" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Strategi Membidik Pangsa Pasar Kuliner

22/10/2011
Strategi Membidik Pangsa Pasar Kuliner


NERACA. Peluang bisnis makanan masih sangat tebuka lebar, minat pasar yang luas dan variasi menu yang dapat dikembangkan memudahkan kita untuk memulai usaha dibidang bisnis makanan. Selain fleksibel, modal bisnis kuliner dapat disesuaikan. Semisal bila Anda memiliki modal kecil, Anda bisa mencoba bisnis makanan dari rumah dan menitipkan produk makanan Anda di kantin sekolah ataupun warung-warung di lingkungan sekitar. Namun jika Anda memiliki modal cukup besar, Anda dapat mencoba untuk membuka restoran.

Pangsa pasar bisnis makanan pun sangat luas, mulai anak-anak hingga orang tua dapat Anda bidik sebagai pangsa pasar. Namun untuk mempermudah pemilahan konsumen, sebaiknya Anda fokus pada salah satu pilihan yang ada pada bisnis makanan. Besarnya keuntungan yang diperoleh dari bisnis makanan, menjadikan bisnis ini terbilang sarat persaingan. Untuk itu Anda harus memiliki strategi khusus untuk menjalankan bisnis makanan.

Strategi pertama adalah pilihlah makanan yang biasa Anda buat. Sehingga Anda telah menguasai resep khusus atau cara pembuatannya. Lalu jagalah kualitas produk. Artinya? Pelajari lebih dalam tentang hal-hal detail yang berhubungan dengan menu makanan yang kita tawarkan, dari mulai cara pembuatan yang pas hingga memperhatikan takarankomposisi bahan dengan tepat. Hal ini sangat penting, karena kesan pertama konsumen tergantung dari rasa makanan yang disajikan.

Langkah ketiga adalah melakukan riset pasar untuk mengetahui variasi jenis makanan yang ada, sehingga kita dapat menentukan inovasi makanan baru yang belum ada di pasaran. Selain itu riset juga dapat berguna untuk mengetahui harga serta kualitas rasa yang dimiliki para pesaing, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan produk. Langkah keempat, memberikan citra atau merek khusus untuk usaha bisnis Anda. Sehingga produk makanan Anda memiliki image khusus dimata para konsumen. Usahakan menggunakan nama atau kata yang mudah diingat.

Yang kelima adalah penetapan harga jual. Berikan harga yang sesuai dengan kualitas rasa makanan. Jangan terlalu banyak dalam mengambil keuntungan, lebih baik memperoleh keuntungan sedikit namun banyak pelanggan yang datang. Selanjutnya Anda dituntut kreatif dan inovatif dalam mengembangkan menu makanan, sehingga para konsumen tidak bosan dengan menu yang disajikan. Misalnya saja dengan menyediakan paket menu special yang berbeda di tiap harinya.

Langkah ketujuh adalah terus berupaya memberi pelayanan yang terbaik bagi para konsumen, istilahnya."Pembeli adalah raja maka berikan pelayanan terbaik kepada mereka," adalah mutlak. Usahakan untuk selalu ramah dengan pembeli, memperhatikan permintaan konsumen, jaga kebersihan tempat usaha maupun produk makanan Anda, dan yang paling penting adalah jangan membuat para konsumen terlalu lama menunggu pesanan mereka.

Kemudian lakukan promosi yang dapat meningkatkan omset bisnis Anda. Selain tempat yang strategis, kualitas rasa makanan yang lezat, strategi promosi juga sangat dibutuhkan dalam bisnis makanan. Promosi dapat dilakukan melalui internet, promosi dari mulut ke mulut, memberikan bonus ataupun potongan harga khusus pada event tertentu, atau bisa juga dengan memasang baner iklan di tempat yang strategis.

