21/03/2012
Pemerintah Butuh Rp 2,5 Triliun untuk Cetak Wirausaha Baru
BANDUNG - Selain perusahaan swasta, pemerintah juga mencetak wirausaha baru di Indonesia. Pemerintah membutuhkan dana Rp 2.5 triliun untuk menciptakan 517.624 industri kecil menengah UKM] atau usaha kecil menengah (UKM] hingga 20U.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian IKemenperin) Euis Saedah mengasumsikan satu IKM memerlukan dana Rp 5 juta sebagai modal awal. Modal awal itu merupakan satu dan syarat pendukung terciptanya wirausaha baru.
Di negara maju, pinjaman awal disediakan pemerintah melalui lembaga keuangan tertentu. Bila diperlukan, dibuat modal ventura atau venture capital company yang menyediakan pinjaman awal bagi pengusaha pemula
Syarat terciptanya wirausaha baru ada-lah regulasi dan penurunan suku bunga perbankan. "Jadi, memang tidak sederhana untuk (mencetakl wirausaha Ibarul ini. katanya dalam workshop pendalaman kebijakan industri di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu. Sejauh ini. calon wirausaha baru terkendala permodalan dan hampir tidak ada bank yang prudent untuk berani mengucurkan pengusaha pemula ini.
Data Kemenpenn, jumlah wirausaha di Indonesia hanya 0.24 persen dari total penduduk. Idealnya, negara maju memiliki minimal dua persen wirausaha. Di Singapura, jumlah wirausaha mencapai tujuh persen. Jumlah wirausaha di Jepang dan Cina mencapai 10 persen. Di Amerika Serikat bahkan mencapai 11 persen.
Penyebab keengganan kelas menengah menjadi pengusaha diakui karena faktor karakter masyarakat yang engganrepot menjadi pengusaha. Sedangkan, kelas menengah meningkat hampir dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir
Pada 2011, kelas menengah mencapai 170 juta orang, padahal pada 2009 hanya sebanyak 93 juta orang. Pada 1999, kelas menengah Indonesia hanya 45 juta orang. Banyaknya potensi kelas menengah Ini, menurut Euis, tidak hanya berpotensi menjadi pasar yang besar, tetapi juga menjadi wirausaha baru. Konsumsi kelas menengah ini bukan hanya barang primer, melainkan juga barang sekunder, bahkan tersier
Totat APBN untuk pengembangan UKM sebanyak Rp 18 triliun. Jika dana ini bisa dikucurkan maksimal setiap tahun maka bisa menyerap tenaga kerja baru. Penanggulangan persoalan tenaga kerja melalui penambahan wirausaha baru cukup mengatasi masalah pengangguran. c23 td zoky al hamzah
BANDUNG - Selain perusahaan swasta, pemerintah juga mencetak wirausaha baru di Indonesia. Pemerintah membutuhkan dana Rp 2.5 triliun untuk menciptakan 517.624 industri kecil menengah UKM] atau usaha kecil menengah (UKM] hingga 20U.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian IKemenperin) Euis Saedah mengasumsikan satu IKM memerlukan dana Rp 5 juta sebagai modal awal. Modal awal itu merupakan satu dan syarat pendukung terciptanya wirausaha baru.
Di negara maju, pinjaman awal disediakan pemerintah melalui lembaga keuangan tertentu. Bila diperlukan, dibuat modal ventura atau venture capital company yang menyediakan pinjaman awal bagi pengusaha pemula
Syarat terciptanya wirausaha baru ada-lah regulasi dan penurunan suku bunga perbankan. "Jadi, memang tidak sederhana untuk (mencetakl wirausaha Ibarul ini. katanya dalam workshop pendalaman kebijakan industri di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu. Sejauh ini. calon wirausaha baru terkendala permodalan dan hampir tidak ada bank yang prudent untuk berani mengucurkan pengusaha pemula ini.
Data Kemenpenn, jumlah wirausaha di Indonesia hanya 0.24 persen dari total penduduk. Idealnya, negara maju memiliki minimal dua persen wirausaha. Di Singapura, jumlah wirausaha mencapai tujuh persen. Jumlah wirausaha di Jepang dan Cina mencapai 10 persen. Di Amerika Serikat bahkan mencapai 11 persen.
Penyebab keengganan kelas menengah menjadi pengusaha diakui karena faktor karakter masyarakat yang engganrepot menjadi pengusaha. Sedangkan, kelas menengah meningkat hampir dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir
Pada 2011, kelas menengah mencapai 170 juta orang, padahal pada 2009 hanya sebanyak 93 juta orang. Pada 1999, kelas menengah Indonesia hanya 45 juta orang. Banyaknya potensi kelas menengah Ini, menurut Euis, tidak hanya berpotensi menjadi pasar yang besar, tetapi juga menjadi wirausaha baru. Konsumsi kelas menengah ini bukan hanya barang primer, melainkan juga barang sekunder, bahkan tersier
Totat APBN untuk pengembangan UKM sebanyak Rp 18 triliun. Jika dana ini bisa dikucurkan maksimal setiap tahun maka bisa menyerap tenaga kerja baru. Penanggulangan persoalan tenaga kerja melalui penambahan wirausaha baru cukup mengatasi masalah pengangguran. c23 td zoky al hamzah
Sumber: Harian Republika