" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Dicari di Tengah Kekhawatiran Akan Masa Depan

Dicari di Tengah Kekhawatiran Akan Masa Depan

>>>>>>Dicari di Tengah Kekhawatiran Akan Masa Depan


Zaman memang sudah maju. Pemikiran manusia pun kian modern serta realistis terhadap sebuah kenyataan. Namun, manusia seringkali memiliki ketakutan akan masa depan. Adakalanya, mereka mencari peramal, seperti peramal tarot. Profesi ini pun berkibar.

MESKI masih mengundang pro dan kontra soal ramai meramal, namun, kalau dilihat dari sisi positif, meramal ada miripnya dengan kegiatan psikolog. Para klien yang datang ke peramal menceritakan persoalan yang mereka hadapi, kemudian sang peramal akan membantu mencari jalan keluar lewat ilmu yang mereka miliki.

Biasanya, peramal itu menggunakan media tertentu yang membantunya mendapat gambaran persoalan para kliennya Salah media itu adalah kartu tarot. "Tarot adalah media untuk saya dapat membaca karakter seseorang. Jadi sifatnya hanya sebagai pembuka jalan," terang Primaswa-ra Wgisayekti, seorang vioti-vatorfortune teller.*-

Bagi Prima, meramal bukan sekadar berbicara soal masa depan. Tapi, ia juga memberi masukan bagi seseorang jika membutuhkan sesuatu. Boleh dibilang, Prima pun akan sangat berhati-hati membicarakan masa depan. "Masa depan itu hanya Tuhan yang tahu. Biasanya, saya hanya membantu para klien menghadapi persoalan yang mereka hadapi. Lalu memberikan masukan lewat talenta yang saya miliki dengan membaca kartu tarot," jelasnya

Tak ada pendidikan khususuntuk menjadi molivator fortune teller. Setiap orang bisa berlatih supaya mengerti tarot lewat buku panduan. Namun, hal penting yang harus dimiliki para peramal tarot adalah pikiran yang terbuka dalam mempelajari sistem peramalan tarot Tingkat kecerdasan spiritual juga sangat menentukan derajat pemahaman makna dan filosofi yang terkandung dalam ramalan kartu tarot," terang Priyashiva Akasa Dwvjendra atau yang akrab dipanggil Shiva

Pengetahuan tersebut kemudian dikombinasikan dengan kepribadian yang tidak fanatik pada ajaran tertentu, berpikiran terbuka, memiliki daya intuisi dan analisa yang peka Mereka juga harus belajar akan simbol-simbol kehidupan.

Prima belajar tarot secara otodidak. Ia hanya membaca buku panduan tarot dan menghapal 78 kartu tarot dengan makna mendalam. Tak lupa ia juga mempelajari empat elemen dalam arkanas mayor dan minor dari kartu tarot. "Selebihnya, saya mengandalkan bakat kebatinan saya," katanya.

Menjalani profesi sebagai peramal tarot bukan tanpa perasaan duka Di balik keceriaan membantu para kliennya, Shiva mengaku, diasering mengalami gangguan untuk merusak hingga meruatuhkan mentalnya "Gangguan tersebut seringkali datang dari kompetitor atau pesaing yang tidak suka dengan keberadaan saya sebagai peramal tarot dan konsultan spiritual," ujarnya

Meski begitu, kedua peramal tarot irti mengaku puas dan bahagia menjalani profesinya Mereka senang karena bisa membantu dan memberi masukan untuk banyak orang yang sedang menghadapi persoalannya
Mereka pun mengaku tak komersial dalam mematok tarif jasanya "Kalau bersifat komersial itu sudah tidak mumi. Kalaupun ada biaya yang dikenakan adalah untuk mengganti biaya ongkos transportasi dan harga capai saya saja," terang Prima

Ia menetapkan tarif jasa meramal tarot sebesar Rp 150.000 perjam. Para klien yang mendatangi Prima yang punya sebutan Madam Ara biasanya menghabiskan waktu selama dua jam untuk konsultasi. Saat ada acara-acara khusus di mal, ia juga kerap memberikan pelayanan ramai hingga 10 jam. Sementara Shiva mematok tarif Rp 200.000 selama 45 menit. Ia juga membatasi tiap konsultasi hanya untuk 10-pertanyaan.

Sumber : Harian Kontan
Mona Tobing


Entri Populer