" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Healthy Halal bidik usaha waralaba

Healthy Halal bidik usaha waralaba

JAKARTA PT Healthy Halal Food akan mengembangkan pasar dengan strategi waralaba (franchise) ke seluruh Indonesia dan mancanegara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan negara kawasan Timur tengah. President Director PT Healthy Halal Food Tjetty Abas optimistis pengembangan pasar akan sukses karena pihaknya didukung oleh PT Barelang Livestock Centre (BLC), Yayasan Dana Dakwah Pembangunan MUI, serta Inkoppabri.

"Kami akan bangun pemasaran melalui jaringan Inkoppabri dan pesantren," katanya alam siaran pers PT Healthy Halal Food kemarin. Baru-baru ini produsen makanan sehat dari daging kambing, domba, ayam, dan sapi itu menginvestasikan US$5 juta untuk pembangunan pabriknya di Balerang, Batam. (Bisnis, 15 Juni 2010)

Ketua Umum Inkoppabri Adi menambahkan Inkoppabri akan memberdayakan para pensiunan TNI-Pplri maupun institusi koperasi TNI-Polri untuk menggeluti bisnis pangan sehat dan halal tersebut. "Sehingga, keuntungan penjualan produk ini diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup pensiunan TNI-Polri," katanya.

Produk yang dipasarkan Healthy Halal Food a.l. beragam daging segar (fresh meat), daging masak [cooked meat), insan daging panggang (grilled meat slice), dan abon daging (floss) yang semuanyadijamin halal. Ketua MUI Amidhan mengatakan produk halal merupakan sumber kekuatan ekonomi baru. "Saya yakin, produk halal akan menjadi kekuatan bisnis baru pada era global, sebab halal menyangkut keyakinan."

Produk halal

Tjetty mengatakan Indonesia yang mayoritas muslim membutuhkan produk halal. Apalagi, pada era pasar global terutama perdagangan bebas Asen-China, produk pangan telah membanjiri pasar negeri. Saat ini pemerintah hanya mengetatkan standar nasional Indonesia untuk melindungi produsen domestik. Berdasarkan data dari International Halal Integrity (IHI), pasar produk makanan halal makin meningkat di dunia, terutama di Eropa.

Pada 2008 pasar produk makanan halal mencapai US$580 miliar, sementara pada 2009 meningkat jadi US$634 miliar. Sebenarnya, rencana awal perusahaan yang dirintis Tjetty di bawah bendera PT Barelang Livestock Centre (BLC) adalah melakukan peternakan, penggemukan, dan pengiriman daging kambing dan domba (kado) di Barelang, untuk memenuhi permintaan Timur Tengah.

Hanya, usaha tersebut terkendala status tanah di Barelang, sehingga manajemen memutuskan memproduksi bahan jadi. "Kami investasikan US$5 juta untuk bangun pabrik semiotomatis, peralatan mesin kami datangkan dari Jerman," kata Jetty.

Entri Populer