26/11/2011
Strategi Menjadi EO Profesional
Neraca. Event organizer semakin banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Mulai dari mengatur acara ulang tahun anak sampai menjadi wedding organizer. Jika Anda pandai dalam mengatur keuangan dan telah memiliki banyak kenalan dengan vendor-vendor. Anda dapat menangani berbagai acara yang dibutuhkan. Namun untuk memulainya,beberapa startegi patut Andasimak;
EO harus memiliki spesifikasi tertentu. Jika sudah ditetapkan, pelajari seluk beluknya. Di Jakarta sendiri, kerap diadakan beberapa kursus singkat tentang bagaimana mengelola Event Organizer. Sedangkan di Singapura, ada sekolah khususdengan pendidikan jurusan semacam ini.
Kumpulkan beberapa orang untuk membuat tim khusus. Mereka inilah nantinya yang akan mengerjakan beberapa tugas dengan bagian-bagian tersendiri.Atur atau manajemeni dengan baik dan profesional.
Jangan takut untuk mewujudkan ide gila yang inovatif tapi bisa diterima masyarakat. Sebisa mungkin, hindari penawaran ideyang monoton. Usahakan munculkan ide tema acara yang menarik dan berbeda.Tentukan segmen yang akan dibidik. Apakah masyarakat umum, ataukah kelas tertentu seperti kalangan menengah ke atas.
Miliki jaringan relasi sponsor. Terkadang pihak pemakai jasa Event Organizer juga telah memiliki sponsor-sponsor tertentu. Tapi tidak menutup kemungkinan, acara bisa makin sukses dengankehadiran sponsor tambahan. Jika mi dimiliki, akan menjadi nilai plus bagi Event Organizer itu sendiri.
Harus bisa memanejemen emosi. Kerja Event Organizer apalagi jika makin dekat dengan hari H penyelenggaraan acara, biasanya amat rentan bersinggungan emosi antara personel Event Organizer itu sendiri. Cermati dan miliki kemampuan untuk memanajemen emosi di saat-saat seperti ini. Untuk mereka yang baru terjun, utamakan kualitas dan bukan profit. Jika klien sudah membuktikan kualitas dari kerja sebuah Event Orgjnizer, maka di kesempatan lain, Event Organizer ini pun akan digunakan lagi jasanya. Selain itu, pihak lain yang telah mendengar kelebihan Event Organizer ini pun akan bisa berkemungkinan menjadi klien baru, (ade)
Neraca. Event organizer semakin banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Mulai dari mengatur acara ulang tahun anak sampai menjadi wedding organizer. Jika Anda pandai dalam mengatur keuangan dan telah memiliki banyak kenalan dengan vendor-vendor. Anda dapat menangani berbagai acara yang dibutuhkan. Namun untuk memulainya,beberapa startegi patut Andasimak;
EO harus memiliki spesifikasi tertentu. Jika sudah ditetapkan, pelajari seluk beluknya. Di Jakarta sendiri, kerap diadakan beberapa kursus singkat tentang bagaimana mengelola Event Organizer. Sedangkan di Singapura, ada sekolah khususdengan pendidikan jurusan semacam ini.
Kumpulkan beberapa orang untuk membuat tim khusus. Mereka inilah nantinya yang akan mengerjakan beberapa tugas dengan bagian-bagian tersendiri.Atur atau manajemeni dengan baik dan profesional.
Jangan takut untuk mewujudkan ide gila yang inovatif tapi bisa diterima masyarakat. Sebisa mungkin, hindari penawaran ideyang monoton. Usahakan munculkan ide tema acara yang menarik dan berbeda.Tentukan segmen yang akan dibidik. Apakah masyarakat umum, ataukah kelas tertentu seperti kalangan menengah ke atas.
Miliki jaringan relasi sponsor. Terkadang pihak pemakai jasa Event Organizer juga telah memiliki sponsor-sponsor tertentu. Tapi tidak menutup kemungkinan, acara bisa makin sukses dengankehadiran sponsor tambahan. Jika mi dimiliki, akan menjadi nilai plus bagi Event Organizer itu sendiri.
Harus bisa memanejemen emosi. Kerja Event Organizer apalagi jika makin dekat dengan hari H penyelenggaraan acara, biasanya amat rentan bersinggungan emosi antara personel Event Organizer itu sendiri. Cermati dan miliki kemampuan untuk memanajemen emosi di saat-saat seperti ini. Untuk mereka yang baru terjun, utamakan kualitas dan bukan profit. Jika klien sudah membuktikan kualitas dari kerja sebuah Event Orgjnizer, maka di kesempatan lain, Event Organizer ini pun akan digunakan lagi jasanya. Selain itu, pihak lain yang telah mendengar kelebihan Event Organizer ini pun akan bisa berkemungkinan menjadi klien baru, (ade)
Sumber : Harian Ekonomi Neraca