""
26/3/2012
Bisnis Cemilan Sehat Buat Anak Autis
SEBAGAI anak dengan kebutuhan khusus (special needs), anak autis tidak bisa mengkonsumsi semua jenis makanan. Demi menjaga pertumbuhan anaknya yang mengidap autis, para orangtua sangat memperhatikan asupan makanan yang akan diberikan kepada buah hatinya tersebut Peluang itu juga yang ditangkap oleh Endang Puspatini. Sejak awal tahun ini, ia memasarkan produk cemilan buat anak autis dengan merek Ikan BO.
Cemilan ini berbahan dasar bibit ikan kecil atau baby fish yang diba-lur dengan tepung beras dan tapioka. "Saya kembangkan dari bumbu-bumbu yang aman, seperti garam dan jeruk nipis. Tanpa MSG, bahanpengawet, dan bebas gluten. Sehingga bisa dikonsumsi anak-anak autis," kata Endang.
Ia menawarkan produk cemilan dengan dua rasa, yakni original dan pedas. Satu paket Ikan BO berisi dua toples ukuran 110 gram dibanderol Rp 50.000. Dalam sehari ia menerima pesanan sebanyak 10 sampai 20 paket. Jadi, omzetnya dalam sebulan bisa mencapai Rp 15 juta, dengan laba sebesar 30%.
Sementara ini, Endang masih lebih mengutamakan pesanan lewat i -illme dan situs jejaring sosial. Namun, ia tetap melayani pembeli yang datang langsung ke rumahnya di bilangan Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Hanya saja, ia mengaku ke-rap kewalahan mengalami pesanan. "Saya hanya dibantu satu orang, sementara kapasitas produk maksimal saya dalam sehari paling banyak sekitar 30 paket," ujarnya
Kchiinyakan, pelanggannya masih berasal dari sekitar daerah Jabodetabek. Sebagian kecil juga ada yang dari Garut dan Purwodadi. Agar produknya makin bisa merambah pasar yang lebih luas, ia berencana menawarkan konsep kerjasama ala reseller bagi siapapun yang berminat. S;iai ini yang menjadi resell* lani teman dekal dan ada juga saudara di Jabodetabek," ujarnya
SEBAGAI anak dengan kebutuhan khusus (special needs), anak autis tidak bisa mengkonsumsi semua jenis makanan. Demi menjaga pertumbuhan anaknya yang mengidap autis, para orangtua sangat memperhatikan asupan makanan yang akan diberikan kepada buah hatinya tersebut Peluang itu juga yang ditangkap oleh Endang Puspatini. Sejak awal tahun ini, ia memasarkan produk cemilan buat anak autis dengan merek Ikan BO.
Cemilan ini berbahan dasar bibit ikan kecil atau baby fish yang diba-lur dengan tepung beras dan tapioka. "Saya kembangkan dari bumbu-bumbu yang aman, seperti garam dan jeruk nipis. Tanpa MSG, bahanpengawet, dan bebas gluten. Sehingga bisa dikonsumsi anak-anak autis," kata Endang.
Ia menawarkan produk cemilan dengan dua rasa, yakni original dan pedas. Satu paket Ikan BO berisi dua toples ukuran 110 gram dibanderol Rp 50.000. Dalam sehari ia menerima pesanan sebanyak 10 sampai 20 paket. Jadi, omzetnya dalam sebulan bisa mencapai Rp 15 juta, dengan laba sebesar 30%.
Sementara ini, Endang masih lebih mengutamakan pesanan lewat i -illme dan situs jejaring sosial. Namun, ia tetap melayani pembeli yang datang langsung ke rumahnya di bilangan Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Hanya saja, ia mengaku ke-rap kewalahan mengalami pesanan. "Saya hanya dibantu satu orang, sementara kapasitas produk maksimal saya dalam sehari paling banyak sekitar 30 paket," ujarnya
Kchiinyakan, pelanggannya masih berasal dari sekitar daerah Jabodetabek. Sebagian kecil juga ada yang dari Garut dan Purwodadi. Agar produknya makin bisa merambah pasar yang lebih luas, ia berencana menawarkan konsep kerjasama ala reseller bagi siapapun yang berminat. S;iai ini yang menjadi resell* lani teman dekal dan ada juga saudara di Jabodetabek," ujarnya
Sumber : Harian Kontan
Eka Saputra