Nah jika usaha telah berkembang, lakukan penambahan tenaga kerja. Karena semua pekerjaan tidak mungkin bisa dikerjakan seorang diri. Sehingga Anda sebagai owner bisa lebih fokus memikirkan pengembangan bisnis, sedangkan tenaga operasional dapat dikerjakan para pegawai Anda. Karena semakin enak rasa makanan yang disajikan, keramahan pelayanan yang diberikan, kenyamanan tempat makan, serta strategi pemasaran yang tepat menjadi bagian penting dalam menjalankan bisnis makanan, (ade)

Sumber: Harian Ekonomi Neraca

Peluang Besar Membuka Bisnis Makanan

22/10/2011
Peluang Besar Membuka Bisnis Makanan

 
Dengan pertumbuhan penduduk yang semakin padat maka semakin banyak pula kebutuhan pangan yang harus disediakan. Ini adalah realitas yang membuka peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Yakni restoran atau catering.

Untuk memulai bisnis rumah makan, persiapan mental patut Anda bekali dalam menghadapi tantangan, ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Langkah ke dua menyangkut persoalan teknis, terutama Anda harus memahami seluk-beluk dapur. Namun untuk menjadi pengusaha restoran tidak harus menjadi ahli memasak, tapi penting untuk dikuasai adalah kemampuan dalam mengelola usaha. Soal tenaga ahli? Anda dapat merekrutnya.

Persiapan selanjutnya adalah tersedianya prasarana dan sarana. Inipun Anda tak perlu terjebak harus miliknya, Anda dapat memperoleh dengan meminjam atau menyewa terlebih dahulu, kecuali bila Anda memang menyediakan cukup dana untuk diinvestasikan dalam jangka panjang.

Sasaran bisnis makanan pun terbilang sangat luas. Mulai anak-anak hingga orang tua adalah pangsa pasar yang patut dibidik. Namun untuk mempermudah pemilahan konsumen, sebaiknya Anda fokus pada salah satu pilihan. Contoh, bila Anda membuka warung makan dengan menu bersifat umum atau menawarkan produk khusus (seafood), maka kalangan orang dewasa menjadi target pangsa pasar Anda.

Atau jika Anda merasa bingung memilih makananapa yang akan dijual, mulailah dengan jenis makanan kesukaan Anda. Dan jika Anda lebih berani, mulailah dengan menjual makanan yang justru banyak dijual disekitar tempat Anda. Dengan harapan, Anda dapat mengukur kemampuan diri dalam sebuah persaingan yang seimbang.

Sebenarnya bisnis makanan termasuk bisnis dengan tingkat resiko yang cukup besar. Karena bisnis makanan beda dengan bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah makanan kering, (bertahan berbulan-bulan). Tapi bila Anda merasa yakin, bukan mustahil ketakutan Andaakan sirna dengan keuntungan yang datang berlipat-lipat dari restoran yang Anda kelola.

Bisnis makanan pun bukan dominasi kaum wanita saja, banyak pria yang menjadi koki kelas dunia, bahkan tak sedikit penjual makanan yang sukses adalah pria. Usaha rumah makan juga sangat sensitif terhadap rasa, karena itu penting diperhatikan dengan ahli masak yang Anda miliki

Menekuni bisnis pembuatan makanan memang membutuhkan ketekunan dan keuletan yang tinggi. Karena yang menjadi pertimbangan utama adalah cita rasa. Bilamakanan kita sudah sesuai dengan selera konsumen, maka dijamin Anda akan menuai keuntungan yang terus mengalir. Selain konsumen mencari selera makan yang pas, kadang mereka juga mencari tempat yang sesuai.

Untuk persoalan tempat/ lokasi, sebaiknya Anda harus pula mengurus izin usaha. Anda dapat memperolehnya dari RT/ RW atau keamanan setempat. Namun prinsipnya, usaha Anda layaknya memiliki badan hukum, melalui akte notaris. Hal ini sangat diperlukan bila usaha Anda di pinggir jalan raya dan melibatkan beberapa pekerja.

Anda tidak perlu mendirikan PT atau CV. cukup dengan status UD (Usaha Dagang) milik perseorangan yang disahkan oleh notaris.

Lain halnya dengan catering yang biasanya dibutuhkan pada acara tertentu, seperti pesta perkawinan, seminar, acara keagamaan, dan lainnya. Biasanya dalam kegiatan tersebut, pihak penyelenggara akan menyewa jasa catering untuk menyiapkan makanan sesuai dengan kebutuhan.

