>>>>>>Cara Cepat Dapat Modal
Menjalankan bisnis tak bisa dilepaskan dari modal. Baik untuk para pebisnis pemula maupun para pengusaha yang ingin mengembangkan usahanya pasti butuh modal. Bagi pemula, modal sering kali menjadi problema besar. Bahkan tak sedikit para pemula tak bisa melanjutkan usaha merintis bisnis gara-gara tak bisa mendapatkan modal.
Padahal, modal usaha tak sepenuhnya harus berupa uang tunai. Bahkan modal usaha juga tidak harus diperoleh dari pinjaman. Sebab modal kerja, seperti diuraikan Supriyono Soekarno, bisa diperoleh dari mana saja. Bahkan termasukpembeli atau klien, yaitu dengan meminta pembeli atau kilen untuk membayar tunai dimuka atas pesanan barang yang diorderkan.
Itulah sebagian kiat mendapatkan modal yang dipaparkan oleh Supriyono dalam buku berjudul "Cara Cepat Dapat Modal, Buku Wajib untuk Memulai dan Mengembangkan Bisnis Anda." Penulis yang merupakan lulusan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonoi Universitas Indonesia ini memang memiliki pengalaman panjang di dunia keuangan. Termasuk menjadi konsultas pembiayaan untuk berbagaijenis usaha.
Mendapat modal dari pelanggan atau pembeli seperti disebutkan diatas merupakan bentuk modal dari transaksi. Selain dari pembeli, modal jenis Ini juga bisa didapat dari pemasok atau 1 supplier.
Modal dari pemasok ini antara lain berupa barang dan kebutuhan produksi yang tidak dibayar secara tunai dari para pemasok. Namun dibayar setelah beberapa hari usaha beroperasi.
Selain berupa modal transaksi, Supriyono juga menguraikan berbagai jenis modal lainnya yaitu modal dari perbankan, pasar modal, modal ventura, lembaga pembiayaan, leasing (sewa guna usaha), anjak piutang (factoring), pegadaian, lembaga mikro, program kemitraan BUMN, dana CSR serta sumber modal lainnya seperti lembaga amil dan zakat serta sodaqoh.
Semuanya diuraikan secara rinci dan gamblang oleh penulis. Tak hanya itu Supriyono juga menguraikan masing-masingjenis sumber mendapatkan modal tersebut dengan mudah dipahami. Baik menyangkut syarat pengajuan modal hingga resiko yang akan dihadapi. Penulis juga menjelaskan contoh-contoh perhitungan pada setiap jenis sumber untuk mendapatkan modal usaha yang dia sebutkan itu.
Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini cocok bagi siapapun yang ingin memulai usaha. Sebab, Supriyono juga menguraikan secara detil dan rinci contoh perhitungan Investasi, pembukuan usaha, neraca laba-rugi yang bisa diterapkan bagi kegiatan usaha. Meski sebenarnya pembukuan keuangan tersebut tidaklah mudah dilakukan, namun penulis mampu menyajikan secara lengkap dan mudah dipahami.(ris)
Sumber:Harian Ekonomi Neraca
Menjalankan bisnis tak bisa dilepaskan dari modal. Baik untuk para pebisnis pemula maupun para pengusaha yang ingin mengembangkan usahanya pasti butuh modal. Bagi pemula, modal sering kali menjadi problema besar. Bahkan tak sedikit para pemula tak bisa melanjutkan usaha merintis bisnis gara-gara tak bisa mendapatkan modal.
Padahal, modal usaha tak sepenuhnya harus berupa uang tunai. Bahkan modal usaha juga tidak harus diperoleh dari pinjaman. Sebab modal kerja, seperti diuraikan Supriyono Soekarno, bisa diperoleh dari mana saja. Bahkan termasukpembeli atau klien, yaitu dengan meminta pembeli atau kilen untuk membayar tunai dimuka atas pesanan barang yang diorderkan.
Itulah sebagian kiat mendapatkan modal yang dipaparkan oleh Supriyono dalam buku berjudul "Cara Cepat Dapat Modal, Buku Wajib untuk Memulai dan Mengembangkan Bisnis Anda." Penulis yang merupakan lulusan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonoi Universitas Indonesia ini memang memiliki pengalaman panjang di dunia keuangan. Termasuk menjadi konsultas pembiayaan untuk berbagaijenis usaha.
Mendapat modal dari pelanggan atau pembeli seperti disebutkan diatas merupakan bentuk modal dari transaksi. Selain dari pembeli, modal jenis Ini juga bisa didapat dari pemasok atau 1 supplier.
Modal dari pemasok ini antara lain berupa barang dan kebutuhan produksi yang tidak dibayar secara tunai dari para pemasok. Namun dibayar setelah beberapa hari usaha beroperasi.
Selain berupa modal transaksi, Supriyono juga menguraikan berbagai jenis modal lainnya yaitu modal dari perbankan, pasar modal, modal ventura, lembaga pembiayaan, leasing (sewa guna usaha), anjak piutang (factoring), pegadaian, lembaga mikro, program kemitraan BUMN, dana CSR serta sumber modal lainnya seperti lembaga amil dan zakat serta sodaqoh.
Semuanya diuraikan secara rinci dan gamblang oleh penulis. Tak hanya itu Supriyono juga menguraikan masing-masingjenis sumber mendapatkan modal tersebut dengan mudah dipahami. Baik menyangkut syarat pengajuan modal hingga resiko yang akan dihadapi. Penulis juga menjelaskan contoh-contoh perhitungan pada setiap jenis sumber untuk mendapatkan modal usaha yang dia sebutkan itu.
Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini cocok bagi siapapun yang ingin memulai usaha. Sebab, Supriyono juga menguraikan secara detil dan rinci contoh perhitungan Investasi, pembukuan usaha, neraca laba-rugi yang bisa diterapkan bagi kegiatan usaha. Meski sebenarnya pembukuan keuangan tersebut tidaklah mudah dilakukan, namun penulis mampu menyajikan secara lengkap dan mudah dipahami.(ris)
Sumber:Harian Ekonomi Neraca