>>>>>Hangatnya Bisnis Bandrek Instan
DI zaman yang serbapraktls seperti sekarang, banyak hal bisa didapat dengan cara mudah dan Instan. Walaupun tak selalu baik, di satu sisi ha) Itu Juga memberi peluang bisnis. Bagi orang-orang kreatif, peluang bisnis Itu terbuka dari banyak sisi. Bahkan tak Jarang berasal dari sesuatu yang kelihatannya sepele, seperti segelas wedang bandrek.
Jangan bayangkan lagi menikmati minuman khas dari Jawa Barat Itu harus menunggu penjual keliling di malam hari. Sekarang, minuman berbahan baku Jahe dan gula aren Ini ndak cuma menjadi monopoli warung-warung di pinggir Jalan, tetapi Juga merangsek ke pasar ritel dalam bentuk kemasan.
Salah satunya ditempuh CV Clhanjuang Inti Teknik, produsen bandrek Instan dengan merek Hanjuang. Perusahaan Ini mulai memproduksi bandrek Instan sejak tahun 2000. Pasarnya sudah Jauh menjangkau ke luar Jawa Barat, mulai Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, hingga Pekanbaru. Bandrek Hanjuang Juga mulai merambah pasar ekspor.
"Agen kami sempat mengirimkan produk kami ke Australia dan sejumlah negara di Timur Tengah, ya meskipun masih dalam Jumlah yang kecil." kata Muhammad Sanusi. Juru bicara Clhanjuang Inti Teknik, seperti dilansir Kontan.
Perusahaan yang dulunya bergerak di bidang teknik Ini bisa memproduksi 40.000 kemasan bandrek Instan per hari dengan bermacam varian rasa. Saat Ini, Clhanjuang Inti Teknik mempekerjakan 68 pegawai. Itu belum termasuk tenaga outsourcing, misalnya Ibu-ibu di sekitar pabrik yang tergabung dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Proses produksi melibatkan penduduk sekitar pabrik, terutama untuk tenaga pengemasan. Adapun untuk . keperluan produksi, Clhanjuang Inti Teknik sudah punya mesin pengolah sendiri.
Sebelas produk
Clhanjuang Inti Teknik memproduksi 11 Jenis bandrek Instan beraneka rasa dan permen bandrek dengan empat rasa. Contohnya. Bandrek Hanjuang. Bajigur Hanjuang, Bandrek Spesial dengan ekstra ginseng dan pinang, Beas Cikur. Coklat Bandrek. Teh Bandrek. Kopi Bandrek. serta Kopi Bajigur.
"Omzet per bulan kami Rp 30 Juta hingga Rp 40 Juta," ujar Sanusi.
Perusahaan yang berbasis di Cimahi, Jawa Barat ini memperhatikan betul soal proses pengemasan bandrek Instan mereka. Selain dalam bentuk rencengan yang bisa dijual di warung-warung. Juga bandrek instan dalamkemasan kantong kertas yang lebih klasik dan berkelas. "Banyak yang mencari produk Ini untuk oleh-oleh," ujar Sanusi.
Menurut dia, keunggulan bandrek Instan Clhanjuang Inti Teknik ada pada rasa yang khas. Soalnya, mereka memakai pelbagai bahan rempah pelengkap, seperti seral, merica. cabe, lada, cengkeh, dan kayumanls. Untuk Jahe sebagai bahan baku utama. Clhanjuang Inti Teknik mendatangkannya khusus dari luar Jawa.
"Selama Ini, untuk pengadaan Jahe, kami bekerja sama dengan petani di daerah Lampung," kata Sanusi.
Setiap tahun, Clhanjuang Inti Teknik dipasok sekitar 100 ton Jahe dari Lampung. Sementara Itu. untuk gula aren, mereka mendapat suplai dari para petani binaan di wilayah Sukabumi selatan, Jawa Barat, (dra)
Sumber : Warta Kota
DI zaman yang serbapraktls seperti sekarang, banyak hal bisa didapat dengan cara mudah dan Instan. Walaupun tak selalu baik, di satu sisi ha) Itu Juga memberi peluang bisnis. Bagi orang-orang kreatif, peluang bisnis Itu terbuka dari banyak sisi. Bahkan tak Jarang berasal dari sesuatu yang kelihatannya sepele, seperti segelas wedang bandrek.
Jangan bayangkan lagi menikmati minuman khas dari Jawa Barat Itu harus menunggu penjual keliling di malam hari. Sekarang, minuman berbahan baku Jahe dan gula aren Ini ndak cuma menjadi monopoli warung-warung di pinggir Jalan, tetapi Juga merangsek ke pasar ritel dalam bentuk kemasan.
Salah satunya ditempuh CV Clhanjuang Inti Teknik, produsen bandrek Instan dengan merek Hanjuang. Perusahaan Ini mulai memproduksi bandrek Instan sejak tahun 2000. Pasarnya sudah Jauh menjangkau ke luar Jawa Barat, mulai Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, hingga Pekanbaru. Bandrek Hanjuang Juga mulai merambah pasar ekspor.
"Agen kami sempat mengirimkan produk kami ke Australia dan sejumlah negara di Timur Tengah, ya meskipun masih dalam Jumlah yang kecil." kata Muhammad Sanusi. Juru bicara Clhanjuang Inti Teknik, seperti dilansir Kontan.
Perusahaan yang dulunya bergerak di bidang teknik Ini bisa memproduksi 40.000 kemasan bandrek Instan per hari dengan bermacam varian rasa. Saat Ini, Clhanjuang Inti Teknik mempekerjakan 68 pegawai. Itu belum termasuk tenaga outsourcing, misalnya Ibu-ibu di sekitar pabrik yang tergabung dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Proses produksi melibatkan penduduk sekitar pabrik, terutama untuk tenaga pengemasan. Adapun untuk . keperluan produksi, Clhanjuang Inti Teknik sudah punya mesin pengolah sendiri.
Sebelas produk
Clhanjuang Inti Teknik memproduksi 11 Jenis bandrek Instan beraneka rasa dan permen bandrek dengan empat rasa. Contohnya. Bandrek Hanjuang. Bajigur Hanjuang, Bandrek Spesial dengan ekstra ginseng dan pinang, Beas Cikur. Coklat Bandrek. Teh Bandrek. Kopi Bandrek. serta Kopi Bajigur.
"Omzet per bulan kami Rp 30 Juta hingga Rp 40 Juta," ujar Sanusi.
Perusahaan yang berbasis di Cimahi, Jawa Barat ini memperhatikan betul soal proses pengemasan bandrek Instan mereka. Selain dalam bentuk rencengan yang bisa dijual di warung-warung. Juga bandrek instan dalamkemasan kantong kertas yang lebih klasik dan berkelas. "Banyak yang mencari produk Ini untuk oleh-oleh," ujar Sanusi.
Menurut dia, keunggulan bandrek Instan Clhanjuang Inti Teknik ada pada rasa yang khas. Soalnya, mereka memakai pelbagai bahan rempah pelengkap, seperti seral, merica. cabe, lada, cengkeh, dan kayumanls. Untuk Jahe sebagai bahan baku utama. Clhanjuang Inti Teknik mendatangkannya khusus dari luar Jawa.
"Selama Ini, untuk pengadaan Jahe, kami bekerja sama dengan petani di daerah Lampung," kata Sanusi.
Setiap tahun, Clhanjuang Inti Teknik dipasok sekitar 100 ton Jahe dari Lampung. Sementara Itu. untuk gula aren, mereka mendapat suplai dari para petani binaan di wilayah Sukabumi selatan, Jawa Barat, (dra)
Sumber : Warta Kota