" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Omzet waralaba capai RpiOO triliun

Omzet waralaba capai RpiOO triliun

Gappmi-Nampa dekati pemasok untuk permudah trading term

JAKARTA Omzet dari usaha waralaba dan bisnis oportuniti (BO) hingga akhir tahun diprediksi mencapai Rp 1OO triliun yang dipicu oleh makin membaiknya kondisi ekonomi nasional dan global. Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Waralaba dan Lisensi Amir Karamoy mengungkapkan sikap optimisme tersebut becermin dari omzet waralaba dan BO atau lisensi yang mencapai Rp80 triliun pada 2008. "Kami yakin tahun ini bisa naik lebih dari 20%," katanya ke Bisnis kemarin.

Dia mengatakan untuk sumbangan terhadap lapangan pekerjaan hingga sekarang mencapai 600.000 tenaga kerja dan setiap tahunnya menyumbang sebesar 20% - 25% lapangan pekerjaan. Secara keseluruhan, jumlah franchise dan lisensi, hingga sekarang mencapai 900 unit yang meliputi 100 unit merupakan waralaba dan 800 merupakan lisensi.

Sementara itu, Pjs Ketua Umum Kadin Adi Tahir mengatakan waralaba merupakan pahlawan pembangunan karena mampu menyediakan lapangan kerja cukup besar. "Franchise pantas disebut pahlawan ka-rena jasanya," katanya di sela-sela penandatanganan kerja sama Kadin dan Exim Bank untuk ekspor waralaba, kemarin.

Terkait dengan lapangan kerja yang disediakan waralaba tersebut, Adi Tahir akan mendorongnya melalui Kadin supaya sektor usaha itu bisa menyerap tenaga kerja sampai 1,5 juta orang dalam 2 tahun ke depan. Selain itu, Adi Tahir juga menyambut baik rencana ekspansi waralaba ke luar negeri melalui kerja sama dengan Exim Bank dan Kementerian Perdagangan, sehingga mampu meningkatkan devisa negara.

Amir menambahkan jumlah devisa dari waralaba asing di Indonesia mencapai Rp4 triliun per tahunnya di mana saat ini terdapat sekitar 100 waralaba dari luar negeri. "Sekarang bagaimana kami ingin menyumbang devisa sebesar US$340 juta dari waralaba yang ekspansi di luar negeri," ujarnya.

Agar mencapai angka tersebut, lanjutnya, dibutuhkan waktu sekitar 2 tahun agar jumlah waralaba yang melakukan ekspor mencapai 200 unit. Mulai Agustus tahun ini, sekitar 20 waralaba lokal akan melakukan ekspansi pasar ke luar negeri.

Managing Director Indonesia Eximbank Suharsno mengatakan pembiayaan eksporuntuk jenis waralaba baru pertama kali dilakukan. "Ini luar biasa, kami baru pertama kali membiayai sektor waralaba," tuturnya. Dia menambahkan dana yang akan dipinjamkan sebesar 70% dan 30% dari pengusaha waralaba sendiri, sedangkan untuk bunga kredit mencapai 12%-1S% per tahun.

Kepala Divisi Jasa Konsultasi Indonesia Eximbank Djoko S. Djamhoer lebih lanjut mengatakan untuk jumlah dana yang akan diberikan belum bisa disebutkan karena pembiayaan dilakukan pada periode terakhir setelah melalui pelatihan dan konsultasi.

Namun, kemungkinan besar dana yang diberikan minimal Rp50 miliar per unit untuk jenis usaha kecil menengah (UKM) seperti yang selama ini dilakukan. Adapun merturut Direktur Bina Usaha dan Pendaftaran Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Dede Hidayat, hingga sekarang jumlah waralaba yang telah ekspor baru mencapai 3 unit.

Posisi pemasok

Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) dan National Meat Processor Association Indonesia (Nampa) menjajaki kerja sama dengan kalangan peritel modem untuk menguatkan posisi pemasok ketika melakukan negosiasi besaran biaya syarat perdagangan {trading term).

Ketua Umum Gapmmi Adhi Lukman juga mengatakan asosiasinya juga akan berupaya meningkatkan kemampuan pemasok yang menjadi anggotanya, agar dalam melakukan negosiasi bisa mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan baik bagi kalangan industri maupun peritel modem.

"Kerja sama dimungkinkan kalau ada permintaan yang berguna bagi semua pihak," kata Adhi lewat layanan pesan singkat seluler kemarin. Gapmmi bersama Nampa akan menyelenggarakan seminar dengan menyoroti trading term, pasca terbitnya Permendag No. 53/2008 dan Perpres No. 112/ 2007, yang merupakan regulasi yang antara lain mengatur biaya syarat perdagangan.

Entri Populer