" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Bisnis Fitnes Cenderung Stagnan

Bisnis Fitnes Cenderung Stagnan

07/01/2012
Bisnis Fitnes Cenderung Stagnan


Para pemilik pusat kebugaran kini mengubah strategi dengan menawarkan investasi yang fleksibel Menjalani hidup yang sehat dan bugar i impian banyak orang. Namun bagi sebagian kalangan bero lahraga secara teratur di area terbuka mustahil dilakukan dengan alasan sibuk. Alhasil pusat kebugaran atau fitness r,-,iti r nieryadi solusi yang dipilih.

Para pelaku usaha tempat kebugaran, baik waralaba ataupun non-waralaba mengakui, nge-gym telah menjadi gaya hidup masyarakat, mulai dari kalangan mahasiswa hingga profesional maupun pengusaha. Namun perkembangan mitra dan cabang mereka melaml ;tl.

Berikut ulasan dan perkem bangan terbaru dari waralaba fitnes cen ter yang pernah dilu-las KONTAN, yakni Sinergi Fitness .Center (SFC) di Jakarta dan Rebel Gym di Bandung, serta fit ness center non-waralaba, Fitness First. Ini sebagai gambaran mengenai bisnis fitness secara keseluruhan.

Sinergi Fitness Center (SFC) JakartaPada Mei 2009 lalu, KONTAN pernah mengulas tentang waralaba yang berdiri sejak tahun 1999 ini. Kala itu waralaba yang memiliki nama resmi Sinergi Fitness Center (SFC) ini telah memiliki delapan mitra dan saat ini jumlahnya ui-luadi sembilan mitra.

Iwan Kumara, General Manager SFC mengatakan, perkembangan jumlah mitranya memang stagnan karena pasar di Jawa sudah jenuh. Bahkan beberapa mitranya di Jakarta, Bandung dan Semarang memilih menutup usahanya

Selain itu, menurut Iwan, berkurangnya jumlah mitra di Jawa karena kesulitan mendapatkan pasar sesuai sasaran yakni kalangan menengah. "Rupanya kalangan menengah di wilayah itu belum sadar nge-gym," imbuh Iwan.

Maka itu, SFC kini memilih menyasar pasar luar Jawaterutama kawasan Indonesia timur. "Kami menyasar target yang lain," katanya.Hasilnya, kini dia sudah mendapatkan mitra baru di Sumatera, Kalimantan dan Papua. Ia melihat, pasar di lu;ir Jawa cukup cerah.

Apalagi saat ini tempat fit-ness di sana kerap menjadi arena bertemu kerabat. "Tem-pal Jilness jadi gaya hidup. Tapi kami tetap berusaha meryaga ritme usaha kami sebagai tempat olahraga," kata Iwan.

Agar menarik bagi mitra, Iwan juga mengubah strategi bisnisnya. Bila 2009 lalu, SFC hmu ajibkan para mitra yang akan bergabung menyele ukan uangsenilai lip !9,5 juta, sekarang, calon mitra SFC bisa menginvestasikan dananya secara fleksibel. "Kami bisa memfasilitasi mitra yang ingin membuka tempat fitness dengan modal mulai dari Rp 100 juta hingga tak terbatas, jadi lebih fleksibel," ujarnya.

Nilai investasi itu menentukan jumlah peralatan yang akan diperoleh. Semakin tinggi nilai investasi yang dikucurkan, peralatan yang diperoleh semakin lengkap. Harapannya makin banyak konsumen yang akan datang. "Makin tinggi investasi, makin cepat balik modal," jelasnya.

Sebagai gambaran, denganbiaya keanggotaanf/ness sekitar Rp 75.000-Rp 275.000 per bulan, mitra bisa meraup omzet mulai dari Rp 18 juta-Rp 40 juta per bulan. "Omzet sangat bergantung pada lokasi yang dipilih mitra, yakni area pemukiman atau pusat perbelanjaan," ujar dia

Iwan menyakini bahwa dengan omzet tersebut, mitra bisa balik modal antara 12 bulan-20 bulan. Persaingan bisnis fitness saat ini secara umum cukup ketat. "Kami bermain ke target konsumen kelas menengah," ungkapnya.

Rebel Gym

Rebel Gym telah berdiri sejak tahun 2000, namun wara-\abafilness yang bermarkas di Bandung ini baru melirik pasar waralaba tahun 2008 lalu.Saat KONTAN mengulas waralaba milik Khrisna Murti ini pada 2009, Rebel Gym baru memiliki satu mitra. Tiga tahun kemudian, jumlah mitranya sudah bertambah menjadi empat mitra. Tiga di Bandung dan satu di Jakarta," ujar Khrisna

Menurut Khrisna, penambahan jumlah mitranya memang terkesan lamban. Ini karena perubahan konsep usahanya, yakni menjadi functional traineryang membidik pasar korporat ketimbang personal trainer yang membidik konsumen individu. Alasan lain, karena saat ini Khrisna lebih fokus membesarkan merek Rebel Gym yang siii iaii ada.

Jadi tidak asal menambah mitra. "Saya juga tidak gencar promosi," katanya. Krishna menambahkan, kini ia lebih memilih berpromosi ke luar negeri sebab dirinya kerap memadijujivtiunul trainer di Singapura dan MalaysiaSeperti halnya SFC, Rebel Gym juga membuat paket investasi fleksibel yang disesuaikan dengan isi kantong calon mitranya. "Kami mulai membuka paket investasi dari harga Rp 150 juta ke atas," imbuhnya

Padahal tiga tahun lalu, Rebel Gym membuka empat paket yakni Silver sebesar Rp 100 juta-Rp 150 juta, lalu paket Gold sebesar Rp 150 juta-Rp350 juta. Sementara, untuk paket Platinum dan Core, investasinya di atas Rp 350 juta. "Kami berusaha untuk tidak membatasi usaha films* ini lewat paket investasi," kata Khrisna

Kendati begitu, Klirisna optimistis, bisnis pusat kebugaran masih potensial. Jika lokasi bagus, mitra bisa meraup omzet Rp 50 juta per bulan dengan balik modal tercepat delapan bulan.

Fitness First

Julia Nurdin, Manajer Pemasaran PT Fitness First Indonesia mengatakan, dalam sebuah klub kebugaran, inovasi menjadi harga mati yang harus dilakukan. Cara itu guna menghindari kejenuhan para member. "Kami senantiasa membuat program-program yang menarik," ujar Julia.

Jika tiga tahun lalu, Fitness First sedang fokus mengembangkan personal training, kini pihaknya melalaikan evolusi dengan meluncurkan program/jw style yakni program latihan kebugaran yang tidak hanya memakai alat. Misal, jongkok atau berdiri dalam waktu tertentu. "Ini juga kami dijadikan sebagai program latihan," kata Julia

Ada juga program Moi Thai yakni program olahraga bela-diri khas Thailand. Menurutnya, para membt r bisa mengikuti Moi Thai dengan personal trainer yang telah mengantongi sertifikasi. "Cara bertalian adalah memberikan hal yang baru bagi member," ungkap dia Julia bilang, ada delapancabang Fitness First yang berdiri. Tahun ini, dia belum berpikir menambah cabang. Ia memilih menjaga anggotanya yang kini mencapai 25.000 orang. "Biaya untuk menjadi in i inber Fitness First ialah Rp 440.000-Rp 630.000 per bulan," katanya 

 Sumber     : Harian Kontan
 More Info Liburan>>>>>




Entri Populer