" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Laba Bersinar dari Hasil Pembuatan Lilin Pesanan

Laba Bersinar dari Hasil Pembuatan Lilin Pesanan

08/08/2011
Laba Bersinar dari Hasil Pembuatan Lilin Pesanan


Lilin tidak hanya berfungsi sebagai sumber cahaya saja. Lilin juga bisa menjadi cenderamata cantik setelah dibentuk menjadi hewan, tanaman, logo, bahkan pigura foto. Karena banyak peminat, produsen lilin pesanan itu bisa meraih omzet Rp 30 juta per bulan.

FUNGSI lilin, temyata tidak hanya sebagai penerang saja. Tapi juga bisa dijadikan cenderamata untuk pernikahan, kado atau untuk kegiatan promosi. Peluang inilah yang dimanfaatkan produsen lilin yang menawarkan pembuatan lilin dengan aneka bentuk sesuai keinginan pemesan.

Adalah Sulistyo Purbaningrum alias Ningrum yang menawarkan aneka lilin berbentuk hewan, aneka tumbuhan, bahkan bentuk pigura foto. "Biasanya Ulin ini bukan untuk penerangan (dibakar) tapi banyak untuk koleksi atau suvenir pernikahan," kata Ningrum, pemilik usaha pembuatan lilin Lilin Cantik Pyar Emas, di Blitar, Jawa Timur

Ningrum sudah memproduksi lilin sejak tahun 2008. Ia memutuskan terjun ke usaha ini karena melihat potensinya yang besar, apalagi ia belum menemukan pesaing. "Di Jawa Timur tidak banyak yang meminati usaha ini," terang Ningrum.

Sejatinya, bagi Ningrum, memproduksi lilin dengan aneka bentuk itu bukan perkara mudah. Sebab, butuh keahlian khusus untuk membentuk lilin menjadi bentuk yang diinginkan. "Saya menguasai cara membentuk liun butuh waktu agak lama," kata perempuan 42 tahun itu. ejauh ini, Ningrum telah melayani pesanan liun dari berbagai perusahaan. Yang terbaru adalah pesanan dari PT Adira Finance. Adira memesan lilin berbentuk lebah. "Setahun belakangan ini peminatnya kian banyak," ungkap Ningrum, senang.

Kenaikan permintaan itu juga berasal dari pasangan calon pengantin yang mencari suvenir unik untuk tetamu pernikahan. "Mereka melirik lilin ini karena harganya bervariasi," kata Ningrum. Ningrum menjual liun aneka rupa itu mulai Rp 3.000 per batang hingga Rp 30.000 per batang. Setiap bulan, Ningrum mampu mer\jual 1.500 batang lilin dengan omzet rata-rata Rp 30 juta.

Untuk keuntungan, Ningrum bisa memperoleh 70% dari total penjualan. Hanya saja, ia masih mengeluhkan soal ketersediaan bahan baku hlm yaitu parafin. "Beli parafin itu mesti pakai mata uang dollar Amerika, dan harganya juga terus berubah," tutur Ningsing.

Berbeda dengan Ningrum, Zakki Mubarok, pemilik Zoragarria Shop, memproduksi lilin yang bisa nyala dengan tenaga listrik bukan dari api. Lilin produksi Zakki itu berbentuk gelas yang didalamnya terdapat lampu kecil yang bisa menyala menggunakan tenaga listrik. Setelah nyala, dinding gelas lilin nu bisa memantulkan cahaya yang membentuk hewan, tanaman, atau logo tertentu.

Zakki mengklaim, lilin elektrik itu bisa menyala hingga 100 jam dengan tenaga baterai. "Kebanyakan konsumen membeli lilin elektrik untuk suvenir pernikahan," kata Zakki. Selain itu, lilin elektrik itu juga dicari oleh pemburu kado ulang tahun. Sebab, Lilin ini bisa menyisipkan kata-kata mutiara, puisi, dan ucapan selamat yang bisa timbul saat lilin menyala

Dalam sebulan, Zakki bisa menjual 500 buah lilin. Pada waktu tertentu, seperti saat Ramadan ini atau Hari Valentine, pesanan lilin bisa meningkat hingga 1.000 unit per bulan. "Saat Valentine banyak yang mencari lilin ini untuk kado," jelas Zakki yang menjual lilin itu seharga Rp 20.000 per buah.

Karena Zakki menjual lilin itu melalui dunia maya, pembeli lilin itu datang dari Jakarta, Sumatera, dan juga Kalimantan. Dengan kreasi lilinnya itu, sekarang ini Zakki mampu mendulang omzet Rp 10 juta hingga Rp 20 juta per bulan. 


Sumber : Harian Kontan
Fahriyadi, Dea Chadiza


Entri Populer