06/10/2011
Mengantongi Laba Manis dari Jualan Gula Sachet
Mengantongi Laba Manis dari Jualan Gula Sachet
Dea Chadiza Syafina. Ragil Nugroho Restoran atau kafe-kafe kini lebih suka menggunakan gula sachet, gula kemasan dalam ukuran mini. Itulah sebabnya, penjualan gula sachet pun kini laris manis. Itulah sebabnya, banyak pengusaha yang kini bermain di kemasan gula mini tersebut.
MENINGKATNYA kebutuhan guUi sachet seiring !ert\iiiiliihnya bisnis perhotelan, restoran, dan kafe, membuat gula dalam kemasan mini ini laris trianidi pasaran. Tentu ini menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Salah satu yang menikma-ti tingginya kebutuhan gula sachet itu adalah adalah Partogi Sitinjak, pemilik (V Kebutuhan Hotel di Pamulang, Tangerang Selatan. Perlu diketahui, Pan i sudah sejak 1996 menjadi pemasok berbagai kebutuhan pribadi seperti peralatan mandi, sain kil. km nung plastik serta tissu. terutama untuk hotel.
Menurut Partogi, ia mulai memasukkan gula smiirt dalam daftar dagangannya pada 2007 silam. Ketika itu. dia mendapatkan tawarandari sebuah hotel langganannya untuk menjadi pemasok gula kemasan ukuran mini tersebut
Sebagai pedagang, 11 tabu bagi Partogi mem dak permintaan im Sejak itu pula, Partogi rutin memasok kebutuhan gula sachet imtuk berbagai hotel langganannya sebanyak 170.000 sachct per bulan. "Harga per sachetnya Rp ujar Partogi.
Harga gula kemasan tersebut belum dihitung dengan ongkos kemasan. untuk setiap satu warna kentong kemasan selain putih, Partogi mengenakan biaya sebesar Rp 500.000 sebagai hiaya cetak film untuk gula kemasan. Namun biaya ini dia pungut hanya dari pelanggan yang pertama kali membeli. Nah, untuk pembelian berikut-
Wibowooptimistis,bisnis gulasachet ini akan tetap menjanjikan.iringi sudah tak memungut ongkos cetak hel
Oh, ya, pelanggan Partogi s;iai ini hampir semua hotel bintang dua hingga hotel bintang lunardi seluruh Jabodetabek Selain itu masih ada lima restoran dan luna buah kafe.i muk memenuhi seluruh permintaan pelanggannya itu. saban bulan Partogi harus kulakan 1.400 kg gula (.nia sebanyak itu kemudian dia kemas dalam kemasan dengan isi seberat 8 gram gula atau setara dengan dua sendok teh gula.
Namun, kadangkala, Partogi bisa memproduksi gula s;irhel lebih banyak lagi Ya kalau ada pesanan dari bukan pelanggan, masak ditolak," ujarnya,renyah. Partogi mengungkapkan, pendapatan tertinggi dari penjualan gula sachet itu berasal dari hotel. Maklum, hotel tentu memesan gula sachet ini dalamjumlah yang jauh lebih banyak dari pesanan restoran atau kafe.
Dengan pesanan sebanyak itu, omzet Partogi dari jualan gula kemasan saja mencapai Rp 1A juta per bulan. Dari omzet segitu, dia bisa mengantongi laba hingga Pemain gula sachet lainnya adalah Wibowo Hidayat. Pemilik CV Telaga Sejahtera di Bekasi, Jawa Barat ini menyatakan, permintaan gula sachet cenderung meningkat tiap tahunnya
S;iat ini dan Wil in wo bisa menerima pesanan sebanyak 150.000 kantung per bulan dengan harga Rp 125 per kantung. Dari situ, Wibowo bisa mengumpulkan onizet hingga Rp 18 juta per bulan. "Keuntungan sekitar 30%," ujar Wibowo. Yang membuat Wibowo senang, permintaan gula sachet ini terus naik dari tahun ke tahun. Tahun lalu hanya 120.000 sacliet gambarnya.Itulah sebabnya. Wibowo yang menekuni bisnis gula sachet sejak 2008 ini optimistis bisnis ini akan tetap menjanjikan.
Sumber : Harian Kontan
06/10/2011