" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Kios Tambah Banyak Omzet kian Menciut

Kios Tambah Banyak Omzet kian Menciut

07/10/2011
Kios Tambah Banyak Omzet kian Menciut


Sentra perdagangan kerajinan anyaman di Desa Rajapolah memang menjadi sumber ekonomi penting warga Desa Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Tapi jumlah pedagang yang terus bertambah menyisakan cerita lain, yaitu penurunan penjualan bagi pedagang lama.

TAK dapat dipungkiri sentra perdagangan kerajinan anyaman di Desa Rajapolah, Tasikmalaya, telah menjadi sumber rezeki yang menyejahterakan bagi warga Rajapolah. Betapa tidak, sentra itu memang ramai dikunjungi pembeli terutama mereka yang melintas menuju Kota Tasikmalaya.

Karena itu, tak perlu heran, kalau sentra ini berkembang pesat. Hingga kini setidaknya tercatat ada 50 kios yang berdagang kerajinan anyaman. Padahal pada 2006 lalu, jumlah kios yang ada di sentra ini hanya sebanyak 20 kios.

Tentu, menjamurnya kios ini ikut menggerakan ekonomi warga Rajapolah. I lengan banyak kios itu, tentu hasil kerajinan anyaman warga jadi tertampung. Meski di sini lain, munculnya banyak kios dengan dagangan serupa itu membuatpersaingan mejadi semakinketat dan keuntungan yang diperoleh pedagang makinkrell

Tini W;uiimi. pemilik Jelita Art yang sudah berjualan sejak 20 tahun lalu, mengungkapkan, pertumbuhan jumlah kms im lebih cepal dari pertumbuhan jumlah pembeli. "Masalah ini berpeng) iruh pada penjualankeluh Tini yang mempekerjakan 15 orang pekerja itu.

Tini sudah merasakan ketatnya persaingan itu. Dia menggambarkan, pada 2006, tokonya masih mampu menghasilkan omzet hingga Rp30juta pei Imlan. Kini, omzri itu i i-| angkas hingga iiniin;il sepertiga Miau hanya meraup omzet Rp 10 juta saja Tren penumnan sudah terjadi sejak lima tahun terakhir," ungkap Tini.

Melorotnya omzet nu jelas memaksa Tini untuk mengurangi jumlah pembelian kerajinan dari perajin atau pengumpul Penurunan omzet juga dialami oleh Kifky, pengelola toko Keisya Handicraft. Sejak 2006 Rifky mengalami penurunan omzet hingga 50%. Tahun 2006 saya bisa mendapat omzet Rp 30 juta per bulan," kata Rifky

Namun karena jumlah pedagang yang terus bertambah, omzet Rifky bertahan usut. Saat ini, omzel kiosnya itu tinggal separuh dari omzet pada tahun 2006. 5 i iap tahun omzet rata-rata pengusaha nirun 10%," jelas Rifky.

Berbeda dengan Tini yang hanya mengandalkan kms di sentra Rajapolah. Rifky lebih kn .ini uiiiuk mencari pasar untuk memperbesar angka penjualan. "Sejak setahun terakhir ini saya juga mencari pasar kerajinan itu hingga ke daerah Iain," ujar Rifky.

I unik memasarkan kerajinan hingga di luar Tasikmalaya, Rifky menjalin kerjasama dengan pedagangkerajinan atau pemilik toko cinderamata yang ada di Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, Bah hingga Sumatera "Rekanan saya rutin datang untuk mengambil pasokan kerajinan dari sini," terang Rifky.i muk menyediakan pasokan kerajinan untuk luar daerah itu. Uifky mengandalkan kerajinan anyaman pandan produksi sendiri. Ia mengklaim, 70% kerajinan yang dikirim ke luar daerah adalah kerajinan yang diproduksi keluarga! r

Dalam meryual aneka kerajinan anyaman dari daun pandan dan daun mendong itu, Rifky membandel i il harga mulai dari Rp 5.000 sampai dengan Rp 35.000, tergantung jenis kerajinan dan tingkat kerumitannya K.iiau mereka membeli dalamjumlah banyak tentu harga bisa dinego lagi," terang Rrfky. 

Sumber : Harian Kontan
Fahriyadi


Entri Populer