>>>>>>>>>>Perguliran dana LPDB terus membesar
Ungkapan luar biasa layak diberikan atas kinerja Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang berada di bawah operasional Kementerian Koperasi dan UKM yang bertugas menyalurkan pembiayaan kepada pelaku koperasi dan usaha mikro, kecil menengah.
Sampai triwulan pertama tahun ini, lembaga yang dipimpin Direktur Utama Kemas Danial awalnya hanya memprediksi penyaluran sebesar Rp2OO miliar. Faktanya hingga 25 Maret 2011, total pembiayaan yang sudah tersalur mencapai.Rp249 miliar.
Kinerja ini berkat dukungan berbagai stakeholders atau pemangku kepentingan lain, di antaranya lembaga penyalur seperti Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD), lembaga keuangan perbankan maupun lembaga keuangan nonperbankan (koperasi).
Perkembangan penyaluran yang kinclong ini membuat manajemen LPDB makin optimistis untuk menggapai kinerja pembiayaan hingga Rp8oo miliar kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal itu mengingat indikator penyaluran ideal pada setiap triwulan adalah Rp200 miliar.
Jumlah koperasi penerima dana bergulir yang selanjutnya diteruskan kepada UMKM penerima, sebanyak 138 unit. Adapun UMKM penerima dana yang bersumber dari APBN tersebutmencapai 8.096 orang yang tersebar di beberapa provinsi.
"Meski demikian, kami masih harus terus bekerja keras untuk memenuhi alokasi penyaluran pada 9 bulan berikutnya," ujar Kemas Danial.Soalnya, lanjut dia, meski rencana penyaluran ditetapkan sebesar Rp8oo miliar, kinerja UMKM akan lebih optimal jika angka yang bisa mereka terima melampaui batas tersebut. Jumlah dana yang dikelola LPDB pada tahun ini sekitar Rpi,2 triliun.
Kalau saja alokasi dana itu bisa disampaikan kepada UMKM, hal ini akan berdampak luar biasa karena individu-individu dalam komponen sektor riil semakin banyak jumlahnyayang bisa lebih berdaya dengan peningkatan permodalan.
Tambahan modal
Pada kinerja penyaluran tahun ini, ada sinyal baik dari Kementerian Keuangan untuk mendorong kinerja LPDB lebih baik lagi. Otoritas kebijakan moneter itu telah mengisyaratkan akan ada penambahan likuiditas permodalan, dengan catatan, apabila LPBD mampu menyalurkan dana sebesar Rpsoo miliar hingga Mei 2011.
"Itu adalah catatan yang juga menjadi stimulasi kinerja kami yang saat ini masih terpusat di Jakarta," tambah Direktur Keuangan LPDB Rosdiana Sipayung.
Adapun alokasi dana yang sudah dipersiapkan Kemenkeu untukpeningkatan modal kerja tersebut sebesar Rp75O miliar. Sejauh mana LPDB bisa mewujudkan kinerjanya untuk meraih modal kerja tambahan itu, tentu akan ditentukan oleh indikator kinerja seluruh personelnya.
Sebagai lembaga Badan Layanan Umum (BLU) yang operasionalnya di bawah kendali Kemenkop dan UKM, sejak resmi jadi badan layanan KUMKM pada 2008, hingga kini LPDB telah menyalurkan total dana Rp892 miliar.
Total proposal yang telah diajukan koperasi untuk disalurkan lagi kepada UMKM sebanyak 2.154 buah. Dari jumlah itu, akumulasi dananya mencapai Rp4,2 triliun. Sayangnya tidak semua proposal bisa diproses untuk kemudian dicairkan.
Hal itu lantaran masih ada berbagai kekurangan, di antaranya menyangkut persyaratan administrasi yang kurang lengkap. Umumnya terkait dengan persyaratan dasar, yakni minimal dua kali melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) serta catatan neraca keuangan.
Dalam 2 tahun terakhir, LPDB mengalokasikan anggaran hingga Rpi triliun tetapi jangkauan kinerja staf lapangan masih terbatas karena lembaga ini belum memiliki kantor perwakilan di kota-kota besar.
