JAKARTA - Sebanyak 60 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (IJMKM) digerakkan oleh perempuan. Berdasar fakta tersebut, pemerintah pun membidik pemberdayaan perempuan untuk menurunkan angka kemiskinan.
"Jumlah (60 persen perempuan adalah penggerak UMKM -Red) tersebut sangat berpotensi untuk membantu pencapaian angka kemiskinan menjadi 8 persen pada 2015 mendatang," kata Deputi Bidang Pengarusuta-maan Gender Kementrian Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Perlindungan Anak (PA), Sri Danti, kepada Republika, Senin (26/4).
Pemerintah membidik pemberdayaan perempuan itu melalui kerja sama Kementerian Koperasi/UMKMdan Kementerian PP dan PA. Kedua kementerian telah meneken nota kesepahaman (MoU) tentang kesetaraan gender melalui pengembangan koperas} dan UMKM, kemarin. Sri mengatakan pemberdayaan akan dilakukan secara bertahap. Kementerian PP dan PA akan meningkatkan pemahaman gender dan meningkatkan kapasitas perempuan dalam melakukan usaha dan mengelola usaha, termasuk memberikan kebutuhan pendampingan dan advokasi kepada perempuan.
Belum dipercaya Salah satu persoalan yang dihadapi perempuan saat ini adalah belum dipercaya mendapatkan bantuan modal kredit untuk mengembangkan usahanya. Untuk mendapatkan modal, kata Sri, perempuan acapkali harus menyertakan tandatangan dari suami. Pihak bank atau peminjam modal pun cendrung belum percaya memberikan modal jika yang mengajukan bergender perempuan.
"Hal ini karena perempuan atau seorang ibu tidak dianggap mampu menjadi manajer," kata Sri.Bahkan, kata Sri, perempuan pun masih belum dipercaya mengelola sebuah usaha. Perempuan hanya diberi peran sebagai pelaksana seperti menjadi pengrajin pada usaha bisnis rumahan. Salah contohnya di wilayah Cirebon, di mana tak satu pun perempuan yang masuk pengurus koperasi. Mereka hanya menjadi pengrajin.
Sri mengingatkan, daritingkat latar belakang pendidikan, perbandingan antara perempuan dan laki-laki hampir sama. Untuk tingkat SD, lulusan perempuan dan laki-laki sebanding, sama-sama sekitar 98 persen. Untuk tingkat SMP juga hampir sebanding, yaitu 9496 persen. Sementara untuk tingkat lulusan perguruan tinggi, justru lulusan perempuan lebih banyak. "Tapi kenyataan ini tidak berkorelasi dengan pengakuan di tingkat publik terhadap perempuan," tutur Sri.
Perempuan juga belum diberi kesempatan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan. Karena perempuan masih terimbas oleh pelabelan individu yang mudah emosi, tidak mampu, dan juga karena persoalan budaya patriarki. prima, ed harun
Separuh UMKM Digerakkan Perempuan
Entri Populer
-
Cara budidaya ikan gurame / gurami terlengkap di kolam dan terpal . Anda memiliki hobi beternak ikan, maka sudah saatnya anda melakukan s...
-
>>> Membuat kandang ayam Kini informasi peternakan ayam akan membantu anda, bagai mana memelihara ayam dan membuat kandang aya...
-
Ikan Lele merupakan keluarga Catfish yang memiliki jenis yang sangat banyak, diantaranya Lele Dumbo, Lele Lokal, Lele Phyton, Lele Sangku...
-
13/02/2012 Ayam Lepas Tambah 50 Gerai Tahun Ini BISNIS resto dengan menu utama ayam masih memiliki prospek baik kendati pemainnya suda...
-
28/12/2011 Peluang Usaha Tepung Talas Dari Tepung Talas Bisa Raih Omzet Miliaran Rupiah Selain tepung terigu dan tepung mocaf, masih ada t...
-
07/03/2012 Hanya Butuh Pakan Alami, Panen Belut Super Melimpah Selain mudah, budidaya belut super juga minim risiko. Hal utama yang haru...
-
Pase permulaan Dalam pase permulaan berawal dari umur 0 hari sampai 6 minggu, dimana bentuk ukuran dan keseragaman sebagai tujuan b...
-
Ikan nilatermasuk jenis ikan air tawar yang mudah dibudida-yakan. Dengan tingkat produktivitas yang tinggi, tak perlu waktu lama untuk meman...