" Status YM ""
ukm indonesia sukses: e-Marketing UKM

e-Marketing UKM

Teknologi telah mengubah dunia bisnis menjadi lebih cepat dan efisien. Bahkan, di beberapa industri, teknologi telah menjadi keunggulan bersaing. Perkembangan teknologi yang begitu cepat memaksa setiap pelaku usaha untuk berpikir bagaimana menjadikan teknologi sebagai keunggulan bersaing di pasar.

Proses bisnis harus mengalami reengineering agar supaya pemanfaatan teknologi informasi sebagai pendukung fungsi bisnis khususnya pemasaran menjadi fit. Perkembangan teknologi memberikan kontribusi besar terhadap perubahan preferensi pelanggan. Berdasarkan riset Frontier Consulting Group selama 2004-2010 telah terjadi perubahan yang signifikan terhadap preferensi seseorang dalam memilih sebuah bank.

Saat ini, preferensi seseorang terhadap bank telah menempatkan ATM dan fasilitas lainnya pada urutan ke-2 (pada 2004 masih urutan ke -5) setelah reputasi bank. Bagi bank yang mampu memenuhi preferensi nasabah terbukti memiliki indeks kepuasan yang meningkat. Ini membuktikan bahwa indeks kepuasan akan berkorelasi terhadap kemampuan sebuah perusahaan menangkap perubahan preferensi pelanggan.

Pembicaraan tentang bagaimana e-Business dan Internet mengubah praktik-praktik pemasaran telah menjadi isu penting dalam pengembangan ilmu pemasaran. Isu ini akan membawa transformasi pemasaran secara dramatis, dan akhirnya akan mengarahkan pada kinerja bisnis yang superior. Setelah gagalnya bisnis dotcom di tahun 2000-an, dampak potensi teknologi informasi dievaluasi kembali, sehingga menghasilkan sebuah potensi transformasi di bidang pemasaran.

Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam mendukung dan meningkatkan praktik-praktik bisnis dan pemasaran. Perusahaan di Indonesia terutama B to B telah menggunakan e-marketing sebagai pelengkap saluran pemasaran tradisional dan juga memiliki peluang sebagai keunggulan bersaing. Sebelum strategi penggabungan teknologi informasi dilakukan, kita harus mengetahui praktik-praktik pemasaran terbaru. Berdasarkan kerangka Contemporary Marketing Practices (CMP) membedakan empat tipe praktik pemasaran

Transaction Marketing (TM), pendekatan tradisional 4P untuk menarik pelanggan pada segmen pasar tertentu. Misalnya, con-sumer banking salah satu Bank di Indonesia hanya berfokus pada aktivitas eksternal termasuk iklan.

Database Marketing (DM), penggunaan alat database untuk memilih kalayak sasaran pada segmen tertentu. Misalnya perusahaan consumer goods mengembangkan sebuah database pelanggan dan mengintegrasikan database dengan akjtvitas pemasaran eksternal.

Interaction Marketing (IM), pengembangan interaksi personal antara karyawan dan pelangganindividu. Misalnya, pelayanan profesional seperti klinik kesehatan atau kantor bantuan hukum yaitu pelayananya didasarkan pada interaksi face-to-face. Network Marketing (NM), pengembangan hubungan antara pelanggan dan perusahaan melalui jaringan. Misalnya, untuk meningkatkan pelayanannya, pabrikan otomotif membangun sebuah hubungan bisnis dengan perusahaan yang bergerak di jasa keuangan.

Meskipun praktik TM, DM, IM, dan NM berbeda, ini bukan berarti mereka berdiri sendiri. Kerangka CMP menyarankan keempat hal tersebut untuk saling terintegrasi pada level yang berbeda atau bahkan saling melengkapi.

Namun demikian, perkembangan e-business dan Internet telah merubah kerangka CMP. Perubahan tersebut mempertimbangkan asosiasi praktik pemasaran dengan IT-enabled interactivity.

Pemasaran maya

Kemudian muncul aspek kelima dari CMP yaitu e-Marketing (eM). e-Marketing (eM), merupakan aspek pemasaran dengan menggunakan Internet dan teknologi interaktif untuk menciptakan media dialog antara perusahaan dengan pelanggan yang teridentifikasi.eM dikarakteristikkan sebagai aspek yang bergantung pada teknologi untuk meningkatkan interaktivitas dan ini yang membedakan dengan keempat aspek lainnya.eM melibatkan sebuah dialog secara elektronik yang memberikan akses informasi kepada pelanggan individu, dan sebagai akibatnya, penggunaan teknologi interaktif akan memberikan informasi tentang pelanggan kepada perusahaan.

Model eM didukung oleh teknologi interaktif lainnya yang berhubungan dengan customer relationship management, aktivitas penjualan, penelitian, analisis, dan perencanaan. eM juga terhubung dengan praktek pemasaran DM, NM, dan IM. Sebagai contoh, eM focus terhadap dialog real time yang dimungkinan dan dimediasi oleh teknologi informasi, dan juga pengembangan dari DM (database marketing).

Sehingga komunikasi yang tercipta bukan satu arah tetapi memanfaatkan data pelanggan supaya lebih personal dan interaktif. Sama halnya dengan DM, eM juga mampu berkolaborasi dengan NM [network marketing), pelanggan dan perusahaan dapat dihubungkan secara elektronik, dan ini berimpikasi terciptanya sebuah produk atau layanan yang lebih customize.enetrasi eM ke dalam bisnis proses atau aktivitas pemasaran memang membutuhkan pengetahuan yang cukup. eM merupakan cara baru untuk berkompetisi yang berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan. Akan lebih baik jika program pengadopsian teknologi ke dalam praktik-praktik pemasaran akan mengungkapkan sisi kesulitannya, terutama dari sisi sumber daya manusia.

info pasar lukisan dan industri kreatif.http://artkreatif.net/

Entri Populer