>>>>>>>Holcim pacu penjualan melalui bisnis waralaba
JAKARTA Volume penjualan semen PT Holcim Indonesia Tbk diyakini akan terdongkrak oleh bisnis waralaba beton (xeodymix concrete frencise) yang dijalankan oleh PT Holcim Beton, anak usaha Holcim.
Corporate Communication Manager Holcim Budi Primawan mengemukakan setiap batching plant atau frenchchisee akan menyerap sekitar 5.000-10.000 ton semen "per bulan dari PT Holcim Indonesia Tbk."Namun, kami belum bisa memastikan berapa besar kontribusi bisnis waralaba beton tersebut terhadap peningkatan penjualan semen Holcim Indonesia. Anak perusahaan itu kan baru berdiri," ujarnya kemarin.Hingga kuartal pertama tahunini, lanjutnya, volume penjualan semen perseroan telah mencapai 1,8 juta ton dengan tingkat kapasitas produksi mencapai 764.564 ton.
Pada tahun lalu, volume penjualan domestik perseroan naik 4,6% menjadi 6,24 juta ton dibandingkan dengan 5.96 juta ton pada tahun sebelumnya.
Dalam rangka mendongkrak penjualan semen, Holcim telah menggandeng PT Triputra Perkasa Sejati dari Probolinggo Jawa Timur dan PT Karya Wira Beton dari Solo Jawa Tengah. Kedua perusahaan menjadi waralaba Holcim Beton.Holcim Beton merupakan produsen beton jadi yang pertama kali meluncurkan konsep waralaba beton tersebut di Indonesia.
Dengan modal sekitar US$4 miliar-USS5 miliar (di luar tanah), investor dapat menjadiftenchchisee dan dapat menjual beton jadi kepada pelanggannya di areanya dengan dukungan tenaga ahli dari Holcim Beton.Dengan nilai investasi tersebut, investor akan mendapatkan 1 betching plant dan 5 buah truk.
Wilayah Jawa Bali
Presiden Direktur Holcim Beton Derek Williamson mengungkapkan tahun ini perseroan menargetkan jumlah mitra waralaba sebanyak lima frenchchisee yang difokuskan di wilayah Jawa dan Bali.
"Penjualan kuartal pertama tahun ini tumbuh 15%, untuk kuartal kedua kami masih memperhatikan kondisi pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujarnya.Sebelumnya, Holcim Indonesia berencana mencari pinjaman perbankan sekitar US$180 juta-
US$225 juta untuk pembangunan pabrik semen baru berkapasitas 1.7 juta ton di Tuban Jawa Timur.Pembangunan pabrik semen baru tersebut menelan biaya investasi sebesar USS450 juta. Dana itu akan diambil dari kas internal dan eksternal.
Pabrik modem berteknologi tinggi tersebut diharapkan selesai pada 2013 dan dapat beroperasi pada pertengahan 2013, sehingga dapat menambah total kapasitas produksi perseroan menjadi 10 juta ton dari posisi saat ini 8,3 juta ton per tahun.
Menurut dia, rencana penambahan pinjaman tersebut akan memengaruhi rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/ DER) yang saat ini sebesar 0,31. Saat ini total utang perseroan yang jatuh tempo mencapai US$30 juta.
Sebagai catatan, saat ini Holcim bermitra dengan sejumlah pihak antara lain Mortar Utama untuk penjualan, Tata Steel untuk beton bertulang. Zurich untuk asuransi mikro, dan BNI/CIMB Niaga untuk pembiayaan, termasuk kredit tanpa bunga untuk pembelian beton jadi.
Tahun ini, perseroan membagikan dividen sebesar Rp23 per saham atau Rpl 78,19 miliar dengan rasio dividen sebesar 21,3% dari total laba bersih perseroan tahun ini yang mencapai Rp828,42 miliar. Pembayaran dividen akan dilakukan pada bulan depan, sedangkan sisanya sebesar Rpl53,25 miliar menjadi cadangan wajib perseroan.
Di luar kebutuhan pembangunan pabrik semen baru, perseroan tahun ini mengalokasikan dana belanja modal sebesar US$20 JUU-USS35 juta.
