" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Investasi Usaha Minimarket Yang Kian menjamur

Investasi Usaha Minimarket Yang Kian menjamur


>>>>>Investasi Usaha Minimarket Yang Kian menjamur

Neraca. Minimarket merupakan jenis pasar ritel modern lainnya, sebenarnya minimarket ini lebih dulu ketimbang hypermarket, yakni dengan kehadiran gerai Indomaret pertama pada 1998. Namun, sekitar 6 tahun lalu, minimarket juga.belum cukup populer, sama halnya dengan hypermarket.

Wajar saja karena pada saat itu belum banyak gerai minimarket, yang pada mulanya hanya didirikan di sekitar kompleks perumahan real estat saja yang bisa dijumpai. Untuk belanja sehari-hari, orang masih bisa mengandalkan keberadaan toko-toko kelontong di permukimannya. Namun sejak 1999, warung ber-AC ini mulai tumbuh subur termasuk di perkampungan penduduk.

Menurut pengamat waralaba Amir Karamoy, waralabaminimarket sampai saat ini masih mampu tumbuh 13,2% pertahunnya, pertumbuhan waralaba minimarket ini dimulai pada periode 1997-2003, rata-rata tumbuh 17,3% per tahun, ucap Amir Karamoy. Pilihan investasi bisnis terbuka lebar, asalkan jeli dalam melihat peluang, selain karena memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai bidang usaha yang menjadi incaran. Jika berbisnis waralaba minimarket masuk dalam daftar pilihan usaha yang ingin Anda jalankan, bersiaplah menikmati keuntungan yang melebihi investasi deposito. Namun tentunya Anda juga harus memenuhi sejumlan kriteria seorang pewaralaba dan karakter bisnis ritel modern. Minimarket merupakan salah satu bisnis retail yang mempunyai cukup banyak menarik minat investor, baikyang ingin ataupun yang sudah menerjuni bisnis ini. Selain pengelolaannya yang masih terbilang mudah, pasar yang terbentang luas dan kontinyu, dalam permodalan cukup beragam. Mulai dari skala kecil hingga skala besar. Untuk para pengusaha minimarket yang ingin instant pun juga tersedia berbagai peluang franchise atau waralaba yang banyak ditawarkan oleh franchisor. Laurensius Tirta Widjaja, Merchandise Development Director Indomaret menuturkan, sebelum bicara berapa nilai investasi, omzet, bahkan risiko berbisnis minimarket, tak ada salahnya membahas profit untuk mendorong niat memulai usaha waralaba. Lauren menyebutkan, profit menjalani bisnis waralaba Indomaret mencapai atau bahkan lebih dari 12 persen per bulan. "Profit yang didapatkanpewaralaba lebih dari keuntungan deposito," jelasnya, memberikan perbandingan sebagai gambaran sederhana.

Bagaimana jika gagal menjalankan bisnis waralaba minimarket karena jarang peminat, atau karena persaingan yang nyata di depan mata, seperti minimarket yang berdiri berdampingan dengan pesaing sekelasnya. Ukuran risiko kegagalan franchise bisa dilihat dari tingkat kegagalan di bawah 10 persen.Artinya dari 100 orang yang berinvestasi waralaba minimarket hanya 10 yang gagal," tutur Lauren.

Omzet gerai minimarket per bulan juga bisa menjadi acuan dalam menghitung keuntungan. Sebagai pewaralaba, Laurensius mengatakan, omset per gerai minimarket, bisa mencapai 9-10 juta per hari. Performa inilah yang membuat Indomaretpercaya diri berekspansi dari segala sisi pada 2011. Dari meningkatkan pertumbuhan waralaba dari 38 persen menjadi 42 persen, menambah 800 gerai baru, menambah tiga cabang yang tersebar di Sumatera Selatan, Makassar, Cirebon, serta berbagai pengembangan nilai tambah lainnya untuk menarik lebih banyak pelanggan loyal.

Ketika Anda berniat berinvestasi dalam bisnis minimarket, jangka waktu kembali modal juga jadi menjadi patokan. Dengan perubahan gaya hidup dan peluang pasar potensial, modal kembali dalam bisnis minimarket ini, bisa terjadi dalam 24-45 bulan. Data ini merujuk pada pengalaman waralaba Indomaret dengan nilai investasi Rp 300-500 juta termasuk franchise fee dan royalty fee, di luar sewa properti atau gedung untuk toko, jelas Lauren.

Sebagai perusahaan yang menawarkan sistem franchise, franchisor perlu kreatif mengembangkan program yang memberikan nilai tambah. Tentunya yang menguntungkan pelanggan dan secara tidak langsung juga dinikmati pewaralaba. Semakin banyak program menarik pembeli semakin bertambah dan penjualan meningkat. Pewaralabapun menikmati keuntungan dari hal ini. Kartu keanggotan yang memberikan berbagai kemudahan adalah salah satunya. Indomaret mengklaim memiliki 500.000 anggota dan menargetkan menjadi satu juta sampai akhir tahun 2011.

Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Anang Sukandar menyampaikan, ada hal yang perlu menjadi perhatian para pemilik franchise. Disebutkan, dari 129 franchise lokal, hanya 15%-nya saja yang franchiseable atau memenuhi syarat sebagai franchise. Sisanya belum bisa dikategorikan sebagai usaha franchise, tetapi sudah mengklaim sebagai usaha waralaba. Mereka ini baru bisa dimasukkan sebagai business opportunity. Jadi walaupun bisnis waralaba minimarket masih menjanjikan, para calon investor harus tetap berhati-hati, pilihlah pewaralaba yang memang sudah terbukti kredibilatsnya. (Rangga)


Sumber : Harian Neraca


Entri Populer