>>>>>Usaha Laundry Kiloan
NERACA. Belakangan ini usaha laundry kiloan semakin marak tersebar dimana-mana. Dari berbagai segmen atau kelompok masyarakat berminat untuk menjadi pelanggannya. Hal tersebut karena, orang sekarang memiliki banyak kesibukan sehingga waktu luang terbatas. Oleh karenaketerbatasan waktu itulah, banyak orang yang memilih menyerahkan pencucian pakaian kepada jasa pencuci pakaian atau yang dikenal dengan "laundry kiloan." Di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat misalnya, banyak para H pengusaha jasa laundry kiloan yang melirik para mahasiswa sebagai target mereka. Salah satunya usaha laundry kiloan yang ada disanah "MJ Warz Laundry" yang telah menjalani usaha itu cukup lama dan telah membuka lima cabang didaerah sekitar kompleks UIN tersebut. Yaitu di Jalan Ibnu Batutoh 1, Jalan Ibnu
Sina3, Jalan Kertamukti, Asrama Putra UIN dan termasuk Jalan Pesanggrahan. Dari berbagai pemikiran dan strategi ekonomis pembukaan cabang tersebut sangat efisien. "Dan dapat menyerap para mahasiswa yang tersebar dibeberapa titik daerah sekitar kampus dalam melayani jasa laundry kiloan," menurut Yuliansyah, pemilik Sixty "Kedai Pulsa" cabang dari MJ Warz Laundry disamping kompleks UIN.
Di lokal pesanggrahan saja, para pelanggan kebanyakan dari kalangan mahasiswa yang biasanya mereka tinggal di asrama, kos-kosan atau mengontrak. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa yang memilikisegudang kesibukan dalam aktivitas mereka hampir-hampir saja tidak ada waktu untuk sekedar mencuci pakaian. Kebanyakan waktu luang yang sedikit itu dimanfaatkan untuk mengerjakan tugas ataupun menggunakan waktunya untuk rekreasi.
Sehingga mereka menyerahkan urusan pakaian kotornya kepada jasa laundry kiloan untuk menghemat waktu dan tenaga. Bila melihat jumlah mahasiswa yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat jumlahnya ribuan. Tentunya itu merupakan peluang yang sangat menggiurkan bagi usaha laund/y kiloan. Persaingan usahalaundry kiloan di daerah UIN sangat ketat terutama dalam soal harga. "Harga sangat menentukan untuk bisnis laundry kiloan karena bila kita menawarkan harga yang terlalu tinggi biasanya mahasiswa enggan untuk menjadi pelanggan," lanjut lan, panggilan akrab dari Yuliansyah.
Oleh karena itu, harga harus disesuaikan dengan situasi dan market yang ada. Di cabang yang lan kelola saja harga yang ditawarkan perkilonya Rp. 3500, untuk cuci dan setrika. Kemudian Mj Warz Laundry cabang Pesanggrahan ini pun menawarkan jasa setrikapakaian Sdenganharga Rp.2000 perkilogramnya.
Cabang yang dikelola lan memang termasuk baru berjalan 3 tahun dan telah menemukan berbagai macam lika-liku di bisnis laundry kiloan. Omsetnya adalah bagi hasil dari pusat ke cabang. Rata-rata perbulan ia menerima sekitar satu juta empat ratus ribu rupiah dengan bagi hasil dari pusat. Untuk pakaian kotor yang diterima perbulan rata-rata di atas 600 kg.
Disamping itu, ada pelanggan yang datang dari segmen selain mahasiswa yang datang untuk menjadi pelanggan. "Ada yang telah menjadi pelanggan kami dari . karyawan di " beberapa lokasi ) seperti blok i A dan Pasar Jumat yang tiap minggunya menaruh 100kg pakaian untuk di laundry," jelas lan.
