" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Diterpa Isu Jadi Sentra Penjualan Sepatu Bekas

Diterpa Isu Jadi Sentra Penjualan Sepatu Bekas


>>>>>Diterpa Isu Jadi Sentra Penjualan Sepatu Bekas


Semenjak sentra-sentra sepatu baru bermunculan di Bandung, pembeli memiliki makin banyak pilihan, sementara sentra sepatu di Jalan Kembang Sepatu mulai tersisih. Apalagi, sentra ini diisukan menjual sepatu bekas, sehingga pengunjung ke pusat sepatu ini turun drastis.

PEDAGANG di sentra sepatu Jalan Kota Kembang, Bandung tampak hanya bisa duduk di kiosnya. Mereka dengan sabar menunggu pembeli datang. Suhanco, Ketua Paguyuban Pedagang Sepatu Jalan Kembang Sepatu mengatakan, karena ketiadaan dana, mereka belum bisa berbuat banyak imtuk promosi.

Lantaran pengunjung yang sepi ini, banyak pedagang baru yang hanya bertahan seminggu berjualan di sentra ini. Namun, pedagang seperti Suhanco atau Oman yang sudah berjualan selama puluhan tahun, pantang meninggalkan tempat yang sudah lama menjadi sumber penghidupannya ini.

Jika dipukul rata, menurut hitungan Suhanco, rata-rata ia bisa menjual sekitar enam pasang sepatu sehari. Setiap bulan pun, ia bisa meraih untung sekitar Rp 1,5 juta.

Suhanco merasa kesulitan menghitung omzet. Pasalnya; biarpun para pedagang mempunyai standar harga yang sama, transaksi pembelian sepatu ini sering dibumbui dengan tawar-menawar. "Keuntungan tergantung dari kepandaian pembeli dan penjual dalam proses tawar-menawar itu," ujar Udin yang tiap bulannya mampu menjual 200 pasang sepatu.

Sementara itu, Oman mengaku, dalam sebulan mampu menjual sebanyak 300 pasang sepatu. Menurutnya, penjualan yang lebih banyak ini lantaran ukuran kiosnya lebih besar, sehingga pembeli banyak yang tertarik.
Meskipun omzet penjualan tidak bisa dibilang bagus. Oman tetap bersyukur karena kondisi saat ini lebih baik daripada tahun 2002. "Tahun itu, pengunjung tidak ada sama sekali. Saya pun bangkrut, menjual rumahdan harta benda lainnya," ujarnya.

Ia menuturkan, minimnya pengunjung yang datang kala itu karena ada isu kalau semua sepatu yang dijual sentra ini adalah barang bekas. Untunglah, setahun kemudian, para pembeli mulai datang kembali. Penyalur sepatu pun tetap mempercayainya sehingga dia tetap berjualan.

Penyalur sepatu yang datang ke sentra sepatu Jl Kota Kembang ini biasanya berasal dari Tangerang atau CibaduyuL Mereka datang untuk menawarkan model-model baru atau mengantarkan pesanan.Supaya barangnya diterima oleh penjual, penyalur pun menerapkan beragam sistem pembayaran, yakni pembayaran cicilan, tunai dan pembayaran di belakang. "Lebih enak dengan sistem dibayar belakangan setelahbarang laku" ujar Oman.

Sistem pembayaran ini juga berbasiskan kepercayaan antara pedagang dan penyalur. "Kami harus membayar tagihan selalu tepat waktu. Kalau pembayarannya macet, sebagai konsekuensinya, penyalur tidak akan mau lagi memberikan barang kepada kami," imbuh Udin.

Pedagang kadang juga bisa ketiban rezeki ketika pabrik sepatu melelang sepatu model lama yang tidak laku terjual. Kata Oman, meskipun model lama, sepatu hasil lelang pabrik tetap banyak dicari oleh pembeli. "Mereka mengincar sepatu yang harganya miring dan produksi asli pabrik," katanya

Sayangnya, rezeki nomplok ini hanya terjadi beberapa tahun sekali mengikuti tren perkembangan model sepatu. Inspirasi Svammahfuz Ghazali (3)

Sumber : Harian Kontan
Dharmesta (Bandung)


Entri Populer