" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Industri Kreatif Joger Jadi Pusat Merek Rakyat

Industri Kreatif Joger Jadi Pusat Merek Rakyat


>>>>>>Industri Kreatif Joger Jadi Pusat Merek Rakyat

JAKARTA - Merek (brand) produk dengan kata-kata Joger di Bali  telah mampu men-dinamisasi perekonomian masyarakat lokal dengan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang baru di suatu kawasan."Creative mind industry di Indonesia bukan hanya loger, ada banyak yang telah sukses, tapi brand ini di Bali telah terbukti mampu mendinamisasi masyarakat lokal," kata Kepala Badan Sumber Daya Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Kebudayaan dan Pariwisata (Ke-menbudpar) 1 Gde Pitana di Jakarta, Kamis (16/5).

Ia mencontohkan brand pabrik kata-kata loger sudah mendinamisasi masyarakat lokal di kawasan Bedugul setelah membuka gerai barunya di wilayah Desa I uu us di tepi Ialan Raya Luwus, Bedugul, yakni Teman loger.

Wilayah itu sebelumnya tidak memiliki pusat pertumbuhan ekonomi secara spesifik dan kehadiran brand creative mind itu membuka terjadinya pusat pertumbuhan baru di kawasan. "Ini menjadi semacam growth center yang baru yang memberikan kontribusi terhadap masyarakat lokal di sekitarnya," katanya.

Pihaknya mendorong generasi muda untuk bergerak dalam industri kreatif serupa karena mampu membuka lebih banyak peluang untuk peningkatan taraf hidup dan memberikan dampak yang luas pada perekonomian masyarakat.

Sementara itu, pendiri Joger atau sering disebut Mr loger atau Pak Joger yang memiliki nama asli Joseph Theodprus Wuliana-di mengaku mempertahankan usahanya melalui sebuah upaya konsistensi tinggi.

Menurut dia, konsistensi loger untuk mempertahankan merek Joger di Pulau Bali juga mampu mempertahankan hidup merek dan keaslian merek tersebut. "Joger tidak bisa dibeli di luar Pulau Bali sehingga jika orang menggunakan Joger berarti pernah berlibur ke Bali," katanya.

Joseph berpendapat kesuksesan yang diraihnya itu bukan tujuan akhir dari perjalanannya sebab, menurutnya, sukses ndak pernah bisa diukur dari kekayaan materi.

"Sukses itu adalah ketika kita bisa merasakan bahagia. Walau kaya dengan materi segunung kalau belum bahagia itu namanya belum sukses. Apalagi miskin dan ndak bahagia," katanya. Dalam mengelola usahanya, Joseph cenderung membiarkan manajemen berjalan dengan sendirinya dengan membuat para pekerjanya bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing.

Usaha Mr Joger itu dikelola dengan sistem yang bertentangan dengan keumuman usaha, misajnya dalam setiap produk selalu dilekati label jelek atau "Joger jelek" Meski begitu merek tersebut justru disukai pembeli. Ant/AR-2

Sumber: Koran jakarta


Entri Populer