Menurut definisi Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 715/Menkes/SK/V/2003, jasa boga atau catering adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan. Bahkan sumber Departemen Perindustrian dan Perdagangan, menyebutkan bila usaha jasa boga meliputi usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk perayaan, pesta, seminar, rapat, paket perjalanan haji, angkutan umum dan sejenisnya

Sedangkan menurut sumber Departemen Kesehatan RI, seperti tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 715/Menkes/SK/V/2003 tentang industri jasa boga, telah diklasifikasikan menjadi tiga golongan utama; Golongan A atau biasa disebut juga dengan industri jasa boga skala kecil, Golongan B (industri jasa boga skala besar) dan Golongan C (industri jasa boga skala besar sekali atau yang dikenal dengan industri jasa boga yang melayani angkutan udara (penerbangan).

Selain penggolongan sesuai SK Menteri Kesehatan, khusus industri jasa boga di Wilayah DKI Jakarta, diberlakukan pula klasifikasi oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta. Melalui Panitia Bersama Sertifikasi Propinsi (PBSP) DKI Jakarta, maka industri jasa boga dibedakan menjadi empat jenis; Klasifikasi Besar (B), Menengah (M), Kecil 1 (Kl) dan Kecil 2 (K2). Klasifikasi ini konon berdasarkan kemampuan keuangan dan permodalan dari perusahaan jasa boga, (ade)

Sumber: Harian Ekonomi Neraca


Balai latihan kerja diminta fokus kewirausahaan

21/10/2011
Balai latihan kerja diminta fokus kewirausahaan


JAKARTA Balai Latihan Kerja (BLK) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi diminta fokus mengembangkan pelatihan kewirausahaan dan proaktif sosialisasi program ke masyarakat.
"Sudah saatnya Kemenaker-trans merevitalisasi program BLK dengan kewirausahaan. Selain membantu mengurangi pengangguran, munculnya pengusaha mandiri di daerah juga akan membantu masalah urbanisasi," kata Ledia Hanita Amaliah, anggota Komisi IX DPR baru-baru ini.

Ledia meminta pemerintah memberdayakan lebih dahulu sarana dan prasarana BLK yang ada dilanjutkan membenahi program pelatihan dan pemagangan agar tidak terlalu berfokus di bidang industri.
"Program pelatihan dan pemagangan bidang kewirausahaan harus dikembangkan di BLK untuk melahirkan pengusaha mandiri baru di Indonesia" katanya.

Program pemagangan yang rutin dilakukan Kemenakertrans dengan mengirimkan peserta ke Jepang dan Korea dan menghasilkan ribuan tenaga kerja berser-tifikasi. Kini sudah seharusnyadiberi pendampingan program pelatihan kewirausahaan.

"Rata-rata peserta magang membawa modal cukup besar ketika pulang ke Indonesia."
Karena itu, menurut Ledia, selain mengarahkan peserta bekerja ke sektor industri sesuai kompetensi hasil latihan dan magang, perlu diberikan pelatihan kewirausahaan agar mampu memberdayakan modal dari gaji mereka untuk berusaha mandiri atau membuka lapangan kerja bagi orang di daerah asal.

Dia menyoroti langkah BLK yang sampai saat ini masih terkesan pasif menanti orang untukdatang dan mendaftar program. "Sudah saatnya BLK melakukan kegiatan jemput bola dengan melakukan sosialisasi program ke tengah masyarakat."

Berbagai program pelatihan pun akan lebih luas diterima masyarakat jika orientasinya tidak semata untuk pekerjaan industri.Untuk menunjang itu semua, wajib membaca potensi daerah sehingga setiap program pelatihan dan pemagangan yang dilakukan di BLK bisa tepat sasaran dan memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat."

Menurut Ledia, anggaran Ke-menakertrans pada 2012 ditetapkan Rp4,16 triliun di mana untuk Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Ditjen Binalattas) sebesar Rp 975 miliar.Dari angka tersebut, sebesar 38,84% dialokasikan bagi program pelatihan dan pemagangan, termasuk revitalisasi dan pembangunan BLK.

"Mengingat tingginya angka pengangguran di Indonesia yang mencapai lebih dari 8 juta orang pada 2011, maka keberadaan BLK untuk menurunkan angka pengangguran lewat program kewirausahaan sudah menjadi keharusan," kata Ledia.


Sumber : Bisnis Indonesia


Entri Populer