" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Bisnis game onlinetancap gas

Bisnis game onlinetancap gas

07/24/2011
Bisnis game onlinetancap gas

Natauna Kasih Bisnis Indonesiaame Online belakangan ini tampaknya semakin menjadi tren tersendiri di I kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang merasakan sensasi dari permainan virtual itu.

Tidak percaya..? Tengok saja aktivitas apa daii siapa saja yang mengunjungi kios-kios game online yang kini makin menjamur di perkotaan, bahkan dapat ditemukan hingga di perkampungan.Maraknya game online tersebut antara lain dipicu oleh terus berkembangnya berbagai jenis permainan unik yang menawarkan pengalaman dan sn is, n baru, terlebih untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas aktivitas sehari-hari.

Bahkan saat ini, penawaran game online juga tersedia secara luas melalui situs-situs Internet, hingga disusupkan dalam berbagai media jejaring sosial seperti FaceBook dan lainnya yang dapat di-download secara mudah, bahkan banyak yang gratis.

Pengembang konten game online dari Nusantara Online Sigit Widodo menyatakan game online sudah menjadi tren tersendiri bagi sejumlah kalangan masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak.

Bahkan, tren tersebut sampai mengarah pada pembentukan komunitas kecil di antara sesama penggemar game online untuk memainkan sebuah permainan secara bersama-sama, dengan adanya game-game tertentu yang liarus dimainkan beberapa orang.

"Anak saya yang umurnya baru 10 tahun, setiap minggu selalu meminta uang sekitar Rp20.000-Rp30.O0O untuk bermain di kios game online dekat rumah dan membeli voucher game online, meski di rumah sudah punya komputer dan sambungan Internet sendiri. Itu karena dia punya komunitas kecil di tempat dia biasa bermain," katanya.

Maraknya game online tersebut memang tidak datang dengan sendirinya, di mana saat ini bermunculan kios-kios game online itu karena terjadinya pergeseran aktivitas bisnis dari warung lnternet (warnet) yang mulai ditinggalkan.

Pergeseran aktivitas bisnis warnet menjadi kios game online sangat disadari sebagai dampak dari maraknya penetrasi mobile devices yang tidak hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga telah menjelma menjadi bagian dari fashion.

Terlebih, berbagai perangkat mobile yang ada saat ini sudah dilengkapi dengan kemampuan akses internet untuk menunjang aktivitas masyarakat terhadap kebutuhan layanan data mulai dari browsing, chating, dan jejaring sosial lain.

Seperti usaha warnet di area perumahan Jatibening Indah, Depok, Jationline.com. Hendro Wibowo sang pemilik mengaku saat ini 90% omzet hariannya disumbang oleh bisnis game online, sementara sisanya hanya pelanggan tertentu yang menggunakan wametnya untuk mengerjakan tugas.

Adanya permainan baru tersebut, membangkitkan usahanya kembali setelah nyaris bangkrut pada awal tahun lalu, akibat mudahnya memperoleh akses internet prabayar.

"Bisnis warnet sempat sepi karena maraknya penjualan netbook dengan paket modem untuk mengakses internet yang lebih praktis dan mudah dibawa kemana-mana, sehingga pelanggan tidak perlu lagi ke warneL Sekarang kami banting setir menyewakan PC untuk game online, ujarnya.

Omzet

Dengan 20 PC yang dimilikinya, Hendro mampu mengantongi Rp700.000-Rpl juta per hari termasuk penjualan voucher pelengkap untuk permainan tersebut. Pada saat liburan, penghasilan bisa naik 80% mencapai Rpl,5 juta per hari karena banyaknya anak-anak kompleks yang memanfaatkan warnet untuk game online bareng-bareng.

Hal senada diungkapkan Agus Suryono, pemilik Tembalangonline.com di area kampus Universitas Diponegoro (Undip) Tembalang, Semarang. Meski akses Internet bisa diperoleh melalui telepon genggam, kepuasan memainkan game-game itu hanya bisa diperoleh dengan PC berkapasitas tinggi, sehingga pengguna memilik Dengan total 60 PC yang saya miliki saat ini, omzet per hari bisa mencapai Rp4,5 juta.menggunakan jasa warnet.

Dia mengatakan bisnis game online saat ini memang tengah marak, seiring dengan perkembangan permainan yang memicu rasa penasaran pengguna warnet untuk mecoba game-game tersebut.

Bahkan karena banyaknya pelanggan, membuat Agus kini membuka cabang warnet di daerah tersebut. "Dengan total 60 PC yang saya miliki saat ini, omzet perhari bisa mencapai Rp4,5 juta, jika liburan bisa mencapai Rp5 juta per hari," ujarnya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Warung lnternet (Awari) Irwin Day mengatakan sejak beberapa tahun terakhir telah terjadi persaingan tidak langsung antara warnet dan perkembangan berbagai teknologi informasi yang menyediakan layanan lnternet, khususnya di kota-kota besar.

Menurut dia, kondisi tersebut telah menyebabkan penurunan tajam terhadap permintaan penyediaan layanan warnet, di mana kebutuhan terhadap akses lnternet dapat dengan mudah dipenuhi melalui berbagai layanan yang ada.

Dia menambahkan bisnis warnet khususnya di Pulau Jawa diperkirakan masih akan berkembang di kota-kota kecil, sedangkan di kota besar mulai menurun. Perkembangan bisnis warnet juga dimungkinkan masih terjadi di luar Pulau Jawa.

Irwin menyatakan Awari sejauh ini sudah memberikan berbagai pemahaman kepada para pelaku usaha warnet untuk dapat mengantisipasi perkembangan dengan melihat peluang dan upaya diversifikasi.

Dalam hal ini, pelaku bisnis diimbau untuk memperhatikan permintaan pasar, di mana ketika terjadi penurunan mereka harus bersiap-siap untuk pindah ke daerah lain yang masih membutuhkan layanan lnternet.

Selain itu, mereka juga diimbau untuk meningkatkan kreatifitas dengan melakukan diversifikasi usaha untuk melengkapi layanannya sekaligus memenuhi kebutuhan pelanggan seperti membuka kafe, layanan printing (cetak), hingga mengalihkan bisnis pada game online. (nalalinn.knsih@grnwLam)

Sumber : Bisnis Indonesia


Entri Populer