" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Kisah Hamzah Membesarkan Grup Mirota di Yogyakarta

Kisah Hamzah Membesarkan Grup Mirota di Yogyakarta

03/01/2012
Kisah Hamzah Membesarkan Grup Mirota di Yogyakarta
Profil Hamzah Sulaiman


Kesuksesan Hamzah Sulaiman dalam membesarkan Mirota Batik dimulai dari toko kelontong warisan ayahnya. Toko ini besar karena dikelola dengan cara unik. Setiap pengunjung merasakan nuansa seni dan budaya khas Yogyakarta.

MEMBANGUN bisnis batik tidak cukup hanya dengan mengandalkan modal dan kerja keras, Tapi juga diperlukan strategi dan kreativitas rlalam memasarkan produk batik tersebutItulah yang dilakukan Hamzah Sulaiman, seorang pengusaha sukses, pengelola kelompok usaha Mirota. lm adalah jaringan ritel legendaris di Yogyakarta.

Peritel ini antara lain mengoperasikan, Mirota Batik, yang dikenal sebagai penyedia balik, kerajinan kayu, perak, tas laptop bermotif batik, dekorasi rumah, sepatu atau sandal, topi, tikar, asbak, minyak aroma terapi, dupa, hingga makanan ringan. Sebagai toko batik, suvenir dan kerajinan, Mflota Batik MMiii.iili salah satu tempat favorit belanja wisatawan yang berlibur di Yogyakarta.

Kisah pria kelahiran Yogyakarta, 62 tahun silam, ini mengembangkan Minna, bermula dari "terpaksa". Saat berumur 25 tahun, ayahnya, Hendro Sutikno, meninggal pada tahun 1975. Hendro adalah pendiri cikal bakal Mirota mau tak mau, Hamzah harus mewarisi toko kelontong di Malioboro warisan orang tuanya.

Hamzal) bahu membahu dengan kakaknya, membangun toko kelontong itu Inngga besar seperti sekarang. Salah satuupayanya adalah membuka cabang Mirota di .Ialan Kaliurang, sekita) kilometer (km i dari Kota Yogyakarta. Setelah itu, ekspansi Min iia tak terbendung.

(h, iya Nama Mirota sendiri berasal dari nama toko roli milik ibunya. Saat itu, ibunya membuka tuku mii bernama Minuman dan Roti Tart" yang disingkat menjadi "Mirota".

Pusat Mirota hingga saat ini masih berada dlM boro. Toko yang terdiri dari empat lantai ini selalu penuh sesak dengan pembeli. Toko ini mulai dirintis sejak tahun 1977 dengan modal Rp 80 juta. Toko unik ini berdiri sejajar dengan toko-toko lainnya di Nama Mirotaberasal darisingkatan tokoroti milik ibunya,
"minuman, rotidan tart .jalan Malioboro.

Toh, Mirota mampu menarik minat banyak pembeli karena toko ini dikelola dengan cara unik. Misalnya mendesain toko dengan alat-alat kesenian Jawa kuno. Kebetulan, sejak kecil Hamzah memang menyukai serti. "Sejak saya umur enam tahun, saya suka menari Jawa kuno," ujarnya.

Dengan memadukan kesenian Jawa, Hamzah mengaku tidak hanya menjual batik dam suvenir saja di tokonya. Diajuga menjual suasana dengan kekayaan tradisi yang ada di Yogyakarta.Berbagai ornamen Jawa yang menghiasi interior toko di antaranya bunga-bungakhas Keraton Yogyakarta, pernak-pernik keraton, sesajen dan gamelan. Bagi Hamzah, tokonya hams tampil beda dari toko-toko lain yang ada di Yogyakarta dan Jakarta.

Upayanya itu tidak sia-sia terbukti, kehadiran berbagai ornamen Jawa itu mampu menyedot minat konsumen untuk mengunjungi toko tersebut. Dengan mengunjungi Mirota, I lani/ah ingin pembeli sadar bahwa mereka sedang berada di Yogyakarta. Selain memasukkan ornamen jawa. Hamzah juga memiliki kiat lain dalam mengelola tokonya agar bisa sukses.

Sa lab sat i nn a adalahmemperhatikan kesejahteraan karyawan Untuk itu, ia menerapkan sistem bagi hasil, ika penjualan di loko meningkat, karyawan akan mendapatkan penghasilan yang besar. Jika penjualan turun, pendapatan karyawan juga akan tun in.

Sumber: Harian Kontan
Noverius Laoli


Entri Populer