" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Model kepemimpinan perusahaan keluarga

Model kepemimpinan perusahaan keluarga


>>>>>Model kepemimpinan perusahaan keluarga

Salah satu karakteristik yang melekat dalam perusahaan keluarga adalah keinginan agar kepemimpinan perusahaan dipegang oleh anggota keluarga.

Karakter ini secara umum bertumpu pada peran keluarga dalam sebuah perusahaan keluarga, yakni memanfaatkan dan mengawasi sumber-sumber daya yang tersedia, menentukan tingkat spesialisasi dan integritas, memfasilitasi komunikasi dan koordinasi, serta mengatur kewenangan dan kepercayaan, termasuk menentukan siapa pemegang tampuk pimpinan perusahaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh The Jakarta Consulting Group mengindikasikan posisi anggota keluarga yang duduk dalam kepemimpinan perusahaan memegang peran yang sedemikian penting sehingga kalangan profesional harus berkonsultasi dengan anggota keluarga dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan penelitian tersebut, dalam mayoritas perusahaan (82%) pemimpin perusahaan yang bukan anggota keluarga akan meminta persetujuan dari anggota keluarga yang memimpin.

Pada awal-awal berdirinya, kepemimpinan dalam perusahaan keluarga biasanya bersifat informal. Pendiri menentang adanya struktur dan sistrem organisasi. Belum ada pemisahan yang legas antara isu perusahaan dengan isu pribadi atau keluarga. Pada tahap ini, pemimpin cenderung tidak mau bergantung kepada orang-orang selain anggota keluarga. Bahkan mereka juga enggan melibatkan generasi penerus. Kalaupun dilibatkan, perannya masih minimal. Kekuasaan mengambil keputusan berada sepenuhnya di tangan pendiri.

Namun seiring dengan tumbuh kem bangnya perusahaan keluarga, yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan, keuntungan, jumlah aset, pangsa pasar, jumlah pelanggan, jumlah karyawan, jumlah lokasi operasi, kompleksitas operasi bisnis, dan jumlah anggota keluarga yang aktif dalam perusahaan, model kepemimpinan macam ini tentu tidak bisa lagi dipertahankan. Perusahaan keluarga harus mencari model kepemimpinan lain yang mampu menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup per-usahaan keluarga.

Berkaitan dengan hal ini, Daniell dan Hamilton menge mukakan model kepemimpinan yang dapat mendukung kesuksesan dan keberlanjutan perusahaan keluarga. Struktur kepemimpinan Pertama adalah strukturkepemimpinan. Struktur kepemimpinan yang baik mendorong terciptanya peran dan tanggung jawab yang lebih jelas, baik bagi pemimpin perusahaan, anggota keluarga, maupun karyawan nonkeluarga. Struktur kepemimpinan menjelaskan secara terperinci hak, tanggung jawab, dan proses kepemimpinan dalam perusahaan keluarga. Perusahaan keluarga memerlukan model kepemimpinan yang mampu menghadirkan stabilitas, keberlanjutan, dan perubahan sekaligus.

Harus diakui perubahan adalah masalah sulit bagi perusahaan keluarga. Untuk mengatasinya, perusahaan keluarga dapat membangun konsensus tentang pentingnya membangun dan mendukung kepemimpinan; menetapkan hak, tanggung jawab, dan proses kepemimpinan; memanajemeni proses tata kelola bagi pengambilan keputusan yang efektif dan penyelesaian perselisihan secara adil; membangun rencana suksesi kepemimpinan; mengimplementasikan perencanaan strategis; membangun proses guna memberikan edukasi tentang pentingnya peninggalan [legacy), kepemimpinan, dan tantangan keluarga; dan membangun proses guna mengukur keberhasilan kepemimpinan.

Berbagi kepemimpinan

Model kepemimpinan berikutnya adalah berbagi kepemimpinan. Seiring dengan tumbuh kembangnya perusahaan, kepemimpinan tidak mungkin lagi bergantung hanya kepada satu figur seperti pada masa-masa awal berdirinya perusahaan keluarga.

Kepemimpinan yang lebih bersifat kolektif akan membantu anggota keluarga mengatasi kejenuhan, terlibat lebih dalam, dan mempercepat proses pengambilan keputusan. Berdasarkaan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh The Jakarta Consulting Group, konsep kebersamaan dalam keluarga tetap dipegang oleh sebagian besar perusahaan keluarga (78%) dalam pengambilan keputusan dan kebijakan strategis. Kebersamaan ini ditunjukkan oleh mekanisme keputusan kolektif dalam pengambilan kebijakan strategis oleh anggota keluarga yang duduk dalam kepemimpinan perusahaan.

Akomodasi kelompok informal

Perusahaan keluarga yang sukses umumnya memiliki model kepemimpinan yang mengakui dan menghargai setiap pendekatan, serta berusaha mengakomodasi kelompok-kelompok informal melalui pemahaman dan pelibatan yang lebih luas. Kelompok informal adalah kelompok yang tidak memiliki jabatan dalam perusahaan keluarga.

Perselisihan atau konflik jamak terjadi dalam perusahaan keluarga, terutama di antara sesama anggota keluarga. Oleh karena itu, pemimpin perusahaan keluarga hendaknya mengembangkan mekanisme penyelesaian perselisihan guna menghindari makin membesarnya konflik yang mnegancam keharmonisan keluarga dan kelangsunganhidup perusahaan. Ingatlah banyakperusahaan keluarga yang runtuh akibatberlarut-larutnya konflik. Suksesi pemahaman Salah satu tanggung jawab pemimpin perusahaan keluarga adalah memahami kekuatan dan kelemahan diri, keluarga, dan orang-orang yang bekerja dengannya.

Berdasarkan pemahaman inilah pemimpin perusahaan keluarga dapat menempatkan anggota keluarga dan profesional nonkeluarga pada posisi dan tugas yang tepat. Yang tak kalah penting adalah proses perekrutan, seleksi, kebijakan kompensasi, dan penilaian kinerja yang adil guna menghindari perasaan cemburu dan benci di antara anggota keluarga dalam perusahaan. Demi keberlanjutan bisnis pada masa depan, perencanaan suksesi yang baik wajib menjadi bagian dari model kepemimpinan piin-.ili.i.in keluarga. Termasuk menentukan calon-calon yang berpotensi menjadi pemimpin masa depan untuk kemudian mempersiapkan mereka sejak dini. Perencanaan suksesi ini sebaiknya juga dikaji utang secara berkala mengingat perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam lingkungan keluarga dan perusahaan.

Sumber : Bisnis Indonesia

Entri Populer