" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Bisnis Rangka Besi Tanpa Persaingan Ketat

Bisnis Rangka Besi Tanpa Persaingan Ketat



***Bisnis Rangka Besi Tanpa Persaingan Ketat***

Pada masa jayanya, Syafuri memiliki banyak pelanggan di bank-bank dan instansi pemerintah. Kebanyakan pelanggannya itu memesan rangkaian bunga sebagai ucapan terimakasih atau ucapan selamat. Saat itu, ia berjaya. Tetapi, ia kerap menghambur-hamburkan uang, tanpa perhitungan. Maklum pada masa itu, uang gampang diperoleh. Lelaki itu pun dengan gampangnya mengeluarkan uang.

" "1 UA nggak pernah berpikir, setelah fl -.masa jaya, akan ada masa sulit," VJ kata bapak enam orang anak itu. Tapi, ketika pemerintah menetapkan, tidak boleh menerima parcel atau rangkaian bunga dari koleganya, usahanya berangsung-angsur menyusut. Ia pun mulai mengalami masa kebangkrutan dan paceklik.

Hidup itu seperti putaran roda, selalu bergerak maju. Tapi, terkadang, jalannya roda tak berjalan mulus, sehingga putaran roda berhenti sejenak, entah as yang patah atau pecah ban. Bisa jadi, jalannannya yang berlubang, sehingga membuat roda sedikit oleng.

Begitu juga dengan berbisnis, tak selamanya berjalan mulus. Banyak hambatan yang menghadang. Walaupun sudah pengalaman berbisnis, sesekali mengalami kesulitan yang tak terhindarkan.

Seperti, H Syafuri, yang pernah menggeluti bisnis bunga 20 tahun. Usahanya itu lalu bangkrut. Pokoknya, ia sampai habis-habisan, babak belur usahanya. Mobil dan aset lainnya dijual untuk membayar hutang. Ia tak berharta lagi.

Lelak itu hanya mempertahan rumahnya, tempat tinggalnya. Ibaratnya saat itu, untuk membeli sandal jepit pun, ia tak mampu.

Tapi, H Syafuri, tak ingin berkeluh kesah dan bertopang dagu. Ia membangun usaha Jaya Mumi. Kepada Berita Kota, ia menceritakan pengalamannya membangun bisnis, di rumahnya di kawasan Rawabelong, Jakarta Barat, belum lama ini.

Melalui usaha Jaya Murni, saat ini, Syafuri bisa melayani pembuatan rangka besi untuk kebutuhan pesta perkawinan. Kebanyakan pelanggan yang memanfaatkan usahanya, event organizer (EO), penyelenggara acara pesta perkawinan.

Meski begitu, ordernya semakin me-ningkat, saat tnenjelang perayaan Natal. Pengusaha itu banyak mendapat pesanan pembuatan rangka besi pohon cemara. Atau, saat perayaan Hari Kemerdekaan, pria berdarah Betawi ini, mendapat pesanan untuk keperluan dekorasi di Istana Negara.

Pengalaman yang cukup mengesankan nya, belum lama ini, gereja di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), memesan rangka besi pohon cemara setinggi 15 meter dan 10 "pohon cemara" setinggi empat meter. Itu pohon cemara terbesar yang pernah dibuat Syafuri. Di gereja itu, pohon cemara dari besi itu dihiasinya dengan bunga-bunga, sehingga membuat suasana Natal kian meriah dengan pohon natal karyanya.

"Pesanan untuk keperluan Natal cukup banyak sampai-sampai gua keteter mengerjakannya. Kebanyakan pesanan itu untuk pembuatan rangka besi pohon cemara untuk gereja-gereja," ujar Syafuri yang telah menekuni bisnis membuat rangka besi sekitar 13 tahun.

Membuat rangka besi untuk dekorasi pesta perayaan, dianggapnya sebagai bisnis empuk yang sangat menguntungkan. Namun, tidak banyak pengusaha yang menekuni bisnis tersebut, sehingga tingkat persaingan tidak ketat. Pasarnya, usaha itu membutuhkan keahlian dan kreativitas dari pengusahanya.

