06/08/2011
Bisnis Siomay Dan Sistem Franchise
Neraca. Kesuksesan Siomay Yo Pink tak lepas dari penerapan sistem franchise. Banyak sudah kisah sukses yang mengantarkan pengusaha kecil menjadi pengusaha yang bonafit. Semua itu berawal dari ketekunan dari sang pengusaha yang menjalani bisnisnya itu dengan keinginan untuk maju. Seperti kisah martabak alim dan saat ini bisnis Siomay Pink ikut merasakan manfaat dari sistem franchise atau bahasa familiarnya kemitraan.
Betapa tidak menguntungkan, selama ini Sriyono yang disapa Yo, pemilik Siomay Pink telah menekuni bisnis siomay dari awal. Keinginan yang begitu kuat untuk menjadi seorang pengusaha siomay membuatnya berani mengambil resiko untuk belajar menekuni dunia siomay. Sempat belajar satu tahun untuk membuat siomay tanpa digaji dan hanya menerima makan sehari-hari. Hal itu dijalani dengan rasa senang, karena kesukaannya pada panganan siomay membuatnya benar-benar menempa dirinya sebagai penjual pada sang majikan yang keturunan asal Bangka.
Pada saat mendapat warisan usaha siomay, Yo men take offer bisnis tersebut tetapi mengalami kendala dan akhirnya bangkrut. Kebangkrutan itu tidaklah menjadi Yo menyerah pada keadaan. Kemudian ia, merekrut para pegawai untuk berjualan siomay nya tersebut tetapi, nasib belum berpihak kepadanya dan walhasil Yo kembali mengalami kebangkrutan kembali.
Akhrinya, setelah ia melakukan evaluasi terhadap usahanya tersebut, Yo memutuskan untuk kembali berusaha menjadi penjual siomay yang langsung ditanganinya sendiri. Yo, masih memiliki beberapa sisa dana yang digunakan untuk menyewa tempat di Plaza Senayan pada 1993 sampai sekitar 1996, dan keberhasilan mulai dirasakan dengan mendapatkan keuntungan miliaran rupiah pertahun. Ketika krisis moneter terjadi itu berimbas pula pada usahanya itu.
Selama beberapa tahun sempat vacum karena benar-benar merupakan masa yang sulit. Kemudian 2008-2009, ia kembali berusaha mengembangkan bisnis penjualan siomay dan membuka tempat di pasaraya Blok M dengan nama Maestro Siomay Senayan. Kali ini dalam beberapa bulan saja usahanya telah mengalami kemajuan pesat, namun pada bulan ke 5 dan seterusnya usahanya mengalami kemunduran hingga hutang sekitar Rp. 11 juta.
Kegagalan demi kegagalan yang dialaminnya membuat Yo sempat bingung, Akhirnya ia mencoba menggelandang kesana-kemari untuk mengenali dirinya kembali. Setelah menemukan ide untuk menjual usaha siomaynya, maka awalnya ia memulai dari dirinya sendiri berjualan dengan menggunkan sepeda. Lalu otak bisnis dan marketingnya berputar dengan mewarnai seluruh atribut penjualannya bewarna Pink. Kemudian hal itu menjadi brand untuk bisnisnya dengan nama Siomay Pink.
Keberhasilan dalam penjualan Siomay Pink merupakan penerapan strategi marketing yang sangat fenomenal. Tentunya dari pengalaman yang terjadi, Yo tidak ingin usahanya mengalami kemunduran dan bangkrut, sehingga ia mulai menerapkan sistem franchise atau kemitraan. Ternyata sistem tersebut mendapatkan respon positif bagi para mitranya. Siomay Yo Pink memberikan perlengkapan berupa sepeda dan alat memasak siomay yang semuanya bewarna Pink.
Ternyata, sistem ini terus berkembang dan banyak yang meminta untuk menjadi mitra atau bagian dari Siomay Pink. "Kemitraan atau sistem franchise yang saya terapkan kini telah memiliki sebanyak 27 cabang, untuk tahun ini aku membatasi hanya sampai 30 kemitraan", cerita Yo.
Sistem franchise ini memang sangat efektif dalam menunjang keberhasilan penjualan Siomay Pink. Selain itu, promosi gratis dari media massa sebagai rekanan sangat membantu sekali dalam pemasaran produk dari Siomay Pink. "Karena permintaan yang begitu banyak untuk bergabung menjadi mitra, aku sedang mempersiapkan untuk 2012 kemitraan yang benar-benar dapat membuka lapangan pekerjaan baru", begitu jelas Yo.
