12/11/2011
Belajar Menjadi Entrepreneur dari Matsushita
Belajar Menjadi Entrepreneur dEntrepeneur sukses yang berasal dari Jepang adalah Matsushita. Matsushita berasal dari rakyat biasa dan dibesarkan dalam kemiskinan desa kecil dekat Wakayama. Dia mempunyai tujuh saudara laki-laki dan perempuan. Keluarganya yang dulu pernah hidup relatif makmur, tetapi setelah ayahnya bangkrut berbisnis komoditi, ia hidup dalam kemiskinan.
Matsushita meninggalkan sekolah 1904 dan magang pada seorang pembuat arang. Setelah itu dia meniti karir menjadi seorang inspektur di Perusahaan Osaka Electric Light dan akhirnya mendirikan perusahaan sendiri, dengan nama Matsushita Electric.
Matsushita memproduksi untuk pertama kali adalah adaptor steker. Adaptor ini sesungguhnya telah diusulkannya kepada majikannya terdahulu tetapi tidak memperoleh tanggapan. Untuk membuat produk ini, Matsushita bersama empat kawannya membutuhkan waktu empat bulan. Setelah produk ini jadi, ternyata tidak seorangpun mau membeli produk ini.
Perusahaan mulai dipercaya, ketika mendapat pesanan pelat insulator. Pesanan tersebut dipenuhi dengan tepat waktu dan produknya berkualitas tinggi. Dari keuntungan yang diperoleh, Matsushita mengembangkan lampu speda yang inovatif. Seperti halnya produk adaptor, lampu sepeda ini tidak menarik bagi pengecer. Kemudian Matsushita menyuruh para penjualnya melakukan demonstrasi dengan meninggalkan sebuah lampu yang menyala di setiap took yang mereka singgahi. Demonstrasi ini menarik perhatian pelanggan, sehingga bisnis mulai berjalan dan merupakan tonggak suskses Matsushita. Pada tahu 1932 Matsushita telah mempunyai 1000 karyawan, 10 pabrik , dan 280 hak paten. Keputusan untuk mendemonstrasikan produknya kepada pelanggan merupakan dasar awal dari kerajaan bisnisnya.
Matsushita membuat kapal dan pesawat terbang pada Perang Dunia Kedua. Tahun 1958, Matsushita Electric menerima penghargaan atas kualitas operasi pabriknya dan tahun 1990, Matsushita membeli perusahaan MCA. Matsushita telah menciptakan salah satu merek paling terkenal di dunia, yaitu Panasonic dan telah menciptakan bisnis 42 milyar dolar. Kesemuanya dimulai dengan modal dari nol dan mimpi dapat mengalahkan industri barat serta menggunakan filosofi air mengalir.
STMIK AMIKOM Yogyakarta untuk menarik mahasiswa, mendemonstrasikan hasil karya mahasiswa kepada calon mahasiswa. Calon mahasiwa didemosntrasikan bagaimana membuat iklan televisi, bagaimana membuat profil BAPPENAS dalam multimedia. Termasuk mebuat Film kartun “Jatayu” dan “Petualangan Abdan”. Sebelum dijelaskan cara membuatnya, film kartun tersebut diputar terlebih dahulu.
Sebagian besar calon mahasiswa terpukau melihat hasil karya mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta tersebut Disamping itu STMIK AMIKOM Yogyakarta mendemonstrasi, bagaimana para Dosen mengajar lewat Pelatihan Super Unggul (PSU), bagi calon mahasiswa. Lebih dari 90 % calon mahasiswa merasa puas dengan pelatihan dan gaya mengajar dosen.yang sangat menarik, karena sebelumnya para dosen telah diberikan pelatihan cara bagaimana mengajar yang baik itu. Akhirnya mereka mendaftar dan menjadi mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta.ari Walt Disney
Sumber : msuyanto.com