21/03/2012
Edwin Widya Perdana Pendiri Coffee Combi
Jajakan Kopi Pakai VW Combi
Kota Gandung, Jawa Barat Ua-barl. terkenal dengan anak mudanya yang kreatif. Hal ini dibuktikan dengan munculnya usaha-usaha kecil yang lahir dari ide-ide kreatif anak muda Kota Bandung. Faktor ini pula yang membuat anak muda dan kota lain mencoba peruntung-annya di Kota Kembang ini. Salah satunya Edwin Widya Perdana 126 tahunl, asal Bogor, Jabar Edwin rela berbagi wawasan dan gagasan membesarkan bisnisnya tersebut kepada wartawan Republika, Palupi Annisa Auliani. beberapa waktu lalu Pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta ini bisa dikatakan mem-. buat inovasi baru. Jika akhir-akhir ini banyak usaha yang menjual makanan kecil, seperti keripik pedas, ia justru membuat usaha kedai kopi berjalan dengan menggunakan mobil yang dinamakan Coffee Combi. Namun, yang menjadi persamaan adalah cara usaha yang mobile atauberpindah tempat.
Sejak duduk di bangku kuliah, Edwin bercita-cita menjadi wirausahawan. Ia banyak mengikuti seminar-seminar mengenai entrepre-neurship (kewirausahaan). Bersama keluarganya, Edwin akhirnya membuat usaha. "Semacam galeri," ujar anak sulung dari tiga bersaudara ini. Akhirnya, muncul ide menjajakan kopi, tetapi berkeliling. Ia bahkan mengakui, Coffee Combi ini merupakan usaha yang ia rintis sendiri.
Berawal dari keinginannya untuk menjajakan kopi dan teh, ia mulai mencari usaha waralaba. "Sudah sempat cari semacam waralaba, tetapi akhirnya terpikir oleh saya untuk membuat usaha sendiri. Kalau hanya membuat kopi dan teh kan bisa buat sendiri," jelas Edwin.
Selain itu, ia juga mencari usaha sejenis di Indonesia lewat dunia maya. Menurutnya, usaha kedai kopi berjalan ini belum ada di Indonesia. Baru ada di Australia dan Thailand. "Tapi, kalau menggunakan mobil selain mobil VW Combi ini, saya tidak tahu," tuturnya.
Kendala pun muncul ketika ia akan memulai usaha ini. Ia mulai mencari tempat-tempat yang strategis untuk berjualan. Justru, tempat bidikannya menetapkan harga sewa yang mahal. Olehkarena itu, dia menggunakan mobil VW Combi ini untuk berjualan
Ketika ditanya mengapa tidak berjualan menggunakan mobil keluaran terbaru, ia menjawab, "Selain besar, mobil VW Combi ini harganya sangat terjangkau. Berbeda dengan mobil keluaran terbaru. Harganya bisa di atas seratus juta." - Sedikit info nih, harga mobil VW buatan Jerman ini di pasaran sekitar Rp 28 juta.
Usaha ini pun akhirnyadimulai ketika Coffee Combi mengikuti Business Fair yang diselenggarakan Universitas Padjadjaran Bandung pada 8 hingga 10 Desember 2011. Ratusan pengunjung memadati acara tersebut, terutama mahasiswa. Mereka menyam-, but Coffee Combi dengan baik. "Awal yang baik," ujarnya sambil tersenyum.
Dari sini muncul ide untuk memasarkan usahanya lewat Twitter, @CoffeeCombi. Ia bahkan tidak menyangka tanggapan yang diberikan masyarakat terhadap Coffee Combi semakin meriah. Edwin akhirnya memutuskan berjualan di Kota Bandung.
Ia mengakui, berjualan di Kota Bandung lebih menguntungkan ketimbang berjualan di tempat tinggalnya sendiri, Kota Bogor. Apresiasi masyarakat, terutama anak muda Bandung, dinilai sangat baik. "Mereka sangat senang dengan sesuatu yang baru dan kreatif," ujar pria kelahiran Tuban, 2 Agustus 1986 ini. Sedangkan di Kota Bogor, Edwin menilai usaha semacam ini kurang diapresiasi dengan baik oleh masyarakat.
Bisnis terus berjalan. Pembeli terus bertambah. Nah, ketika ditanya mengenai persaingan, Edwin mengaku belum menemukan pesaing yang sepadan dengan usaha miliknya ini. Namun, ia menyadari bahwa usahanya masih kalah bersaing dengan kedai-kedai kopi yang ada di Kota Bandung. "Tapi, mereka berjualan bukan di mobil," ujarnya sambil tertawa. ed zaky al hamzah
Sumber: Harian Republika