07/11/2011
Mengemas Laba dari Bisnis Kemasan
Mengintip peluang dari pembuatan beragam kemasan untuk makanan dan kerajinan
Industri packaging terus berkembang, mengikuti selera konsumen. Produk yang dikemas dengan menarik dan praktis, terbukti mampu memikat konsumen. Dengan sentuhan kreativitas dan kemampuan membaca pasar, banyak pemain di bisnis ini bisa meraih omzet yang menggiurkan.
SEBI AH kemasan tak hanya berfungsi sebagai bungkus atau wadah makanan. Kemasan bisa menjadi salah satu kunci untuk menarik perhatian pelanggan. Va. selain melindungi barang yang dikemas, kemasan juga harus menarik dalam hal warna, gambar, tulisan dan balian y;mg digunakan. Banyak produsen, terutama makanan dan minuman, sudah memperhatikan peni limin a kemasan.
Menurut data Indonesia Packaging Federation (IPF), omzet Industri kemasan pada liOll ini diperkirakan mencapai l Sl 1,6 miliar atau naik 12% dibandingkan iai nin lalu. Dari omzet sebesar itu,
8196 disumbang kemasan berbahan dasar kertas Sekitar BOM produk kemasan tersebut diserap oleh produk pangan dan sisanya untuk produk non pangan, khusus-rtya farmasi.
Menurut Trunojoyo, pemilik CV Creative Design, produsen kemasan, mengata kan. dengan kemasan kreatif, pengusaha bisa mendongkrak omzet Mereka Juga akan mendapatkan omzet berlipat, ujarnya.l lamingsih, pemlik Packaging House pun melontarkan pendapat senada. "Kemasan atau packaging menjadi salah satu cara promosi produk yang dapat mendongkrak hargajual, katanya.
Pasalnya, selain memberikan kelebihan dari segi higienitas, packaging yang baik mampu menarik minal konsumen untuk mencoba Dari kemasan pula, konsumen bisa memperoleh informasi lengkap soal komposisi bahan baku produk.
Sayang, masih banyak pelaku Usaha Kecil dan Menengah (IKM iyang belum menyadari pentingnya kemasan Mei eka hanya membungkus pnu tuknya dengan plastik biasa," ujar Trunojoyo.
Padahal, keberadaan kemasan yang baik dan menarik, mampu membuka peluang bagi suatu produk untuk merambah pemasaran yang lebih luas. Balikan, produk ilu Insa mengisi pasar ekspqr, karena dengan mencantumkan komposisi lantai kadaluarsa. keterangan detil mengenai produk tersebut serta tempat pembuatannya, akan memudahkan pemasar mengem bangkan rantai distribusi
Bisnis packaging merupakan salah Batu cara yang dapal membantu pengenalan industri pariwisata secara luas Kanna. dengan tampilan produk yang menarik dan mencirikan suatu daerah, secara tidak langsung turut mempromosikan keunikan dan keberagaman Indonesia.
Dari kemasan, konsumen bisamendapatinformasi lengkapsebuah produk. Kendala bahan baku
Mulai menggeluti bisnis kemasiui sejak Ji him. Trunojoyo kini mampu memproduksi 100.000 hingga U5.000 pieces kemasan setiap bulan. Ia tak hanya menawarkan kemasatan berbahan plastik, tapi Juga material lainnya, seperti karton, dengan berbagai macam bentuk
Oleh karena itu, Trunojoyo mempunyai desainer khusus kemasan untuk menciptakan kemasan-kemasan unik. sesuai keinginan konsumen Sementara, untuk memproduksi kemasan, ia mempekerjakan lima karyawan.
I lama kemasan produkii ive Design ini berkisar Rp 4.500 hingga Rp 10.000. Dalam sebulan, Trunojoyo pun bisa merengkuh omzet hingga Rp 60 juta, dari para pelanggannya yang tersebar di Jabodetabek dan Jawa Tengah.
Kebanyakan konsumen yang memesan kemasan pada Trunojoyo adalah indusiri makanan rumahan dan juga kerajinan tangan. Tiap tahun. Trunojoyo bilang, ada kenaikan permintaan kemasan hingga 20%.
