" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Melukis keuntungan lewat kaligrafi Menjelang Ramadhan

Melukis keuntungan lewat kaligrafi Menjelang Ramadhan

 07/24/2011
Melukis keuntungan lewat kaligrafi Menjelang Ramadhan


Melukis keuntungan lewat kaligrafi Menjelang Ramadhan, pernak-pernik bernuansa ]s!,iini mulai diburu pembeli. Mulai dari pakaian, peralatan makan, tempat kue, hingga perabot rumah, tak ketinggalan hiasan berupa lukisan kaligrafi menjadi target untuk memperindah tampilan rumah.

Momen seperti ini, menjadi peluang besar bagi pebisnis pernak-pernik untuk menambah pasokan barang yang tentunya berdampak pada peningkatan produksi, seperti pada usaha kerajinan seni kaligrafi.Berawal dari keinginannya untuk lebih mendekatkan diri kepada 1\ihan dengan melalaikan ayat-ayat suci Alquran, Darwito perajin kaligrafi di Semarang ini memulai usahanya dengan melukis humf-huruf hijaiyah itu di alas kanvas dengan menggunakan cal minyak.

Beberapa hasil karyanya tersebut, kemudian diikutkan dalam pameran kerajinan di Semarang tepatnya pada 2002. Tak disangka, hasil karyanya banyak peminat sehingga pesanan pun mengalir deras.Mulai dari dikerjakan sendiri dan kemudian mencari satu teman untuk membantunya memasang figura, usaha tersebut terus berkembang pesat hingga jumlah karyawannya kini mencapai 25 orang dan memiliki galeri.

LJas Galeri itu kini menjadi tempat pamer hasil karyanya. Tidak hanya di Semarang, tetapi juga bapak tiga putra itu kini memiliki sejumlah cabang di berbagai kota di Indonesia seperti Selain itu, Bandung, Bogor, Makasar, Palembang, dan Batam.

Area pemasaran hasil karyanya tersebut juga semakin Dalam waktu setahun, sekitar satukontainer berisi 3.000 kaligrafi diekspor kemancanegara.meluas hingga ke Kalimantan, Aceh dan bahkan diekspor ke Malaysia, Singapura, Uni Emirate Arab dan sejumlah negara Islam lainnya.

"Awalnya, pemasarannya hanya sekitar Semarang saja melalui pameran kerajinan atau pesanan dari para kerabat, kini lukisan kaligrafi ini dipasarkan hingga ke luar Jawa seperti Kalimantan, Sumatra, Aceh, bahkan menembus pasar luar negeri Malaysia, Singapura dan Arab," katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Sedikitnya dalam waktu setahun, sekitar satu kontainer berisi 3.000 kaligrafi berbagai ukuran dia ekspor ke negara-negara tersebut.

Media kreativitas

Awalnya memang Darwito hanya menggunakan cat minyak dan kanvas dalam menuangkan ide-idenya membual kerajinan tersebut, tetapi seiring dengan permintaan pasar hasil karyanya itu kini semakin beragam seperti menggunakan cairan kuningan warna emas atau silver, tembaga, kayu dan pasir medianya pun bisamenggunakan beludru untuk memperindah kaligrafi tersebut.

Dia menuturkan konsumen lebih menyukai kerajinan seni kaligrafi yang berbahan dasar kanvas dan fiberglass untuk memberi efek tiga dimensi pada lukisannya, sedangkan warna-warna emas dipilih untuk kesan megahnya.

"Lukisan kaligrafi dengan Kili.m cat kuningan mi sempat meledak 3 tahun lalu yang terus berlanjut hingga sekarang, hasil produksinya juga kini lebih beragam seperti jam besar dengan lukisan kaligrafi," ujarnya. Darwiio menuturkan dalam sebulan dia bisa memproduksi dan menjual sekitar 400-500 unit lukisan kaligrafi dengan berbagai model dan ukuran. Harganya pun bervariasi mulai dari Rp200.000-RplO juta.

"Bentuk lukisan yang harganya paling murah berupa kaligrafi tulisan Allah dan Muhammad, sedangkan yang termahal biasanya berbahan kuningan dengan ukuran 120 cm x 240 cm berupa replika pintu Kabah," tuturnya.

Menjelang Ramadan, dia menuturkan kaligarfi karyanya mengalami peningkatan penjualan hingga 20% dibandingkan dengan bulan-bulan biasa dengan kisaran harga mencapai Rpl50 jula-Rp200 juta. Dia mengisahkan Ramadan tahun lalu lus.) meraup omzet hingga Rp250 juta.

Tahun ini, dia tetap optimistis bisa meraih omzet seperti Ramadan sebelumnya seiring dengan peningkatan permintaan dari berbagai daerah. tnaialina.kosihSibisnis.co.id)


Sumber : Bisnis Indonesia


Entri Populer