak usahanya PT Holcim Beton melakukan perjanjian kerja sama waralaba beton dengan dua investor dari Jawa Timur dan kawa Tengah. "Holcim Beton hari ini bekerja sama waralaba dengan PT Triputra Perkasa Sejati dari Probolinggo, Jawa Timur dan PT Karya Wira Beton. Solo,*kara Presiden Direktur Holcim Betoa Derek Willhamson di Jakarta, Senin (25 A).
Dijelaskannya, konsep waralaba ini merupakan sebuah terobosan di pasar beton Indonesia dan Holcim Beton adalah yang pertama menawarkan peluang investasi kepada masyarakat Indonesia. Adapun di negara lain seperti Thailand. Holcim telah membuktikan bahwa bisnis beton bisa diwaralabakan.
Para investor akan menyediakan betoa jadi kepada pelanggannya di area mereka dengan dukungan tenaga ahli dari Holcim Beton termasuk pengiriman yang terkomputerisasi dan kendali mutu berstandar.papamya.
Dijelaskannya, beton yang dihasilkan untuk pewaralaba kualitasnya akan tetap sama dengan yang diproduksi oleh Holcim Beton. Dari segi keuntungan, konsep ini bisa sangat menguntungkan bagi investor Pasar beton di Indonesia pun dinilai sangat potensial dan terus berkembang dengan pesat sebagaimana pasar semen curah saat ini yang kebanyakan telah dikonversi menjadi beton.
Bila dibandingkan dengan Thailand dengan kondisi ekonomi yang hampirsama, relatif masih kecil pasarnya. Sehingga, dirinya berharap dengan adanya rekan kerja yang baru bisa memperluas pasar dan mendekatkan diri pada pelang-gan-lni untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan juga untung meningkatkan kualitas layanan dan menjamin produk kami tersedia "jelasnya.
Sebelumnya, perseroan menargetkan volume penjualan domestik lebih dari 6 juta ton pada 2011. Pada tahun 2010. total penjualan mencapai x2-t juta ton pada 2010 dari 536 juta ton pada 2009. "Volume penjualan domestik lebih dari 6 juta . ton pada 2011.* kara Direktur Holcim Ea-mon Ginley.
Lebih lanjut dia mengarakankapa-siras produksi dari pabrik Naragang dan Cilacap untuk kebutuhan konsumsi domestik. Bahkan, perseroan menunda penjualan ekspor pada 2011. Hal ini dikarenakan permintaan domestik lebih besar. "Kita menunda penjualan ekspor tahun ini dan akan memenuhi kebutuhan domestik.* tutur Eamon.
Untuk meningkatkan kapasitas produksi, perseroan membangun pabrik di Tuban. Total investasi pembangunan pabrik di Tuban sebesar US$430 juta. Dana pembangunan pabrik tersebut akan berasal dari laba ditahan perseroan sebesar Rp-1%.9? miliar dari laba bersih 2010 sebesar Rp828 miliar dan pinjaman bank. Pembiayaan bangun pabrik tergantung cashflow beberapa bulan, tapi sebagian dari laba ditahan dan eksternal sekitar 40-50% dari bank.* tutur Direktur Keuangan Holcim, Olaf Nahe.
Sumber : Harian Neraca