20/03/2012
Laba Terhidang dari Resto Tradisional
Menimang tawaran kemitraan Dapoer Penyet
JAKARTA. Bisnis restoran berkonsep tradisional semakin unjuk gigi di tengah menjamurnya restoran yang mengusung menu fast food ala barat. Terbukti, restoran yang mengusung resep tradisional kian menjamur.
Salah satunya adalah CV Hidup Jaya Selaras, selaku pemilik brand Dapoer Penyet yang berdiri sejak November 2009 lalu di Bandung, Jawa Barat. Nah, mulai tahun ini Hidup Jaya Selaras mulai menawarkan waralaba kepada para calon investor yang ingin berbisnis makanan tradisional Indonesia
Ucu Ridwan, pemilik Dapoer Penyet mengaku membuka waralaba karena desakan banyak pjhak yang ingin menjadi mitra. Ia mengklaim, restorannya diminati karena memadukan konsep makanan Sunda, Jawa, dan Bali dalam satu tempat sekaligus.
Menurut Ucu, penyet sejatinya adalah makanan khas Jawa. Tapi kami juga ingin membawa suasana Sunda dan Bali dalam setiap gerai restoran. Ini untuk menguatkan bahwa kami mengusung konsep makanan lokal," jelasnya
Dapoer Penyet menawarkan menu andalan berupa iga penyet. Sementara menu lainnya berupa ayam dan seafood penyet. Nah, untuk sambalnya terdapat tiga pilihan, yakni sambal penyet, sabel uo, dan sambal gledek.
Hingga saat ini, Dapoer Penyet telah memiliki 11 gerai yang berlokasi di tiga kota, yaitu Bandung, Tangerang, dan Jakarta Semua gerai tersebut milik sendiri. Ia berharap, dengan adanya tawaran kemitraan ini, jumlah gerainya akan bertambah.
Dapoer Penyet menawarkan tiga paket kemitraan, yakni paket express, semi express, dan restaurant yang masing-masing senilai Rp 500 juta, Rp 1 miliar, dan Rp 1,5 miliar. "Sudah termasuk franchise fee 5 tahun,peralatan lengkap, dan pela-tihan. Tapi belum termasuk sewa tempat," ungkapnya
Dari ketiga paket itu, Ucu bilang, terwaralaba bisa meraup omzet Rp 150 juta, Rp 250 juta, dan Rp 350 juta perbulan. Dengan royalty fee 7,5% per bulan, Ucu memperkirakan calon mitra bisa balik modal dalam 24 bulan atau 2 tahun.
Harga makanan yang dijual Dapoer Penyet antara Rp 10.000 Rp 30.000 per porsi. Dengan harga menu tersebut, pelanggan Dapoer Penyet kebanyakan dari kelas menengah hingga atas. Kendati sudah meluncurkan tawaran waralaba, Ucu belum memiliki target jumlah gerai yang spesifik. Menurutnya,
Calon mitra diperkirakan bisabalik modaldalam waktu duatahun.memperbaiki kualitas serta menjaga keharmonisan dengan mitra dan pelanggan menjadi yang utama. "Kami berupaya ekspansif di Jakarta, karena pasar makanan tersebar berada di sini, tuturnya
Anang Sukandar, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) menilai, ceruk lniu* kuliner tradisonal Indonesia masih cukup besar. Makanya, kendati sudah banyak pemain! pasar bisnis ini tak pernah susut. "Sebagian besar bukan sekedar bertahan, tapi berhasil dikenal publik," ucapnya
Karena segmen pasar yang diincar oleh Dapoer Penyet adalah menengah ke atas, menurut Anang, franch isor ha-rus mencari kota yang memiliki basis pelanggan besar untuk makanan etnik seperti ini. "Kota-kota besar seperti .la-karta dan Bandung cukup po-tensial menjalankan resto se perti ini," ujarnya
Hal lain yang perlu diperha-tikan adalah soal kualitas dan pelayanan. Jika syarat ini su dah bisa dipenuhi, otomatis brand akan terangkat dengan sendirinya," ujarnya Dapoer Penyet Resto Jalan Gandapura No. 55, Bandung, Jawa Barat Telp 022-4204075
Menimang tawaran kemitraan Dapoer Penyet
JAKARTA. Bisnis restoran berkonsep tradisional semakin unjuk gigi di tengah menjamurnya restoran yang mengusung menu fast food ala barat. Terbukti, restoran yang mengusung resep tradisional kian menjamur.
