""
>>>>>>Inovasi Menangkan Persaingan
PERSAINGAN bisnis nasi goreng sudah sangat ketat. Oleh karena itu, sudah menjadi keharusan bagi pedagang dan pengusaha nasi goreng untuk melakukan inovasi. Tujuannya, apa lagi kalau bukan mendongkrak penjualan dan menambah mitra.
Levita Supit, Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali), mengatakan, sebenarnya prospek usaha nasi goreng masih terbuka lebar. Namun, persaingan yang kian ketat membuat pengusaha harus melakukan inovasi agar berbeda dengan tawaran warung sebelah. "Yang perlu ditonjolkan paling tidak adalah citarasa menu dan pelayanan," saran Levita.
Contoh, inovasi yang dilakukan Nasi Goreng Borobudur dengan menggratiskan makanan jika dalam 10 menit tidak dilayani, patut mendapatkan apresiasi
Di tengah persaingan usaha yang makin sengit, strategi pemasaran semacam itu me-mang perlu dilakukan. Dengan pelayanan yang prima, pengusaha memberikan jaminan kepada pelanggan untuk loyal.
Soal besaran investasi untuk menjadi mitra juga perlu menjadi perhatian para pengusaha. Biaya investasi yang terlalu tinggi sedikit banyak akan mempengaruhi harga jual menu. Sebab, "Mitra perlu balik modal dengan cepat," ujar Levita.
Penambahan menu-menu baru juga bisa menjadi strategi lain untuk menghindari kejenuhan pelanggan. Bahkan, kalau perlu variasi menu baru hadir setidaknya dalam tiga sampai enam bulan sekali. Tetapi, kehadiran menu baru itu sebagai pendamping nasi goreng sebagai menu utama Untuk masalah tempat, selain harus strategis, lokasinya juga harus mudah dijangkau pelanggan. "Seperti dekat dengan tempat orang nongkrong, hangout, atau kompleks perkantoran," imbuh Levita.
Sumber: Harian Kontan
PERSAINGAN bisnis nasi goreng sudah sangat ketat. Oleh karena itu, sudah menjadi keharusan bagi pedagang dan pengusaha nasi goreng untuk melakukan inovasi. Tujuannya, apa lagi kalau bukan mendongkrak penjualan dan menambah mitra.
Levita Supit, Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali), mengatakan, sebenarnya prospek usaha nasi goreng masih terbuka lebar. Namun, persaingan yang kian ketat membuat pengusaha harus melakukan inovasi agar berbeda dengan tawaran warung sebelah. "Yang perlu ditonjolkan paling tidak adalah citarasa menu dan pelayanan," saran Levita.
Contoh, inovasi yang dilakukan Nasi Goreng Borobudur dengan menggratiskan makanan jika dalam 10 menit tidak dilayani, patut mendapatkan apresiasi
Di tengah persaingan usaha yang makin sengit, strategi pemasaran semacam itu me-mang perlu dilakukan. Dengan pelayanan yang prima, pengusaha memberikan jaminan kepada pelanggan untuk loyal.
Soal besaran investasi untuk menjadi mitra juga perlu menjadi perhatian para pengusaha. Biaya investasi yang terlalu tinggi sedikit banyak akan mempengaruhi harga jual menu. Sebab, "Mitra perlu balik modal dengan cepat," ujar Levita.
Penambahan menu-menu baru juga bisa menjadi strategi lain untuk menghindari kejenuhan pelanggan. Bahkan, kalau perlu variasi menu baru hadir setidaknya dalam tiga sampai enam bulan sekali. Tetapi, kehadiran menu baru itu sebagai pendamping nasi goreng sebagai menu utama Untuk masalah tempat, selain harus strategis, lokasinya juga harus mudah dijangkau pelanggan. "Seperti dekat dengan tempat orang nongkrong, hangout, atau kompleks perkantoran," imbuh Levita.
Sumber: Harian Kontan
