21/03/2012
Melukis Laba dari Brownies Batik
MELIHAT mobil dengan cat bodi motif batik mungkin sudah biasa. Tapi kue brownies bermotif batik mungkin terbilang baru. Lazimnya, brownies hanya dikukus dan dibakar dengan toping taburan coklat, keju, ataupun kacang. Tapi, di tangan Dian Pratama, brownies tampil beda dengan toping bermotif batik.
Pemuda asal Solo ini mulai menekuni usaha pembuatan brownies batik sejak akhir tahun lalu. Dalam sehari, ia mampu memproduksi brownies batik sebanyak 50 kotak. "Responnya cukup bagus sejak pertama kali diluncurkan," ujar Dian.
Mulanya, ia memasarkan lewat brosur dan mendatangi langsung berbagai kantor di Solo. Di luar dugaan, produknya temyata diminati konsumen hingga keluar Solo. "Banyakyang menghubungi saya berminat jadi mitra," ujarnya. Kendati demikian, ia belum berani memenuhi tawaran itu. Ia mengaku sedang fokus memperkuat pondasi bisnisnya yang baru seumur jagung. "Jika sudah siap pasti kami distribusikan, ucapnya
Dian bilang, bisnisnya terus menujukkan tren yang positif. Sekedar gambaran, di bulan pertama, ia mampu meraup omzet Rp 15 juta per bulan. Sementara bulan kedua omzetnya naik menjadi Rp 17 juta, dan di bulan ketiga yang masih berjalan ini omzetnya diprediksi melejit. Dian menjual brownies batik dalam dua ukuran, yakni ukuran kecil dan besar dengan harga masing-masing Rp 25.000 dan Rp 38.000 per kotak.
Sumber: Harian Kontan
Fahriyadl