Salah satunya adalah CV Hidup Jaya Selaras, selaku pemilik brand Dapoer Penyet yang berdiri sejak November 2009 lalu di Bandung, Jawa Barat. Nah, mulai tahun ini Hidup Jaya Selaras mulai menawarkan waralaba kepada para calon investor yang ingin berbisnis makanan tradisional Indonesia
Ucu Ridwan, pemilik Dapoer Penyet mengaku membuka waralaba karena desakan banyak pjhak yang ingin menjadi mitra. Ia mengklaim, restorannya diminati karena memadukan konsep makanan Sunda, Jawa, dan Bali dalam satu tempat sekaligus.
Menurut Ucu, penyet sejatinya adalah makanan khas Jawa. Tapi kami juga ingin membawa suasana Sunda dan Bali dalam setiap gerai restoran. Ini untuk menguatkan bahwa kami mengusung konsep makanan lokal," jelasnya
Dapoer Penyet menawarkan menu andalan berupa iga penyet. Sementara menu lainnya berupa ayam dan seafood penyet. Nah, untuk sambalnya terdapat tiga pilihan, yakni sambal penyet, sabel uo, dan sambal gledek.
Hingga saat ini, Dapoer Penyet telah memiliki 11 gerai yang berlokasi di tiga kota, yaitu Bandung, Tangerang, dan Jakarta Semua gerai tersebut milik sendiri. Ia berharap, dengan adanya tawaran kemitraan ini, jumlah gerainya akan bertambah.
Dapoer Penyet menawarkan tiga paket kemitraan, yakni paket express, semi express, dan restaurant yang masing-masing senilai Rp 500 juta, Rp 1 miliar, dan Rp 1,5 miliar. "Sudah termasuk franchise fee 5 tahun,peralatan lengkap, dan pela-tihan. Tapi belum termasuk sewa tempat," ungkapnya
Dari ketiga paket itu, Ucu bilang, terwaralaba bisa meraup omzet Rp 150 juta, Rp 250 juta, dan Rp 350 juta perbulan. Dengan royalty fee 7,5% per bulan, Ucu memperkirakan calon mitra bisa balik modal dalam 24 bulan atau 2 tahun.
Harga makanan yang dijual Dapoer Penyet antara Rp 10.000 Rp 30.000 per porsi. Dengan harga menu tersebut, pelanggan Dapoer Penyet kebanyakan dari kelas menengah hingga atas. Kendati sudah meluncurkan tawaran waralaba, Ucu belum memiliki target jumlah gerai yang spesifik. Menurutnya,
Calon mitra diperkirakan bisabalik modaldalam waktu duatahun.memperbaiki kualitas serta menjaga keharmonisan dengan mitra dan pelanggan menjadi yang utama. "Kami berupaya ekspansif di Jakarta, karena pasar makanan tersebar berada di sini, tuturnya
Anang Sukandar, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) menilai, ceruk lniu* kuliner tradisonal Indonesia masih cukup besar. Makanya, kendati sudah banyak pemain! pasar bisnis ini tak pernah susut. "Sebagian besar bukan sekedar bertahan, tapi berhasil dikenal publik," ucapnya
Karena segmen pasar yang diincar oleh Dapoer Penyet adalah menengah ke atas, menurut Anang, franch isor ha-rus mencari kota yang memiliki basis pelanggan besar untuk makanan etnik seperti ini. "Kota-kota besar seperti .la-karta dan Bandung cukup po-tensial menjalankan resto se perti ini," ujarnya
Hal lain yang perlu diperha-tikan adalah soal kualitas dan pelayanan. Jika syarat ini su dah bisa dipenuhi, otomatis brand akan terangkat dengan sendirinya," ujarnya Dapoer Penyet Resto Jalan Gandapura No. 55, Bandung, Jawa Barat Telp 022-4204075
Sumber : Harian Kontan
Fahriyadi