Jadi, sistem frnchise memang sangat membantu sekali untuk menopang kemajuan dalam bisnis Siomay dan tak terkecuali pada bisnis lainnya. Tinggal meng-upgrade segala fasilitas termasuk yang tidak kalah penting kualitas dan struktur menu/produk yang dijual. Selain itu, memudahkan sistem penghitungan laba dan prediksi kemajuan usaha yang sedang berkembang (shiddiq)
Sumber: Harian Neraca
Neraca. Kesuksesan Siomay Yo Pink tak lepas dari penerapan sistem franchise. Banyak sudah kisah sukses yang mengantarkan pengusaha kecil menjadi pengusaha yang bonafit. Semua itu berawal dari ketekunan dari sang pengusaha yang menjalani bisnisnya itu dengan keinginan untuk maju. Seperti kisah martabak alim dan saat ini bisnis Siomay Pink ikut merasakan manfaat dari sistem franchise atau bahasa familiarnya kemitraan.
Betapa tidak menguntungkan, selama ini Sriyono yang disapa Yo, pemilik Siomay Pink telah menekuni bisnis siomay dari awal. Keinginan yang begitu kuat untuk menjadi seorang pengusaha siomay membuatnya berani mengambil resiko untuk belajar menekuni dunia siomay. Sempat belajar satu tahun untuk membuat siomay tanpa digaji dan hanya menerima makan sehari-hari. Hal itu dijalani dengan rasa senang, karena kesukaannya pada panganan siomay membuatnya benar-benar menempa dirinya sebagai penjual pada sang majikan yang keturunan asal Bangka.
Pada saat mendapat warisan usaha siomay, Yo men take offer bisnis tersebut tetapi mengalami kendala dan akhirnya bangkrut. Kebangkrutan itu tidaklah menjadi Yo menyerah pada keadaan. Kemudian ia, merekrut para pegawai untuk berjualan siomay nya tersebut tetapi, nasib belum berpihak kepadanya dan walhasil Yo kembali mengalami kebangkrutan kembali.
Akhrinya, setelah ia melakukan evaluasi terhadap usahanya tersebut, Yo memutuskan untuk kembali berusaha menjadi penjual siomay yang langsung ditanganinya sendiri. Yo, masih memiliki beberapa sisa dana yang digunakan untuk menyewa tempat di Plaza Senayan pada 1993 sampai sekitar 1996, dan keberhasilan mulai dirasakan dengan mendapatkan keuntungan miliaran rupiah pertahun. Ketika krisis moneter terjadi itu berimbas pula pada usahanya itu.
Selama beberapa tahun sempat vacum karena benar-benar merupakan masa yang sulit. Kemudian 2008-2009, ia kembali berusaha mengembangkan bisnis penjualan siomay dan membuka tempat di pasaraya Blok M dengan nama Maestro Siomay Senayan. Kali ini dalam beberapa bulan saja usahanya telah mengalami kemajuan pesat, namun pada bulan ke 5 dan seterusnya usahanya mengalami kemunduran hingga hutang sekitar Rp. 11 juta.
Kegagalan demi kegagalan yang dialaminnya membuat Yo sempat bingung, Akhirnya ia mencoba menggelandang kesana-kemari untuk mengenali dirinya kembali. Setelah menemukan ide untuk menjual usaha siomaynya, maka awalnya ia memulai dari dirinya sendiri berjualan dengan menggunkan sepeda. Lalu otak bisnis dan marketingnya berputar dengan mewarnai seluruh atribut penjualannya bewarna Pink. Kemudian hal itu menjadi brand untuk bisnisnya dengan nama Siomay Pink.
Keberhasilan dalam penjualan Siomay Pink merupakan penerapan strategi marketing yang sangat fenomenal. Tentunya dari pengalaman yang terjadi, Yo tidak ingin usahanya mengalami kemunduran dan bangkrut, sehingga ia mulai menerapkan sistem franchise atau kemitraan. Ternyata sistem tersebut mendapatkan respon positif bagi para mitranya. Siomay Yo Pink memberikan perlengkapan berupa sepeda dan alat memasak siomay yang semuanya bewarna Pink.
Ternyata, sistem ini terus berkembang dan banyak yang meminta untuk menjadi mitra atau bagian dari Siomay Pink. "Kemitraan atau sistem franchise yang saya terapkan kini telah memiliki sebanyak 27 cabang, untuk tahun ini aku membatasi hanya sampai 30 kemitraan", cerita Yo.
Sistem franchise ini memang sangat efektif dalam menunjang keberhasilan penjualan Siomay Pink. Selain itu, promosi gratis dari media massa sebagai rekanan sangat membantu sekali dalam pemasaran produk dari Siomay Pink. "Karena permintaan yang begitu banyak untuk bergabung menjadi mitra, aku sedang mempersiapkan untuk 2012 kemitraan yang benar-benar dapat membuka lapangan pekerjaan baru", begitu jelas Yo.
Jadi, sistem frnchise memang sangat membantu sekali untuk menopang kemajuan dalam bisnis Siomay dan tak terkecuali pada bisnis lainnya. Tinggal meng-upgrade segala fasilitas termasuk yang tidak kalah penting kualitas dan struktur menu/produk yang dijual. Selain itu, memudahkan sistem penghitungan laba dan prediksi kemajuan usaha yang sedang berkembang (shiddiq)
Sumber: Harian Neraca