Bisnis kemasan yang terus berkembang juga dialami oleh Damingsih. Packaging House yang memproduksi kemasan premium berbahan alumunium dan karton, menikmati lonjakan permin-i.i.in hingga 30%.
Dalam sebulan. Packaging I [ouse sanggup memproduksi 100.000 pieces kemasan berbagai bentuk dan ukuran. Mereka roembanderol harga kemasan itu mulai Rp 3.000 sampai dengan Rp 10.000.
Selain dari balian baku dan desain, penentuan harga juga ditetapkan danjumlah insan an. "Semakin banyak jumlah order, harga akan semakin murah," ujar Damingsih.
Tak berbeda dengan Trunojoyo. Damingsih juga mengincar produsen makanan dan barang kerajinan tangan sebagai pasarnya. Tak ham a di seputar Bandung, konsumennya berasal dari seluruh Indonesia.
Pada bisnis kemasan ini, Damingsih sangat mengutamakan standar kemasan nasional. Selain itu, sebagian besar kemasan produk makanan yang dibuat oleh Packaging House merupakan kemasan yang ramah lingkungan.
Namun, pasokan bahan baku seringkali menjadi kendala bagi industri kemasan. Tengok saja, pengalaman Maria Magdalena, pemilik DD Pack. Seringkali, ketika datang order dalam jumlah banyak, Maria sulit mendapatkan balian baku. "Kalaupun ada, harganya cukup mahal,"ujarnya
Salah satunya, kemasan karton yang berbahan kertas. Mana bilang, harga kertas cukup ilukiuatif.Supaya tidak rugi, Maria pun menetapkan order minimal sebanyak 5.000 pieces. Jika order kurang dari jumlah minimal, ia pun menetapkan harga yang samadengan minimal pesanan. "Karena nggak ga bisa dijual eceran. Mau sedikit dan banyak harganya sama," kata Maria.
Soal harga, Maria membandel ol harga kemasan bervariasi, tergantung jenis bahan baku dan ukuran. Harganya, berkisar Rp 750 hingga Rp 6.000 per pieces. U
Mengintip peluang dari pembuatan beragam kemasan untuk makanan dan kerajinan
Industri packaging terus berkembang, mengikuti selera konsumen. Produk yang dikemas dengan menarik dan praktis, terbukti mampu memikat konsumen. Dengan sentuhan kreativitas dan kemampuan membaca pasar, banyak pemain di bisnis ini bisa meraih omzet yang menggiurkan.
SEBI AH kemasan tak hanya berfungsi sebagai bungkus atau wadah makanan. Kemasan bisa menjadi salah satu kunci untuk menarik perhatian pelanggan. Va. selain melindungi barang yang dikemas, kemasan juga harus menarik dalam hal warna, gambar, tulisan dan balian y;mg digunakan. Banyak produsen, terutama makanan dan minuman, sudah memperhatikan peni limin a kemasan.
Menurut data Indonesia Packaging Federation (IPF), omzet Industri kemasan pada liOll ini diperkirakan mencapai l Sl 1,6 miliar atau naik 12% dibandingkan iai nin lalu. Dari omzet sebesar itu,
8196 disumbang kemasan berbahan dasar kertas Sekitar BOM produk kemasan tersebut diserap oleh produk pangan dan sisanya untuk produk non pangan, khusus-rtya farmasi.
Menurut Trunojoyo, pemilik CV Creative Design, produsen kemasan, mengata kan. dengan kemasan kreatif, pengusaha bisa mendongkrak omzet Mereka Juga akan mendapatkan omzet berlipat, ujarnya.l lamingsih, pemlik Packaging House pun melontarkan pendapat senada. "Kemasan atau packaging menjadi salah satu cara promosi produk yang dapat mendongkrak hargajual, katanya.
Pasalnya, selain memberikan kelebihan dari segi higienitas, packaging yang baik mampu menarik minal konsumen untuk mencoba Dari kemasan pula, konsumen bisa memperoleh informasi lengkap soal komposisi bahan baku produk.
Sayang, masih banyak pelaku Usaha Kecil dan Menengah (IKM iyang belum menyadari pentingnya kemasan Mei eka hanya membungkus pnu tuknya dengan plastik biasa," ujar Trunojoyo.
