12/09/2011
Rully, Bisnis Perlu Kerja Kera
Berbisnis itu perlu kerja keras, kalau perlu mulai dari bawah.
Itulah prinsip yang selalu dipegang oleh Rully Susanto. Itu pula yang
membuat usaha kulinernya menjadi maju seperti sekarang.Telaga
Seafood Restaurant yang dikelola Rully dan keluarganya dikenal sebagai
salah satu tempat makan paling ramai di Serpong, Tangerang Selatan.
Selain menyajikan hidangan lezat, suasana di restoran ini pun begitu
luas dan nyaman.
Berbisnis kuliner seperti ini pada awalnya bukan
profesi pilihan Rully. Lulusan Jurusan Desain Grafis Institut Kesenian
Jakarta itu lebih suka menggeluti bidang seni ketimbang meneruskan
usaha restoran yang sudah digeluti oleh orangtuanya sejak 1989.
"Entah
kenapa saya tidak terlalu suka dengan bisnis sukses hasil pemberian
dari orang di atas kita. Saya lebih condong menyukai seni, kerja keras
dalam merintis bisnis, dan dimulai dari bawah," jelas Rully saat
ditemui Kompas.com di Telaga Seafood Restaurant, Jalan Raya Serpong Kavling Komersial No. 6, Serpong, Kota Tangerang Selatan.
"Ya,
ada saja mungkin, orang sukses yang sudah anak orang kaya dari
sananya. Memang enggak salah, tapi kalau saya pribadi lebih suka dengan
yang dimulai dari grassroot," tambahnya.Karena tak mau nebeng usaha
orangtuanya, Rully kemudian memutuskan untuk bekerja sebagai desainer
grafis di penerbitan buku Kepustakaan Populer Gramedia. Belasan tahun
ia menekuni bidang ini sampai pada suatu titik, ia akhirnya
berkeputusan untuk terjun dalam bisnis penggoyang lidah. "Kami lima
bersaudara di rumah akhirnya turun tangan semua membantu usaha bokap (bapak).
Semuanya berlima ikut kerja dan turun tangan," tambah Rully yang
sempat mengenyam pendidikan sekolah dasar di Kota Palembang, Sumatera
Selatan.
Hasilnya kurang lebih bisa terlihat hingga sekarang.
Total sudah ada tiga restoran Telaga Seafood yang berdiri. Restoran
pertama berdiri pada 2004 di Kota Modern, Tangerang, Banten. Dua tahun
kemudian, ada lagi di Cibubur, Jawa Barat. "Tahun 2008 di BSD City,"
tandas Rully yang masih suka menuangkan idenya dalam bidang desain
grafis.
Selama berkecimpung dalam bisnis kuliner, Rully sangat
menjaga kualitas layanan dan makanan yang disajikan. Tidak mudah
baginya untuk menyerahkan tanggung jawab itu kepada orang lain untuk
berpikir dan menelurkan ide sebagaimana dikehendakinya. Alhasil, Rully
dan keluarganya pun masih sering turun tangan hingga menghadapi
tuntutan konsumen secara langsung.
Pernah Rully mendelegasikan
pengelolaan Telaga Seafood ini kepada beberapa manajer. Apa mau dikata,
hasilnya ternyata kurang memuaskan. Ia kemudian mengambil kembali
pengawasan sentral restoran ini. "Saya benar-benar koordinasi dengan
abang dan adik saya dalam pengeloaan rumah makan. Mulai dari konsep
arsitektur, penyajian, dan pelayanan," katanya.
Konsep
arsitektural di Telaga Seafood Restaurant BSD City ini ia membuat
dengan konsep gabungan antara tradisional dan modern. Rully pun mengaku
sangat intensif berdiskusi dengan saudara-saudara kandungnya soal
konsep dan kualitas rumah makannya.
Dalam pengelolaan dan
manajemen, ketiga restoran Telaga Seafood dikelola dengan sistem
rekanan dan bukan waralaba. Dengan sistem seperti ini, Rully dan
keluarganya tetap dapat menjaga standar kualitas dan pelayanan.Telaga
Seafood Kota Modern, misalnya, merupakan hasil rekanan antara Telaga
Seafood Restaurant dengan pengembang Kota Modern Tangerang. Konsep yang
sama berlaku bagi Telaga Seafood Cibubur. Restoran Telaga Seafood di
Cibubur terbentuk atas kerja sama Telaga Seafood dengan investor di
Cibubur. Khusus restoran di BSD City ini, ia dan keluarganya mengelola
sendiri segala urusan mulai dari dapur hingga manajemen restoran.
Sumber : Harian Kontan