Sumber: Bisnis Indonesia
JAKARTA Volume penjualan semen PT Holcim Indonesia Tbk diyakini akan terdongkrak oleh bisnis waralaba beton (xeodymix concrete frencise) yang dijalankan oleh PT Holcim Beton, anak usaha Holcim.
Corporate Communication Manager Holcim Budi Primawan mengemukakan setiap batching plant atau frenchchisee akan menyerap sekitar 5.000-10.000 ton semen "per bulan dari PT Holcim Indonesia Tbk."Namun, kami belum bisa memastikan berapa besar kontribusi bisnis waralaba beton tersebut terhadap peningkatan penjualan semen Holcim Indonesia. Anak perusahaan itu kan baru berdiri," ujarnya kemarin.Hingga kuartal pertama tahunini, lanjutnya, volume penjualan semen perseroan telah mencapai 1,8 juta ton dengan tingkat kapasitas produksi mencapai 764.564 ton.
Pada tahun lalu, volume penjualan domestik perseroan naik 4,6% menjadi 6,24 juta ton dibandingkan dengan 5.96 juta ton pada tahun sebelumnya.
Dalam rangka mendongkrak penjualan semen, Holcim telah menggandeng PT Triputra Perkasa Sejati dari Probolinggo Jawa Timur dan PT Karya Wira Beton dari Solo Jawa Tengah. Kedua perusahaan menjadi waralaba Holcim Beton.Holcim Beton merupakan produsen beton jadi yang pertama kali meluncurkan konsep waralaba beton tersebut di Indonesia.
Dengan modal sekitar US$4 miliar-USS5 miliar (di luar tanah), investor dapat menjadiftenchchisee dan dapat menjual beton jadi kepada pelanggannya di areanya dengan dukungan tenaga ahli dari Holcim Beton.Dengan nilai investasi tersebut, investor akan mendapatkan 1 betching plant dan 5 buah truk.
Wilayah Jawa Bali
Presiden Direktur Holcim Beton Derek Williamson mengungkapkan tahun ini perseroan menargetkan jumlah mitra waralaba sebanyak lima frenchchisee yang difokuskan di wilayah Jawa dan Bali.
"Penjualan kuartal pertama tahun ini tumbuh 15%, untuk kuartal kedua kami masih memperhatikan kondisi pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujarnya.Sebelumnya, Holcim Indonesia berencana mencari pinjaman perbankan sekitar US$180 juta-
US$225 juta untuk pembangunan pabrik semen baru berkapasitas 1.7 juta ton di Tuban Jawa Timur.Pembangunan pabrik semen baru tersebut menelan biaya investasi sebesar USS450 juta. Dana itu akan diambil dari kas internal dan eksternal.
Pabrik modem berteknologi tinggi tersebut diharapkan selesai pada 2013 dan dapat beroperasi pada pertengahan 2013, sehingga dapat menambah total kapasitas produksi perseroan menjadi 10 juta ton dari posisi saat ini 8,3 juta ton per tahun.
Menurut dia, rencana penambahan pinjaman tersebut akan memengaruhi rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/ DER) yang saat ini sebesar 0,31. Saat ini total utang perseroan yang jatuh tempo mencapai US$30 juta.
Sebagai catatan, saat ini Holcim bermitra dengan sejumlah pihak antara lain Mortar Utama untuk penjualan, Tata Steel untuk beton bertulang. Zurich untuk asuransi mikro, dan BNI/CIMB Niaga untuk pembiayaan, termasuk kredit tanpa bunga untuk pembelian beton jadi.
Tahun ini, perseroan membagikan dividen sebesar Rp23 per saham atau Rpl 78,19 miliar dengan rasio dividen sebesar 21,3% dari total laba bersih perseroan tahun ini yang mencapai Rp828,42 miliar. Pembayaran dividen akan dilakukan pada bulan depan, sedangkan sisanya sebesar Rpl53,25 miliar menjadi cadangan wajib perseroan.
Di luar kebutuhan pembangunan pabrik semen baru, perseroan tahun ini mengalokasikan dana belanja modal sebesar US$20 JUU-USS35 juta.
Sumber: Bisnis Indonesia
OLEH ACHMAD ARIS