Karena itu LPDB sudah merencanakan penambahan kantor cabang di tiga titik strategis, masing-masing di wilayah Indonesia barat, tengah dan timur. (**)
Sumber : Bisnis Indonesia
Ungkapan luar biasa layak diberikan atas kinerja Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang berada di bawah operasional Kementerian Koperasi dan UKM yang bertugas menyalurkan pembiayaan kepada pelaku koperasi dan usaha mikro, kecil menengah.
Sampai triwulan pertama tahun ini, lembaga yang dipimpin Direktur Utama Kemas Danial awalnya hanya memprediksi penyaluran sebesar Rp2OO miliar. Faktanya hingga 25 Maret 2011, total pembiayaan yang sudah tersalur mencapai.Rp249 miliar.
Kinerja ini berkat dukungan berbagai stakeholders atau pemangku kepentingan lain, di antaranya lembaga penyalur seperti Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD), lembaga keuangan perbankan maupun lembaga keuangan nonperbankan (koperasi).
Perkembangan penyaluran yang kinclong ini membuat manajemen LPDB makin optimistis untuk menggapai kinerja pembiayaan hingga Rp8oo miliar kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal itu mengingat indikator penyaluran ideal pada setiap triwulan adalah Rp200 miliar.
Jumlah koperasi penerima dana bergulir yang selanjutnya diteruskan kepada UMKM penerima, sebanyak 138 unit. Adapun UMKM penerima dana yang bersumber dari APBN tersebutmencapai 8.096 orang yang tersebar di beberapa provinsi.
"Meski demikian, kami masih harus terus bekerja keras untuk memenuhi alokasi penyaluran pada 9 bulan berikutnya," ujar Kemas Danial.Soalnya, lanjut dia, meski rencana penyaluran ditetapkan sebesar Rp8oo miliar, kinerja UMKM akan lebih optimal jika angka yang bisa mereka terima melampaui batas tersebut. Jumlah dana yang dikelola LPDB pada tahun ini sekitar Rpi,2 triliun.
Kalau saja alokasi dana itu bisa disampaikan kepada UMKM, hal ini akan berdampak luar biasa karena individu-individu dalam komponen sektor riil semakin banyak jumlahnyayang bisa lebih berdaya dengan peningkatan permodalan.
Tambahan modal
Pada kinerja penyaluran tahun ini, ada sinyal baik dari Kementerian Keuangan untuk mendorong kinerja LPDB lebih baik lagi. Otoritas kebijakan moneter itu telah mengisyaratkan akan ada penambahan likuiditas permodalan, dengan catatan, apabila LPBD mampu menyalurkan dana sebesar Rpsoo miliar hingga Mei 2011.
"Itu adalah catatan yang juga menjadi stimulasi kinerja kami yang saat ini masih terpusat di Jakarta," tambah Direktur Keuangan LPDB Rosdiana Sipayung.
Adapun alokasi dana yang sudah dipersiapkan Kemenkeu untukpeningkatan modal kerja tersebut sebesar Rp75O miliar. Sejauh mana LPDB bisa mewujudkan kinerjanya untuk meraih modal kerja tambahan itu, tentu akan ditentukan oleh indikator kinerja seluruh personelnya.
Sebagai lembaga Badan Layanan Umum (BLU) yang operasionalnya di bawah kendali Kemenkop dan UKM, sejak resmi jadi badan layanan KUMKM pada 2008, hingga kini LPDB telah menyalurkan total dana Rp892 miliar.
Total proposal yang telah diajukan koperasi untuk disalurkan lagi kepada UMKM sebanyak 2.154 buah. Dari jumlah itu, akumulasi dananya mencapai Rp4,2 triliun. Sayangnya tidak semua proposal bisa diproses untuk kemudian dicairkan.
Hal itu lantaran masih ada berbagai kekurangan, di antaranya menyangkut persyaratan administrasi yang kurang lengkap. Umumnya terkait dengan persyaratan dasar, yakni minimal dua kali melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) serta catatan neraca keuangan.
Dalam 2 tahun terakhir, LPDB mengalokasikan anggaran hingga Rpi triliun tetapi jangkauan kinerja staf lapangan masih terbatas karena lembaga ini belum memiliki kantor perwakilan di kota-kota besar.
Karena itu LPDB sudah merencanakan penambahan kantor cabang di tiga titik strategis, masing-masing di wilayah Indonesia barat, tengah dan timur. (**)
Sumber : Bisnis Indonesia