>>>>>>>Berburu Ikan di Mester Jatinegara
Bagi Anda yang ingin beternak atau sekadar hobi ikan, silakan mampir ke sentra penjualan ikan di Jatinegara. Pusat penjualan ikan yang terletak di Jalan Kemuning, Kelurahan Bali Mester, Jatinegara ini menyediakan aneka jenis ikan hias, maupun bibit ikan konsumsi.
MESKI terkenal dengan nama Pasar Burung Jatinegara, para penjual ikan terlihat mendominasi kawasan itu. Selain di dalam Jalan Kemuning, para penjual ikan terlihat meluber hingga berjajar di trotoar pinggir jalan Jatinegara. Uniknya, para pedagang ikan di sana sudah ramai sejak subuh, bahkan sebagian di antaranya bergantian menempati lapak-lapak yang ada di pinggir jalan.
"Sebagian pedagang bergantian berjualan di sini, tapi tidak sedikit juga yang berdagang dari subuh hingga sore hari, ujar Halim (37), seorang pedagang ikan yang menempati bagian depan di Jatinegara.
Umumnya, para pedagang bagian depan menampung ikan jualannya dalam ember. Jenis ikan yang dijajakan cukup bervariasi antara ikan hias dan bibit ikan ternak. Lntuk kategori ikan hias, ada bermacam-macam jenisnya, seperti mas koki, cupang slaver. hingga ikan laut. Ikan hias yang cukup diminati adalah jenis mas koki mulai dari sisik mutiara, oranda, nasket, blackmoor. Adapun harganya cukup bervariasi, tergantung jenis dan ukuran ikan tersebut. Rata-rata koki di banderol mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu per ekor.
Sedangkan untuk jenis bibit ikan ternak yang tersedia mencakup lele, patin, bawal, mujair, gurame, mas. Sama halnya dengan ikan hias, bibit ikan konsumsi juga dipatok berdasarkan ukuran dan jenisnya masing-masing.
Seperti misalnya, lele Jumbo berukuran antara 3cm hingga Tcm dijual mulai dari Rp 200 sampai Rp 500 tiap ekomya, sedangkan lele lokal berwarna merah kehitaman dibanderol lebih mahal sekitar Rp 1000 per ekor. Bawa] dengan lebar dua ruas jari hanya Rp 1000, sementara yang memiliki lebar sebesar empat ruas jari Rp 2000 tiap ekor. Untuk jenis koi sepanjang 13 cm dipatok Rp 10.000-an, patin hitam 10 cm Rp 2.000, sedangkan ikan mas dan mujaer selatan 2-3 cm hanya Rp 250 per ekor.
Di antara bibit ikan ternak yang ada, gurame padang memiliki harga jual yang cukup mencolok, satu ekor berukuran 10 cm dibanderol scgharga Rp 10.000. "Mujair padang ini jenis ikan yang sering ada di restoran besar Mas. Penalarannya cukup langka dan sulit. jadi harganya melambung, papar salah seorang pedagang.
Tidak hanya ikan yang dijajakan, bibit lobster juga termasuk favorit penjualan di pusat penjualan ikan tersebut. Sepasang lobster (jantan dan betina) berukuran 3-4 cm dijual seharga Rp 20.000. Sedangkan untuk ukuran sepanjang 20 cm dijual seni-lai Rp 125.000 sepasang.
Selain pedagang ikan yang terletak di depan, para penjaja ikan juga masih tersebar di dalam Pasar Burung yang lokasinya tak jauh dari gerbang utama. Tak sepertipedagang di bagian depan, kebanyakan pedagang di Jalan Kemuning ini didominasi pedagang ikan hias. Namun, tak sedikit juga pedagang bibit ikan yang menempati sebagian lapak di depan kios penjual ikan hias.
|enis ikan bibit yang dijual bagian dalam Pasar Burung rata-rata tak jauh berbeda dengan bagian depan. Hanya saja jumlahnya lebih bervariasi dari pedagang yang di depan jalan. Tata letak dan tempat penampungan ikannya sedikit lebih rapih karena menggunakan kolam buatan dari papan.
Masalah harga mungkin sedikit lebih murah di bagian belakang, kabu kehabisan barang mereka juga ngambil dari sini. Jadi, masing-masing punya keuntungan sendiri lah mas, jelas Muhammad Suyatna (54), pedagang bibit di Jalan Kemuning.menurut Pantauan Berita Kota, Rabu (20/4), rata-rata pembeli bibit ikan di Pasar Burung Jatinegara adalah peternak kolam rumahan maupun penggemar mancing. Mereka lebih memilih belanja bibit ketimbang beternak ikan sejak kecil.
Selain murah, jenis ikan yang ada terbilang lengkap, ujar Rudi, peternak kolam rumahan di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ia membuat bebrapa kolam di area rumahnya yang diisi dengan lele, mujaer, dan ikan mas.
Beda lagi dengan Deni (31), alasannya belanja bibit ikan hanya untuk memenuhi kebutuhan hobinya memancing. Harganya murah dan Iata bisa pilih ukurannya sendiri, ucap Deni. Bersama dengan seorang temannya. Deni membeli bibit mujair dan mas berukuran 2-3 cm. Ia mengaku akan menggunakan kedua jenis ikan tersebut sebagai umpan dalam kompetisi memancing yang diikutinya.
