>>>>Mesin Laundry Kiloan Yang Tepat
Neraca. Mesin yang digunakan untuk usaha laundry biasanya memiliki standar Asosiasi Pengusaha Laundry Indonesia (APUNDO) sehingga dapat memenuhi standar pelayanan dan kualitas terhadap pelanggan laundry kiloan. Bila pencucian manual menggunakan tangan dan penggilesan membutuhkan proses pencucian yang cukup lama, sedangkan proses yang cepat dalam pencucian laundry kiloan, konsumen akan merasa puas.
Adapun mesin cuci atau laundry kiloan biasanya menggunkan mesin cuci yang biasa digunakan untuk rumah tangga. Ada 2 jenis mesin cuci laundry yang bisa dibedakan masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.
Pertama, Mesin Cuci Dengan Tutup di Atas. Dikenal dengan Top Loading memiliki berbagai kelemahan yang ada pada mesin ini yaitu, biasanya memiliki putaran Bpm lebih kecil dibanding mesin cuci Front Loading, sehingga memerlukan waktu lebih lama. Banyak memakan ruang karena mesin ini tidak bisa di atur secara menumpuk. Daya Kucek dan Putar yang lemah bisa berefek kepada hasil cucian yang kurang bersih, biasanya pemakaian chemicals-nya dimasukan secara manual. Tidak memiliki menu pencucian Air panas dan tidak bisa mengatur Rpm sehingga masih memiliki kekurangan dalam perangkat mesin tersebut.
Adapun kelebihannya, mesin cuci ini dari aspek harga pembelian lebih terjangkau dan murah dibanding mesin cuci Front Loading yang otomatis. Oleh karena tutup atasnya dapat dibuka, mesin cuci Top Loading dapat dimanfaatkan sebagai perendaman, sehingga bisa berfungsi seperti ember. Kemudian dari daya pemakaian listrik lebih kecil dibanding mesin cuci otomatis.
Kemudian yang kedua, yaitu mesin cuci Automatic Washing Machine atau mesin cuci dengan tutup di samping. Memiliki beberapa kekurangan diantaranya, beberapa kelemahan mulai dari harga yang lebih mahal dibanding mesin cuci Top Loading. Bila sering menggunakan menu Quick Wash, pakaian jadi kurang bersih dan masih sering menempel sisa-sisa surfaktan atau deterjen pada pakaian. Di menu ini tidak terlalu teliti. Penggunaan listrik lebih tinggi dari pada mesin cuci top loading.
Sedang kelebihannya mulai dari pengaturan Rfpm yaitu daya putar baling-baling, pengaturan temperatur suhu pencucian. Selain itu mesin ini bisa di atur dengan menumpuk, sehingga ruangan proses laundry menjadi lebih luas. Jadi mesin ini sangat hemat tempat dan tidak membutuhkan tempat yang terlalu lebar.
Mesin pengering sangatlah diperlukan selain proses pengeringan cucian lebih cepat, yaitu maximum 1 jam 30 menit untuk sekali probes. Jadi tergantung pada kapasitas dan jenis mesin. Mesin pengering lebih higienis dibanding dijemur, karena resiko kerugian menjadi zero seperti bila terjadi kontaminasi asap, atau kuman yang beterbangan mengenai pakaian konsumen.
Jadi gunakanlah mesin pengering standar yang prosesnya menggunakan spin dan udara panas, dibanding mesin pengering tanpa spin hanya udara panas yang membentuk lemari. Mesin pengering berbentuk lemari menggunakan udara panas, tanpa putaran. Hasil cucian beresiko menjadi apek, karena kurang meratanya cucian tersebut ketika mengering. Bila pada mesin yang berstandar semua kekurangan tersebut dapat ditekan bahkan lebih menguntungkan, (shiddiq/dbs)
Sumber : Harian Neraca
Neraca. Mesin yang digunakan untuk usaha laundry biasanya memiliki standar Asosiasi Pengusaha Laundry Indonesia (APUNDO) sehingga dapat memenuhi standar pelayanan dan kualitas terhadap pelanggan laundry kiloan. Bila pencucian manual menggunakan tangan dan penggilesan membutuhkan proses pencucian yang cukup lama, sedangkan proses yang cepat dalam pencucian laundry kiloan, konsumen akan merasa puas.
Adapun mesin cuci atau laundry kiloan biasanya menggunkan mesin cuci yang biasa digunakan untuk rumah tangga. Ada 2 jenis mesin cuci laundry yang bisa dibedakan masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.
Pertama, Mesin Cuci Dengan Tutup di Atas. Dikenal dengan Top Loading memiliki berbagai kelemahan yang ada pada mesin ini yaitu, biasanya memiliki putaran Bpm lebih kecil dibanding mesin cuci Front Loading, sehingga memerlukan waktu lebih lama. Banyak memakan ruang karena mesin ini tidak bisa di atur secara menumpuk. Daya Kucek dan Putar yang lemah bisa berefek kepada hasil cucian yang kurang bersih, biasanya pemakaian chemicals-nya dimasukan secara manual. Tidak memiliki menu pencucian Air panas dan tidak bisa mengatur Rpm sehingga masih memiliki kekurangan dalam perangkat mesin tersebut.
Adapun kelebihannya, mesin cuci ini dari aspek harga pembelian lebih terjangkau dan murah dibanding mesin cuci Front Loading yang otomatis. Oleh karena tutup atasnya dapat dibuka, mesin cuci Top Loading dapat dimanfaatkan sebagai perendaman, sehingga bisa berfungsi seperti ember. Kemudian dari daya pemakaian listrik lebih kecil dibanding mesin cuci otomatis.
Kemudian yang kedua, yaitu mesin cuci Automatic Washing Machine atau mesin cuci dengan tutup di samping. Memiliki beberapa kekurangan diantaranya, beberapa kelemahan mulai dari harga yang lebih mahal dibanding mesin cuci Top Loading. Bila sering menggunakan menu Quick Wash, pakaian jadi kurang bersih dan masih sering menempel sisa-sisa surfaktan atau deterjen pada pakaian. Di menu ini tidak terlalu teliti. Penggunaan listrik lebih tinggi dari pada mesin cuci top loading.
Sedang kelebihannya mulai dari pengaturan Rfpm yaitu daya putar baling-baling, pengaturan temperatur suhu pencucian. Selain itu mesin ini bisa di atur dengan menumpuk, sehingga ruangan proses laundry menjadi lebih luas. Jadi mesin ini sangat hemat tempat dan tidak membutuhkan tempat yang terlalu lebar.
Mesin pengering sangatlah diperlukan selain proses pengeringan cucian lebih cepat, yaitu maximum 1 jam 30 menit untuk sekali probes. Jadi tergantung pada kapasitas dan jenis mesin. Mesin pengering lebih higienis dibanding dijemur, karena resiko kerugian menjadi zero seperti bila terjadi kontaminasi asap, atau kuman yang beterbangan mengenai pakaian konsumen.
Jadi gunakanlah mesin pengering standar yang prosesnya menggunakan spin dan udara panas, dibanding mesin pengering tanpa spin hanya udara panas yang membentuk lemari. Mesin pengering berbentuk lemari menggunakan udara panas, tanpa putaran. Hasil cucian beresiko menjadi apek, karena kurang meratanya cucian tersebut ketika mengering. Bila pada mesin yang berstandar semua kekurangan tersebut dapat ditekan bahkan lebih menguntungkan, (shiddiq/dbs)
Sumber : Harian Neraca