" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Sentra Mebel Kalimalang, Jakarta Timur Kebanjiran Order Menjelang Tahun Baru

Sentra Mebel Kalimalang, Jakarta Timur Kebanjiran Order Menjelang Tahun Baru

30/12/2011
Sentra Mebel Kalimalang, Jakarta Timur
Kebanjiran Order Menjelang Tahun Baru


Sentra mebel Kalimalang sejak dulu memang mengandalkan harga murah untuk menarik pembeli. Itulah sebabnya, di pengujung tahun seperti sekarang, banyak konsumen yang ingin mengganti mebel di rumah, dan berbondong-bondong menuju sentra ini.

USIA sentra mebel Kalimalang memang sudah lebih tiga dekade. Jumlah pedagang pun terus bertambah, balikan sudah berganti. Demikian juga dengan mebeL Kalau dulu kebanyakan dari kayu jati, kini banyak pedagang yang berjualan mebel rotan.

Namun, masih ada satu ciri khas dari sentra mebel Kalimalang yang tidak berubah, yakni harga mebel yang murah. Menurut Budi Dahlan, seorang konsumen di sentra mebel itu, harga mebel di Kalimalang ini bisa tempat itu bisa 40% lebih murah dibandingkan tempat lainnya, semisal di Kramat Jati. "Harga murah memang meryadi ciri khas sentra Kalimalang," ujar pria yang tinggal di Pondok Cabe ini.

Nurhayadi, pemilik toko Multiprima, bilang, harga murah memang menjadi andalan pedagang dalam menjual mebel di sentra ini. "Karena dengan harga murah inilah kami bisa menjaring pelanggan," ujarnya Namun Nurhayadi mengakui, pedagang di sentra ini gagal menjaring pelanggan baru. Saat ini semakin banyak konsumen mebel yang beralhir ke mebel besi atau alumunium.

Apalagi, saat ini tren untuk mebel lebih banyak yang model minimalis. Hal ini mengikuti perkembangan tipe rumah yang kecil dan sederhana "Banyak penjual di sini yang masih merupakan jenis mebel ukuran besar sehingga kurang laku," ujar Nurhayadi.

Namun menjelang tahun baru seperti sekarang ini, biasanya para pedagang di . Kalimalang bisa menarik nafas lebih lega Pasalnya, permintaan akan berbagai jenis mebel akan meningkat drastis. "Selama Desember ini saja, saya sudah memperoleh Rp 35 juta," tutur Eko Pujianto, pemilik toko Karya Mebel.

Padahal, biasanya dalam* sebulan ia hanya bisa meraup omzet paling banyak sebesar Rp 20 juta. Peningkatan permintaan dipicu keinginan konsumen yang masih "berprinsip" tahun baru perlu penampilan baru. "Banyak yang beranggapan, memasuki tahun baru harus memiliki perabotan baru," papar Eko. Apalagi, model-model mebel juga terus berubah seiring berjalannya waktu.

Rejeki yang sama juga dirasakan Nurhayadi. Hingga Natal lalu, ia sudah bisa mengumpulkan omzet sebesar Rp 25 juta "Menje-lang akhir tahun permintaan mebel memang seringkali meningkat drastis," ujarnya. Bahkan pemesanan jenis mebel tertentu sudah datang dua bulan sebelumnya. "Kalau untuk pemesanan sesuai keinginan pembeli memang biasanya sudah dipesan jauh-jauh hari," imbuh Nurhavadi.

Tentu saja, kenaikan permintaan mebel ini membuat pemilik toko perlu menambah tenaga kerja Kalau pada hari biasa, mereka rata-rata memperkerjakan lima orang, di akhir tahun mereka butuh tenaga kerja hingga delapan orang.

Kebanyakan pekerja itu direkrut pedagang dari warga sekitar sentra "Saya memang dari dulu mempekerjakan warga asli agar bisa mengurangi pengangguran," tukas Nurhayadi. Uniknya, meski ramai, ada juga toko yang menawarkan promo akhir iniiun Seperti toko Persada Karya, milik Didi Djunaidi. Pria berusia 57 tahun ini mengaku tiap akhir tahun memberikan satu unit mebel gratis bila ada konsumen memesan satu set mebel mang tamu atau ruang keluarga "Selama ini, cukup ampuh menarik peminat pembeli," ujarnya

Sumber : Harian Kontan
Ragil Nugroho

Entri Populer