Mereka juga i memiliki surat S perjanjian yang J jelas untuk para pelanggannya sehingga tidak ada yang namanya B baju ketukar atau r hilang dan lain F sebagainya. Mereka juga r memberikan souvenir . Y berupa benda-benda yang bermanfaat bagi para Y pelanggannya, me-laundrydiatas lOOkilogram pada event-event tertentu, (shiddiq)
Sumber : Harian Neraca
NERACA. Belakangan ini usaha laundry kiloan semakin marak tersebar dimana-mana. Dari berbagai segmen atau kelompok masyarakat berminat untuk menjadi pelanggannya. Hal tersebut karena, orang sekarang memiliki banyak kesibukan sehingga waktu luang terbatas. Oleh karenaketerbatasan waktu itulah, banyak orang yang memilih menyerahkan pencucian pakaian kepada jasa pencuci pakaian atau yang dikenal dengan "laundry kiloan." Di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat misalnya, banyak para H pengusaha jasa laundry kiloan yang melirik para mahasiswa sebagai target mereka. Salah satunya usaha laundry kiloan yang ada disanah "MJ Warz Laundry" yang telah menjalani usaha itu cukup lama dan telah membuka lima cabang didaerah sekitar kompleks UIN tersebut. Yaitu di Jalan Ibnu Batutoh 1, Jalan Ibnu
Sina3, Jalan Kertamukti, Asrama Putra UIN dan termasuk Jalan Pesanggrahan. Dari berbagai pemikiran dan strategi ekonomis pembukaan cabang tersebut sangat efisien. "Dan dapat menyerap para mahasiswa yang tersebar dibeberapa titik daerah sekitar kampus dalam melayani jasa laundry kiloan," menurut Yuliansyah, pemilik Sixty "Kedai Pulsa" cabang dari MJ Warz Laundry disamping kompleks UIN.
Di lokal pesanggrahan saja, para pelanggan kebanyakan dari kalangan mahasiswa yang biasanya mereka tinggal di asrama, kos-kosan atau mengontrak. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa yang memilikisegudang kesibukan dalam aktivitas mereka hampir-hampir saja tidak ada waktu untuk sekedar mencuci pakaian. Kebanyakan waktu luang yang sedikit itu dimanfaatkan untuk mengerjakan tugas ataupun menggunakan waktunya untuk rekreasi.
Sehingga mereka menyerahkan urusan pakaian kotornya kepada jasa laundry kiloan untuk menghemat waktu dan tenaga. Bila melihat jumlah mahasiswa yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat jumlahnya ribuan. Tentunya itu merupakan peluang yang sangat menggiurkan bagi usaha laund/y kiloan. Persaingan usahalaundry kiloan di daerah UIN sangat ketat terutama dalam soal harga. "Harga sangat menentukan untuk bisnis laundry kiloan karena bila kita menawarkan harga yang terlalu tinggi biasanya mahasiswa enggan untuk menjadi pelanggan," lanjut lan, panggilan akrab dari Yuliansyah.
Oleh karena itu, harga harus disesuaikan dengan situasi dan market yang ada. Di cabang yang lan kelola saja harga yang ditawarkan perkilonya Rp. 3500, untuk cuci dan setrika. Kemudian Mj Warz Laundry cabang Pesanggrahan ini pun menawarkan jasa setrikapakaian Sdenganharga Rp.2000 perkilogramnya.
Cabang yang dikelola lan memang termasuk baru berjalan 3 tahun dan telah menemukan berbagai macam lika-liku di bisnis laundry kiloan. Omsetnya adalah bagi hasil dari pusat ke cabang. Rata-rata perbulan ia menerima sekitar satu juta empat ratus ribu rupiah dengan bagi hasil dari pusat. Untuk pakaian kotor yang diterima perbulan rata-rata di atas 600 kg.
Disamping itu, ada pelanggan yang datang dari segmen selain mahasiswa yang datang untuk menjadi pelanggan. "Ada yang telah menjadi pelanggan kami dari . karyawan di " beberapa lokasi ) seperti blok i A dan Pasar Jumat yang tiap minggunya menaruh 100kg pakaian untuk di laundry," jelas lan.
Mereka juga i memiliki surat S perjanjian yang J jelas untuk para pelanggannya sehingga tidak ada yang namanya B baju ketukar atau r hilang dan lain F sebagainya. Mereka juga r memberikan souvenir . Y berupa benda-benda yang bermanfaat bagi para Y pelanggannya, me-laundrydiatas lOOkilogram pada event-event tertentu, (shiddiq)
Sumber : Harian Neraca