07/02/2012
Berkah Merekah Berkat Penjualan Sajadah
Bisnis sajadah masih menjanjikan. Permintaannya tetap tinggi karena ceruk pasarnya masih lebar. Bukan hanya mengincar segmen dewasa saja, penjual sajadah juga membidik pasar sajadah untuk anak-anak. PELUANG usaha pembuatan sajadah tak pernah sepi permintaan. Maklum, mayoritas warga kita beragama Islam, sehingga alas untuk sembahyang ini terus dicari pembeli.
Berkah dari usaha pembuatan sajadah ini direguk Kuncoro Rambat Subagio, pemilik Citra Purbayan Indahdi Sukoharjo, Jawa Tengah. Kuncoro hanya menjual sajadah khusus untuk anak-anak.Ia bilang, penjualan sajadah anak saat ini sedang meningkat Motif sajadah anak-anak yang unik, lucu dan berwarna-warni, membuat sajadah anak ini laris manis. "Saya memiliki 70 jenis desain dengan motif unik," katanya.
Kuncoro menggabungkan warna terang seperti merah, kuning, biru, fujau dengan motif kubah masjid, dihiasi motif-motif lucu seperti motif sapi, mobil, kupu-kupu, ikan, pesawat, lebah, hello kitty. Sajadah anak itu dibuat dengan ukuran 48 sentimeter (cm) x 88 cm.
Kuncoro membanderol produk sajadahnya Rp 75.000 per potong. Namun bila pelanggan memesan 5-11 potong, harganya bisa Rp 65.000 per potong dan jika memesan 6-12 potong, pembeli bisa mendapatkan harga Rp 55.000 per potong.
Dengan harga yang relatif terjangkau itu, Kuncoro kebanjiran pesanan. Kebanyakan pesanan datang dari para pedagang. Antara lain dari Jakarta, Kalimantan, balikan ada juga pembeli dari Malaysia dan Singapura "Membludaknya pesanan itu karena saya memakai sistem online dalam memasarkan produk," tuturnya.
Agar pelanggannya semakin lengket, Kuncoro membebaskan biaya pengiriman jika pelanggan membeli lebih dari 12 potong. Dalam sebulan, Kuncoro bisa mengantongi omzet Rp 100 juta dari penjualan sajadah anak ini. Laba bersihnya sekitar 25%.
Bila Kuncoro menyasar pasar anak-anak, lain lagi dengan Budi Prasetya, - pemilik usaha Sajadah Suku Walas di Pasar Minggu, Jakarta Budi memilih tetap menjual sajadah untuk orang dewasa Ia mengaku, permintaan sajadah dewasa juga tergolong tinggi. "Padahalsaya baru jualan enam bulan lalu, tetapi pesanan sudah banyak," ujar dia
Harga produknya berkisar Rp 20.000 sampai Rp 45.000 per potong. Harga ini relatif murah karena sajadahnya dibuat sendiri. Para pembeli sajadah buatan Budi kebanyakan datang dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan.
"Pelanggan saya seimbang, ada yang untuk dipakai sendiri, ada juga yang pedagang," imbuhnya Budi menambahkan bisnis sajadah tidak akan pernah surut permintaannya Ia mengaku omzet bulanan masih belum terlalu besar. "Omzet saya Rp 10 juta per bulan," kata dia
Bisnis sajadah masih menjanjikan. Permintaannya tetap tinggi karena ceruk pasarnya masih lebar. Bukan hanya mengincar segmen dewasa saja, penjual sajadah juga membidik pasar sajadah untuk anak-anak. PELUANG usaha pembuatan sajadah tak pernah sepi permintaan. Maklum, mayoritas warga kita beragama Islam, sehingga alas untuk sembahyang ini terus dicari pembeli.
Berkah dari usaha pembuatan sajadah ini direguk Kuncoro Rambat Subagio, pemilik Citra Purbayan Indahdi Sukoharjo, Jawa Tengah. Kuncoro hanya menjual sajadah khusus untuk anak-anak.Ia bilang, penjualan sajadah anak saat ini sedang meningkat Motif sajadah anak-anak yang unik, lucu dan berwarna-warni, membuat sajadah anak ini laris manis. "Saya memiliki 70 jenis desain dengan motif unik," katanya.
Kuncoro menggabungkan warna terang seperti merah, kuning, biru, fujau dengan motif kubah masjid, dihiasi motif-motif lucu seperti motif sapi, mobil, kupu-kupu, ikan, pesawat, lebah, hello kitty. Sajadah anak itu dibuat dengan ukuran 48 sentimeter (cm) x 88 cm.
Kuncoro membanderol produk sajadahnya Rp 75.000 per potong. Namun bila pelanggan memesan 5-11 potong, harganya bisa Rp 65.000 per potong dan jika memesan 6-12 potong, pembeli bisa mendapatkan harga Rp 55.000 per potong.
Dengan harga yang relatif terjangkau itu, Kuncoro kebanjiran pesanan. Kebanyakan pesanan datang dari para pedagang. Antara lain dari Jakarta, Kalimantan, balikan ada juga pembeli dari Malaysia dan Singapura "Membludaknya pesanan itu karena saya memakai sistem online dalam memasarkan produk," tuturnya.
Agar pelanggannya semakin lengket, Kuncoro membebaskan biaya pengiriman jika pelanggan membeli lebih dari 12 potong. Dalam sebulan, Kuncoro bisa mengantongi omzet Rp 100 juta dari penjualan sajadah anak ini. Laba bersihnya sekitar 25%.
Bila Kuncoro menyasar pasar anak-anak, lain lagi dengan Budi Prasetya, - pemilik usaha Sajadah Suku Walas di Pasar Minggu, Jakarta Budi memilih tetap menjual sajadah untuk orang dewasa Ia mengaku, permintaan sajadah dewasa juga tergolong tinggi. "Padahalsaya baru jualan enam bulan lalu, tetapi pesanan sudah banyak," ujar dia
Harga produknya berkisar Rp 20.000 sampai Rp 45.000 per potong. Harga ini relatif murah karena sajadahnya dibuat sendiri. Para pembeli sajadah buatan Budi kebanyakan datang dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan.
"Pelanggan saya seimbang, ada yang untuk dipakai sendiri, ada juga yang pedagang," imbuhnya Budi menambahkan bisnis sajadah tidak akan pernah surut permintaannya Ia mengaku omzet bulanan masih belum terlalu besar. "Omzet saya Rp 10 juta per bulan," kata dia
Sumber : Harian Kontan
Noverius Laoli