Oleh karena keunikan bisnisnya itu, Syafuri relatif tidak memiliki pesaing di pasaran pembuatan rangka besi. Bisa dikatakan, dia melenggang sendirian di pasar yang gemuk selama 13 tahun terakhir ini. Bayangkan saat ini, dia bisa meraup keuntungan Rp 60 juta per bulan.

Sejak zaman Belanda

Sebelum menjadi pengusaha rangka besi, Syafuri adalah seorang florist, pe-rangkai bunga potong. Dia berdagangbunga potong sejak 1979 hingga 1994, di kawasan Jalan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. "Bisnis bunga adalah usaha turun temurun. Orangtua gua dagang bunga sejak zaman Belanda di Rawabelong. Babe gua dulu punya kebun anggrek,* ujar Syafuri.

Syafuri mengaku, awalnya dia tidak berminat terjun dalam bisnis bunga. "Babe gua dulu tukang bunga. Masak anaknya jadi tukang bunga lagi. Gua nggak mau, tetapi setelah ngerasain enaknya duit bunga, gua baru tertarik menekuni bidang itu," katanya.

Pada masa jayanya, Syafuri memiliki banyak pelanggan di bank-bank dan instansi pemerintah. Pelanggannya itu kerap memesan rangkaian bunga potong sebagai ucapan terimakasih atau ucapan selamat.

Tapi, pada masa jayanya, ia suka menghambur-hamburkan uang, tanpa perhitungan. Maklum pada masa itu, uang gampang diperoleh, sehingga ia pun gampang mengeluarkan uang. "Gua nggak pernah berpikir, setelah masa jaya, akan ada masa sulit," kata bapak enam orang anak itu.

Masa paceklik dalam bisnis bunga potong, berawal dari keluarnya kebijakan pemerintah yang melarang pejabatnya menerima karangan bunga dan parsel. Dampak negatifnya, segera dirasakannya. Semakin hari berjalan, pasar bunga semakin seret jalannya. Sementara pasokan bunga dari luar negeri terus mengalir dan tidak bisa dihentikan, karena Syafuri sudah terikat kontrak kerja.

"Akibat pasar sepi, sebagian bunga-bunga yang diimpor itu jadi sampah. Sementara saya harus membayar bunga-bunga yang diimpor dari berbagai negara. Mulai dari Belanda, Meksiko, Malaysia, dan China. Masa sulit itu berlangsung sekitar dua tahun. Untuk membayar utang, gua putuskan untuk menjual mobil-mobil dan aset berharga lainnya. Biar tenang," kata Syafuri yang baru menunaikan ibadah haji pada November 2010 lalu.

Banyak hikmah yang bisa dipetik dari kebangkrutan usahanya itu. Salah satunya, ketika berjaya dan memiliki banyak uang, jangan berfoya-foya. Alasannya, jika pengelolaan keuangan amburadul, karena akibatnya akan menimbulkan kesusahan di kemudian hari.

Seiring dengan bertambahnya usia, Syafuri mulai menyiapkan anak- anaknya untuk meneruskan bisnisnya. "Sudah kelihatan sih, anak-anak yang berbakat dan serius dalam bisnis. Sekarang mereka, gua latih dulu. Pelan-pelan nanti, gua lepas. Gua sih udah mau istirahat. Pusing ngurusin bisnis," ujar kakek yang sudah memiliki seorang cucu itu.

Sekarang, Syafuri yang beristrikan Sri Anggraini itu, sedang merintis memba-ngung bengkel rangka besi di rumahnya. Dengan bengkel baru itu, seluruh pekerjaan bisa dilakukan di rumahnya sendiri. Rangka besi dekor berbagai macam pesta itu, kebanyakan pesanan untuk pesta-pesta keturunan Tionghoa, hea

INFO PASAR SENI LUKIS INDONESIA:http://artkreatif.net/
 

Entri Populer