" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Pasar Baju Khusus Perempuan Menyusui Semakin Terbentang

Pasar Baju Khusus Perempuan Menyusui Semakin Terbentang

9/11/2011
Pasar Baju Khusus Perempuan Menyusui Semakin Terbentang


Sudah menjadi kodrat bagi para ibu untuk memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayinya. Namun aktivitas menyusui bisa terganggu kalau kebetulan sang ibu sedang berada di tempat umum. Karena itu, agar tetap bisa memberi ASI di mana saja, produsen pakaian pun membuat pakaian khusus bagi ibu menyusui. Bisnis ini terus berkembang selama ada ibu hamil.

SEIRING tingginya kesadaran ibu-ibu untuk memberikan air susu ibu (ASI) untuk buah hatinya, mendatangkan peluang untuk berbisnis pakaian ibu menyusui. Maklum, seringkali, para ibu merasa tak nyaman jika ia terpaksa menyusui di depan banyak orang.

Salah satu produsen pakaian ibu menyusui ini adalah Jovita Roland. Pemilik merek Milky Way ini mulai membuat pakaian ibu menyusui sejak tahun 2007. Awal mula Jovita terjun pada bisnis ini karena ia kesulitan mencari baju untuk ibu menyusui di pasaran. "Bisa dibilang, saat itu, hampir tak ada pakaian model ini," jelasnya.

Temyata, hasil kreasinya mendapat respon yang baik dari banyak ibu di sekitar tempat tinggalnya. "Dari situ, saya melihat, permintaan untuk produk ini ada dan berpotensi untuk digarap menjadi sebuah bisnis ke depannya," tuturnya.

Kri ika mendesain pakaian ini, Jovita tak hanya mengejar fungsi, tapi tetap memikirkan sisi modis dan kenyamanan. Maklum, baju Ini mungkin akan dipakai oleh si ibu selama dua tahun masa menyusui. "Pakaian ini digunakan dalam keseharian, maka model, warna dan motif perlu diperhatikan untuk menghindari kejenuh-an," ujarnya.

Mengaku sebagai pionir usaha ini di tingkat lokal, Jovita mengatakan, kini, kompetitor yang membuat pakaian khusus untuk menyusui mulai bermunculan. "Sebelumnya, kebanyakan pakaian menyusui ini merupakan produk impor dan harganya jauh lebih mahal," tandasnya. Di Milky Way, Jovita menjual produk ini mulai Rp 100.000 hingga Bp 600.000. Ia pun tak gentar bersaing dengan produk impor. Selain kualitas I Mh.ii i dan model yang setara, produk impor itu tak berlabel brand besar.

Produk Milky Way menya-sar semua kalangan. Bahkan, produk ini banyak dipesan oleh WNI yang tinggal di luar negeri, seperti Australia, Jepang, Korea, hingga Belanda. "Kami menggunakan bahan kaos," kata Jovita.

Selain menjual eceran melalui reseller, Jovita juga menerima pesanan dengan desain khusus. Setiap bulan, ia bisa menjual 300 hingga 400 pakaian. Dus, omzetnya pun bisa mencapai Rp 50 juta per bulan.

Dengan melakukan kerjasama dengan beberapa pihak seperti organisasi dan komunitas menyusui serta rumah sakit ibu dan anak, Jovita berharap mampu mengedukasi para ibu bahwa menyusui itu tetap mudah meski sering bepergian. "Menyusui itu menyenangkandan akan menjadi masa-masa yang dirindukan oleh tiap ibu nantinya," tandasnya.

Selain Jovita, Ester Lilis juga terjun dalam bisnis baju menyusui. Ia merintis usaha ini sejak 2009 di Bekasi. Awalnya, Ester membuat baju untuk dirinya sendiri. Ia membuat baju khusus menyusui ini karena sangat sulit menemukan tempat yang nyaman untuk menyusui ketika berada di luar rumah.

Ester pun kesulitan mencari baju jenis ini yang Permintaan baju ibu menyusuipasti terus datang selama ada ibu hamil.diproduksi lokal. "Kebanyakan baju impor yang harganya mahal," ujarnya. Akhirnya, demi memenuhi kebutuhannya, Ester lantas mendesain baju menyusui untuk dirinya sendiri.

Tak disangka, desain bikinannya mendapat respon yang baik dari keluarga dan teman-teman dekatnya. Pikiran Ester pun jadi terbuka bahwa membuat baju menyusui bisa menjadi peluang bisnis yang hasilnya lumayan.

Pasalnya, setiap hari pasti akan ada ibu yang melahirkan kemudian menyusul anaknya. "Permintaan baju khusus menyusui pasti akan terus ada, selama ada ibuhamil," katanya, sumringah.

Selain itu, saat ini kesadaran untuk menyusul di kalangan ibu-ibu juga meningkat tajam setelah undang-undang mengenai aturan penggunaan susu formula diterapkan. Menurut i meningkatnya kesadaran in ih ik menyusui ini tentu membuat baju menyusui semakin dibutuhkan

Estei un nyaku ide desain baju ini diperolehnya dari majalah mode. Permintaan saat ini didominasi oleh bnju khusus menyusui imtuk wanita muslimah.  (leh karena itu. Ester juga rajin membolak-balik halaman majalah baju muslim. "Sekitar 90% permin-taan justru untuk baju menyusui muslimah. Mungkin agar lebih efisien i sekalian baju muslim, tandasnya

Ester menjual baju khusus ibu menyusui dengan kisaran harga Rp 85.000 sampai Rp 160.000 untuk baju berbahan katun lokal. Sedangkan baja menyusui dengan bahan kaus ra harganya mulai lip 100.000 sampai Rp 190.000.

Meski hanya memasarkan lewat dunia maya, Estei telah menghim banyak pesanan hingga ke Sumatra, Kalimah tan, Sulawesi bahkan Papua. "Tapi pesanan mayoritas masih datang dari. Iai mleia bek," imbuh Ester.iap bulan, Esta ip menjual hingga To baju Ibu menyusui Dengan ia pun lusa liienclu-imzel lebih dari Rp 10 ima per bulan.

Demi memenuhi permintaan pakaian khusus ibu ni iMisui yang kian ramai ini, Ester pun menggandeng lima produsen baju di seputar Jawa Tengah dan Jawa Barat. Maklum, selain desain yang variatif dan motif, harga tetap menjadi pertimbangan utama konsumennya "Saya memangukan kerjasama dengan produsen lain dan ,banyak konveksi, supaya bisa mendapatkan harga yang lebih kompetitif/ pungkasnya

Sumber: Harian Kontan
Fahriyadi, Dea Chadiza Syafina


Entri Populer