Bagi Anda yang ingin beternak atau sekadar hobi ikan, silakan mampir ke sentra penjualan ikan di Jatinegara. Pusat penjualan ikan yang terletak di Jalan Kemuning, Kelurahan Bali Mester, Jatinegara ini menyediakan aneka jenis ikan hias, maupun bibit ikan konsumsi.
MESKI terkenal dengan nama Pasar Burung Jatinegara, para penjual ikan terlihat mendominasi kawasan itu. Selain di dalam Jalan Kemuning, para penjual ikan terlihat meluber hingga berjajar di trotoar pinggir jalan Jatinegara. Uniknya, para pedagang ikan di sana sudah ramai sejak subuh, bahkan sebagian di antaranya bergantian menempati lapak-lapak yang ada di pinggir jalan.
"Sebagian pedagang bergantian berjualan di sini, tapi tidak sedikit juga yang berdagang dari subuh hingga sore hari, ujar Halim (37), seorang pedagang ikan yang menempati bagian depan di Jatinegara.
Umumnya, para pedagang bagian depan menampung ikan jualannya dalam ember. Jenis ikan yang dijajakan cukup bervariasi antara ikan hias dan bibit ikan ternak. Lntuk kategori ikan hias, ada bermacam-macam jenisnya, seperti mas koki, cupang slaver. hingga ikan laut. Ikan hias yang cukup diminati adalah jenis mas koki mulai dari sisik mutiara, oranda, nasket, blackmoor. Adapun harganya cukup bervariasi, tergantung jenis dan ukuran ikan tersebut. Rata-rata koki di banderol mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu per ekor.
Sedangkan untuk jenis bibit ikan ternak yang tersedia mencakup lele, patin, bawal, mujair, gurame, mas. Sama halnya dengan ikan hias, bibit ikan konsumsi juga dipatok berdasarkan ukuran dan jenisnya masing-masing.
Seperti misalnya, lele Jumbo berukuran antara 3cm hingga Tcm dijual mulai dari Rp 200 sampai Rp 500 tiap ekomya, sedangkan lele lokal berwarna merah kehitaman dibanderol lebih mahal sekitar Rp 1000 per ekor. Bawa] dengan lebar dua ruas jari hanya Rp 1000, sementara yang memiliki lebar sebesar empat ruas jari Rp 2000 tiap ekor. Untuk jenis koi sepanjang 13 cm dipatok Rp 10.000-an, patin hitam 10 cm Rp 2.000, sedangkan ikan mas dan mujaer selatan 2-3 cm hanya Rp 250 per ekor.
Di antara bibit ikan ternak yang ada, gurame padang memiliki harga jual yang cukup mencolok, satu ekor berukuran 10 cm dibanderol scgharga Rp 10.000. "Mujair padang ini jenis ikan yang sering ada di restoran besar Mas. Penalarannya cukup langka dan sulit. jadi harganya melambung, papar salah seorang pedagang.
Tidak hanya ikan yang dijajakan, bibit lobster juga termasuk favorit penjualan di pusat penjualan ikan tersebut. Sepasang lobster (jantan dan betina) berukuran 3-4 cm dijual seharga Rp 20.000. Sedangkan untuk ukuran sepanjang 20 cm dijual seni-lai Rp 125.000 sepasang.
Selain pedagang ikan yang terletak di depan, para penjaja ikan juga masih tersebar di dalam Pasar Burung yang lokasinya tak jauh dari gerbang utama. Tak sepertipedagang di bagian depan, kebanyakan pedagang di Jalan Kemuning ini didominasi pedagang ikan hias. Namun, tak sedikit juga pedagang bibit ikan yang menempati sebagian lapak di depan kios penjual ikan hias.
|enis ikan bibit yang dijual bagian dalam Pasar Burung rata-rata tak jauh berbeda dengan bagian depan. Hanya saja jumlahnya lebih bervariasi dari pedagang yang di depan jalan. Tata letak dan tempat penampungan ikannya sedikit lebih rapih karena menggunakan kolam buatan dari papan.
Masalah harga mungkin sedikit lebih murah di bagian belakang, kabu kehabisan barang mereka juga ngambil dari sini. Jadi, masing-masing punya keuntungan sendiri lah mas, jelas Muhammad Suyatna (54), pedagang bibit di Jalan Kemuning.menurut Pantauan Berita Kota, Rabu (20/4), rata-rata pembeli bibit ikan di Pasar Burung Jatinegara adalah peternak kolam rumahan maupun penggemar mancing. Mereka lebih memilih belanja bibit ketimbang beternak ikan sejak kecil.
Selain murah, jenis ikan yang ada terbilang lengkap, ujar Rudi, peternak kolam rumahan di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ia membuat bebrapa kolam di area rumahnya yang diisi dengan lele, mujaer, dan ikan mas.
Beda lagi dengan Deni (31), alasannya belanja bibit ikan hanya untuk memenuhi kebutuhan hobinya memancing. Harganya murah dan Iata bisa pilih ukurannya sendiri, ucap Deni. Bersama dengan seorang temannya. Deni membeli bibit mujair dan mas berukuran 2-3 cm. Ia mengaku akan menggunakan kedua jenis ikan tersebut sebagai umpan dalam kompetisi memancing yang diikutinya.
Sumber: Berita Kota