Padahal, keberadaan kemasan yang baik dan menarik, mampu membuka peluang bagi suatu produk untuk merambah pemasaran yang lebih luas. Balikan, produk ilu Insa mengisi pasar ekspqr, karena dengan mencantumkan komposisi lantai kadaluarsa. keterangan detil mengenai produk tersebut serta tempat pembuatannya, akan memudahkan pemasar mengem bangkan rantai distribusi
Bisnis packaging merupakan salah Batu cara yang dapal membantu pengenalan industri pariwisata secara luas Kanna. dengan tampilan produk yang menarik dan mencirikan suatu daerah, secara tidak langsung turut mempromosikan keunikan dan keberagaman Indonesia.
Dari kemasan, konsumen bisamendapatinformasi lengkapsebuah produk. Kendala bahan baku
Mulai menggeluti bisnis kemasiui sejak Ji him. Trunojoyo kini mampu memproduksi 100.000 hingga U5.000 pieces kemasan setiap bulan. Ia tak hanya menawarkan kemasatan berbahan plastik, tapi Juga material lainnya, seperti karton, dengan berbagai macam bentuk
Oleh karena itu, Trunojoyo mempunyai desainer khusus kemasan untuk menciptakan kemasan-kemasan unik. sesuai keinginan konsumen Sementara, untuk memproduksi kemasan, ia mempekerjakan lima karyawan.
I lama kemasan produkii ive Design ini berkisar Rp 4.500 hingga Rp 10.000. Dalam sebulan, Trunojoyo pun bisa merengkuh omzet hingga Rp 60 juta, dari para pelanggannya yang tersebar di Jabodetabek dan Jawa Tengah.
Kebanyakan konsumen yang memesan kemasan pada Trunojoyo adalah indusiri makanan rumahan dan juga kerajinan tangan. Tiap tahun. Trunojoyo bilang, ada kenaikan permintaan kemasan hingga 20%.
Bisnis kemasan yang terus berkembang juga dialami oleh Damingsih. Packaging House yang memproduksi kemasan premium berbahan alumunium dan karton, menikmati lonjakan permin-i.i.in hingga 30%.
Dalam sebulan. Packaging I [ouse sanggup memproduksi 100.000 pieces kemasan berbagai bentuk dan ukuran. Mereka roembanderol harga kemasan itu mulai Rp 3.000 sampai dengan Rp 10.000.
Selain dari balian baku dan desain, penentuan harga juga ditetapkan danjumlah insan an. "Semakin banyak jumlah order, harga akan semakin murah," ujar Damingsih.
Tak berbeda dengan Trunojoyo. Damingsih juga mengincar produsen makanan dan barang kerajinan tangan sebagai pasarnya. Tak ham a di seputar Bandung, konsumennya berasal dari seluruh Indonesia.
Pada bisnis kemasan ini, Damingsih sangat mengutamakan standar kemasan nasional. Selain itu, sebagian besar kemasan produk makanan yang dibuat oleh Packaging House merupakan kemasan yang ramah lingkungan.
Namun, pasokan bahan baku seringkali menjadi kendala bagi industri kemasan. Tengok saja, pengalaman Maria Magdalena, pemilik DD Pack. Seringkali, ketika datang order dalam jumlah banyak, Maria sulit mendapatkan balian baku. "Kalaupun ada, harganya cukup mahal,"ujarnya
Salah satunya, kemasan karton yang berbahan kertas. Mana bilang, harga kertas cukup ilukiuatif.Supaya tidak rugi, Maria pun menetapkan order minimal sebanyak 5.000 pieces. Jika order kurang dari jumlah minimal, ia pun menetapkan harga yang samadengan minimal pesanan. "Karena nggak ga bisa dijual eceran. Mau sedikit dan banyak harganya sama," kata Maria.
Soal harga, Maria membandel ol harga kemasan bervariasi, tergantung jenis bahan baku dan ukuran. Harganya, berkisar Rp 750 hingga Rp 6.000 per pieces. U
Sumber : Harian Kontan
Ragil Nugroho, Dea Chadiza S. Fitri Nur A.