" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Jadi Sarjana dari Jualan Pakaian Dalam

Jadi Sarjana dari Jualan Pakaian Dalam

19/08/2011
Inspirasi Jefii Van Novis 

Jadi Sarjana dari Jualan Pakaian Dalam

Sejak kecil Jefri Van Novis, Direktur Utama PT Bonita Tour and Travel sudah terbiasa hidup mandiri. Ia pernah berjualan pisang goreng, jagung bakar, beternak ayam, dan menjual kue. Bahkan untuk biaya saat duduk di bangku SMA hingga kuliah, Jefri jualan bra. Tapi berkah dari bra itu pula, Jefry jadi sarjana ekonomi.

JIWA entrepreneur Jefri Van Novis, Direktur Utama PT. Bonita Tour and Travel, sudah ditempa sejak belia Alhasil, saat terjun ke bisnis pejualan tiket maskapai penerbangan, Jefri tak lagi merasa canggung.

Bahkan di dunia bisnis, Jefri juga meraih banyak penghargaan. Lihat saja, setelah berstatus agen resmi penjual tiket penerbangan, Jefri langsung ngebut dan mengukir prestasi sebagai penjual tiket terbanyak dari Batavia Air dan Garuda Indonesia. Garuda mengapresiasi Jefri lantaran pengusaha muda ini mampu menjual tiket tertinggi Garuda di Sumatera Barat.

Bos PT Bonita Tour and Travel juga menyabet penghargaan sebagai Wirausaha Muda Mandiri 2008 dan penghargaan Indonesian Small and Medium Business Entrepreneur Awards flSMBEA) 2010 dari Kementerian Koperasi dan UKM.

Tak hanya itu. Jefri menyandang penghargaan sebagai penghargaan Kewirausahaan Global (Global Entrepreneurship Program-GEP). Negeri Jiran pun memberi penghargaan Jefri berupa Jabatan Pelajaran Perak tahun 2010.

Sukses menekuni dunia bisnis tak lepas dari jerih payah Jefri di saat masih duduk di bangku sekolah. Jefri sejak kecil memang sudah terbiasa hidup susah Apalagi setelah kpdua orangtuanya bercerai, dandia terpaksa tinggal bersama ibu dan neneknya.Karena desakan kebutuhan, Jefri pun tak punya banyak waktu luang seperti anak-anak seusianya. Dia harus rela membantu ibunya menjahit pakaian dan membordir kain untuk dijual.

Jefri juga segan-segan berjualan pisang goreng, jagung bakar, dan kue bikinan Jefri sendiri hingga dia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). "Saya jago bikin kue gabin, lo," ujar Jefri.Memasuki Sekolah Menengah Atas (SMA), Jefri berbisnis ayam petelur. Setiap Ikui ayam yang ia asuh mampu menelorkan 10 butir telur. "Setiap butir saya jual Rp 500," kata Jefri.

Untuk mengisi waktu senggang sepulang sekolah. Jefri ikut membantu kakaknya menjual bra dan pakaian dalam di Pasar Aur Kuning, Bukittinggi.Kebetulan, sang kakak berjualan pakaian dalam merek Bonita yang diproduksi kerabatnya di Jakarta. Merek Bonita diadopsi dari bahasa Spanyol yang berarti perempuan cantik

Setelah lulus SMA, Jefri sempat pesimistis bisa melanjutkan ke bangku kuliah. Apalagi saudaranya yang lain banyak yang putus sekolah karena keterbatasan biaya. Namun, begitu, pria kelahiran Bukittinggi nekat ikut .seleksi penerimaan mahasiswa baru dan mengambil jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Eknomi Iniversitas Andalas (Unand) dan diterima

Namun, begitu dia diterimasebagai mahasiswa di Unand Jefri sempat kebingungan juga memikirkan biaya kuliah. Namun kebingungan Jefri itu segara teratasi. Dia ingat masih punya peluang dengan menjual pakaian dalam di Padang."Saya tidak malujual bra, yangpenting halal dantidak mencuri,"kata Jefri.

Akhirnya, dengan modal dari saudaranya, Jefri pun mulai menjajakan bra dan aneka pakaian dalam perempuan di Padang. "Pakaian dalam wanita itu bahkan saya simpan di bawah dipan kamar kos,"-kata Jefri tersenyum.

Di sela-sela kesibukannya kuliah. Jefri tak kenal lelah menawarkan dagangan ke setiap penjual pakaian dalam di Pasar Raya Padang. Takpeduli kelas pedagang besar atau kecil, semua dia tawari dagangannya Karena ketekunannya, banyak pedagang yang akhirnya mengambil barang dagangan dari Jefri.

Namun begitu kegiatan menjual bra dan pakaian dalam itu tak selamanya mendapat jmji;in. Ia kerap mendapat cemooh teman kuliahnya "Saya tidak malu jual bra yang penting halal dan tidak mencuri," ujar Jefri.

Niat Jefri hanya satu segera lulus kuh.ih Dia ingin membuktikan pendidikan adalah kunci pembuka pintu sukses. Itulah sebabnya Jefri begitu tekun belajar hingga meraih gelar sarjana ekonomi.Namun lulus dengan indeks prestasi komulatif (IPK) yang linking tinggi, tidak membuat Jefri tertarik bekerja menjadi pegawai negeri atau karyawan swasta. "Keluarga saya semuanya pedagang." jelas Jefri.

Sumber : Harian Kontan
Handoyo


Entri Populer