" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Mantan Kuli Itu Bicara Wirausaha di Depan Mahasiswa

Mantan Kuli Itu Bicara Wirausaha di Depan Mahasiswa

MAU jadi apa Anda setelah lulus kuliah? Jaksa, pengacara, hakim, atau menjadi beban masyarakat dan menambah deretan jumlah penganggur di Indonesia?"Demikian pertanyaan yang dilontarkan pengusaha Bob Sadino dalam Seminar Nasional Motivasi dan Pengembangan Diri dengan tema "How to Reach Success by Exploring Poten-tials Within YourselF di Kampus Universitas Padjadjaran, Jln. Dipati Ukur, Bandung, Selasa (6/4)

Menurut Bob yang identik dengan kemeja dan celana pendeknya ini, sudah cukup banyak sarjana jebolan perguruan tinggi yang saat ini menganggur. Apalagi tidak sedikit juga sarjana yang masih berpikiran sempit dan enggan menjajal profesi lain karena dianggap pekerjaan rendahan.

"Sekarang saya tanya, setelah lulus nanti mau tidak jual koran di pinggir jalan? Pasti tidak mau karena pikirannya sempit dan merasa seorang sarjana. Padahal, siapa yang tahu seorang penjual koran nantinya akan menjadi pesaing utama percetakan Gramedia. Seperti sekarang, seorang mantan kuli bangunan dan sopir taksi sedang berbicara di depan Anda semua," ujarnya.

Menurut pemilik tunggal Kem Chicks ini, untuk menjadi seorang entrepreneur harus memiliki komitmen yang kuat, kemauan, dan keberanian mengambil risiko. "Yangjuga terlihat, enteng tetapi temyata tidak adalah tahan banting dan tidak cengeng. Ini seperti mudah tetapi kenyataannya tidak," ucapnya.

Bob menambahkan, saat ini setiap orang dituntut agar bisa menjadi yang pertama (to be the first), yang terbaik (to be the best), dan menjadi yang paling beda (fo be different). "Jadi, kalau inovasi yang kita punya sudah banyak dilakukan orang, kita harus mampu menjadi yang terbaik di antara yang sudah ada. Atau yang lebih efektif lagi try to be different (mencoba berbeda) sehingga berbeda dengan yang sudah ada. Misalnya, ketika sudah banyak tukang bakso, cobalah ciptakan bakso yang berbeda. Bakso gepeng misalnya," ungkapnya.

Bob yang tinggal lama di Eropa ini mengaku tidak perlu belajar hingga bangku kuliah untuk menjadi enterpreneurship handal. Dia pun hanya tamatan SMA yang sempat mengenyam kuliah di Fakultas Hukum selama tiga bulan. "Di sekolah atau kampus kita belajar untuk tahu.

Learning to know. Artinya yang kita dapat adalah teori Setelah itu kita terjun di masyarakat dan mulai bersosialisasi. Di sinilah kemampuan kita diuji, sebab kita dituntut untuk melakukan sesuatu, atau learning to do. Ketika kita sudah terbiasa dan kemampuan kita teruji, maka jadilah kita seorang profesional di bidangnya atau menjadi enterpreneur andal. Tahapan pertama saya tidak lalui karena saya langsung terjun di masyarakat," ucapnya.

Dalam kegiatan yang digelar BEM

Fakultas Hukum Unpad ini, hadir juga sebagai pemateri Adrie Subono (promotor) dan Yan Apul Hasiholang Girsang, S.H. (konsultan hukum). Berbeda dengan Bob yang menyatakan tidak memiliki tujuan untuk menjadi seorang wirausaha. Adrie justru menyebutkan harus ada tujuan untuk terjun dalam bidang entrepreneurship. Dengan begitu, langkah yang akan diambil menjadi jelas dan pasti.

"Pekerjaan sebagai promotor ini tidak pernah ada habisnya sehingga peluangnya masih sangat besar," katanya. Sedikit berbagi pengalaman, Adrie menuturkan selama menjadi seorang promotor, salah satu kesulitan dalam pekerjaannya adalah ketika mencari sponsor untuk sebuah konser atau pertunjukan. Tidak mudah mencari sponsor yang kuat, meski artis yang akan tampil adalah artis yang bagus. "Sebab jangan sampai artisnya bagus, tetapi sponsornya tidak. Penonton pasti akan kecewa," tuturnya.

Entri Populer