Tas khusus anak-anak sangat beragam. Umumnya anak lebih
memilih tas dengan gambar karakter kartun lucu dalam dan luar negeri. Namun ada
juga pengusaha tas anak-anak yang mencoba menawarkan sesuatu yang beda dengan
mengusung konsep islami. Dengan omzet stabil, mereka optimistis usahanya bakal
terus berkembang.
TAS warna warni dengan gambar karakter lucu sangat disukai
anak-anak. Tak hanya karakter kartun saja yang disukai, namun juga karakter
islami khusus anak-anak.
Menurut Heni Rismiati, pembuat tas karakter islami merek
DAI, tas karakter mampu memberi pesan positif bagi pengguna bahkan yang
melihatnya.
Tas DAI yang merupakan singkatan Dunia Anak Islami
diharapkan akan memberikan pesan dan pendidikan islami bagi anak-anak yang
memakainya. "Tas ini diharapkan dapat membentak karakii anak muslimsejak
dini," kata Heni.
Segmen tas DAI tidak hanya untuk anak-anak kecil, namun juga
pelajar hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan desain sendiri,
diajuga berharap tas DAI mampu menggeser tas karakter tokoh kartun barat Selain ada sentuhan gambar, tas-tas DAI juga syarat tulisan
dengan pesan positif. Seperti, Islam is my lifestyle dan Moslem kids.
Selain tas ransel, Heni juga membuat tas selempang. Warna
tas yang dibuat Heni disesuaikan dengan warna yang banyak disukai anak
laki-laki dan perempuan. "Laki-laki identik dengan warna biru, sedangkan
perempuan warna pink," katanya
Jika Heni menonjolkan nuansa Islam pada tas buatannya, Rendy
Adam Fitriadi berbeda. Rendy yang memiliki toko Rendy Asylum di Bandung ini
membuat tas karakter dengan menonjol-kan tokoh kartun luar negeri yang sudah
dikenal.
Beberapa karakter kartun yang kerab dibuat adalah Mickey
Mouse, Doraemon, Winnie The Pooh hingga Elmo. "Lebih digemari. Yang lokal
belum booming" kata Rendy yang masih berstatus mahasiswa ini.
Pak Ogah.
Bahan baku
tas karakter buatan Rendy adalah kanvas. Ia menggambar karakter di tas dengan
menggunakan teknik sablon. Kain kanvas yang sudah bergambar tersebut kemudian
dyahit menjadi tas. Agar lebih menarik dan berfungsi maksimal, tas buatan Rendy
memiliki sejumlah kantong. Selain kantong tempat minum, ada juga kantong yang
khusus untuk memasukkan uang receh dan alat tulis.
Segmen yang coba disasar Rendy adalah kaum perempuan yakni
remaja atau ibu yang memiliki bayi. Olehkarena itu model tas yang dibuat lebih
banyak berbentuk tas untuk di cangklong dan dompet.
Dengan segmen anak-anak, dan kaum ibu, Rendy sangat
memperhatikan bahan-baku yang digunakan. Ia memilih kanvas dengan proses home
industry karena lebih aman. "Kami menggunakan cat kanvas yang aman dan tak
ada campuran bahan kimia," katanya.
Ia mengklaim cat hanya mempertegas gambar, sebab dirinya
lebih Rengandalkantangan terampil pengrajin untuk membuat jahitan dari kain
perca. Setiap bulannya, Rendy rutin mengirimkan pesanan tas dan
dompet dengan enam karakter tokoh kartun berbeda. Selain menjajakan lewat toko
tas umum, ia juga mengirimkan ke beberapa toko perlengkapan bayi atau baby shop.
Dengan jumlah penjualan tersebut, Rendy mampu mengantongi
omzet mencapai Rp 17 juta per bulan. Omzet itu didapat dari pesanan-pesanan
yang masuk terutama dari toko perlengkapan bayi. Harga yang ditawarkan untuk
tas-tasnya sebesar Rp 50.000 sampai Rp 55.000 per satuan.
Sedangkan Heni menjual tas karakternya seharga Rp 48.000 sampai Rp 90.000 per produk. Dengan harga itu, Heni
mampu mendapat untung bersih hingga Rp 300.000 dari setiap 6 tas yang terjual.
Dalam sebulan Heni mampu mendapat 5 pesanan di kota-kota seperti Jakarta , Bogor , Bekasi
hingga Kalimantan .
Walaupun mengaku omzet yang didapat dari penjualan tas
karakter tidak naik tinggi, namun Rendy dan Heni optimis bisnis ini akan terus
berkembang. "Peluang bisnis tas karakter masih sangat bagus selagi masih
banyak anak-anak," ungkap Rendy.
Menurutnya, pesanan tas karakter akan melonjak tinggi jika
musim tahun ajaran sekolah berganti. Tidak naik tinggi tapi stabil,"
tambah Heni.