>>>>>>Bisnis Penerbangan Kian Menjanjikan
Penumpang pesawat Januari-April mencapai 16,2 juta orang, naik 25,62%.
Mia Winarti Syaidah, Gloria Haraito JAKARTA. Walaupun bisnis penerbangan tahun ini terpukul oleh kenaikan harga ba-han bakar, namun bisnis tersebut tetap menarik karena jumlah penumpang yang meningkat pesat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang Januari-April 2011 jumlah penumpang angkutan udara domestik 16,2 juta orang. Jumlah ini tumbuh 25,62% dibanding periode sama 2010. Sementara jumlah penumpang internasional mencapai 3,3 juta orang, naik 16,13% dibandingkan periode sama tahun 2010.
Kementerian Perhubungan (Kemhub) memperkirakan, jumlah penumpang domestik dan internasional tahunini mencapai 64,51 juta orang, naik 10,4% dibanding 2010 yang sebanyak 58,3 juta orang. Di min in 2014, jumlah penumpang udara diperkirakan mencapai 98 juta orang, naik 68% dibanding tahun 2010.
Dirjen Perhubungan Udara Kemhub Herry Bakti Singayu-da Gumay mengungkapkan, pertumbuhan penumpang maskapai Indonesia masuk dalam 10 besar negara di dunia dan tertinggi di Asia Pasifik. "Pertumbuhan penumpang dunia hanya sekitar 6%, di Asia Pasifik 10%-15%," ujarnya pada KONTAN, Senin (6/5).
Maskapai makin ramai
Prospek pasar yang mena-rik ini membuat peminatnya terus bertambah. Tahun ini, penerbangan nasional bakal kedatangan pemain baru, yakni PT Pacific Royale Airways Indonesia.
Samudera Sukardi, bos Pacific Royale mengatakan, bisnis penerbangan prospektif. "Ini bisa dilihat secara geografis Indonesia memiliki banyak pulau," ujar Samudera. Saat ini, Pacific Royale tengah mengurus surat izin usaha penerbangan (SIUP) dan air operator certificate (AOC-121) ke Kemhub.
Kemhub juga tengah memproses SIUP Borneo Airlines dan TransNusa Air yang sebelumnya maskapai charter menjadi penerbangan berjadwal. Kemhub juga masih menunggu pengajuan izin terbang PT
Mandala Airlines.
"Mandala belum bisa terbang Juni, kami masih evaluasi technical recruitment" ujar Menteri Perhubungan Freddy Numberi. Tapi, menurut Freddy, peluang Mandala untuk terbang kembali masih besar karena rute-rute yang sudah dimiliki Mandala belum dikuasai oleh maskapai lain.
Menurut Devin Wirawan, Manajer Investasi PT Saratoga Capital, salah satu investorbaru Mandala, Mandala terus berdiskusi dengan Tiger Airways Holdings Ltd soal finalisasi akuisisi dan rencana bisnis Mandala sebagai low cost carrier (LCC). "Mudah-mudahan dalam tiga bulan proses akuisisi kelar," tuturnya. Selain rute domestik, Mandala juga akan merambah rute internasional.
Penumpang pesawat Januari-April mencapai 16,2 juta orang, naik 25,62%.
Mia Winarti Syaidah, Gloria Haraito JAKARTA. Walaupun bisnis penerbangan tahun ini terpukul oleh kenaikan harga ba-han bakar, namun bisnis tersebut tetap menarik karena jumlah penumpang yang meningkat pesat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang Januari-April 2011 jumlah penumpang angkutan udara domestik 16,2 juta orang. Jumlah ini tumbuh 25,62% dibanding periode sama 2010. Sementara jumlah penumpang internasional mencapai 3,3 juta orang, naik 16,13% dibandingkan periode sama tahun 2010.
Kementerian Perhubungan (Kemhub) memperkirakan, jumlah penumpang domestik dan internasional tahunini mencapai 64,51 juta orang, naik 10,4% dibanding 2010 yang sebanyak 58,3 juta orang. Di min in 2014, jumlah penumpang udara diperkirakan mencapai 98 juta orang, naik 68% dibanding tahun 2010.
Dirjen Perhubungan Udara Kemhub Herry Bakti Singayu-da Gumay mengungkapkan, pertumbuhan penumpang maskapai Indonesia masuk dalam 10 besar negara di dunia dan tertinggi di Asia Pasifik. "Pertumbuhan penumpang dunia hanya sekitar 6%, di Asia Pasifik 10%-15%," ujarnya pada KONTAN, Senin (6/5).
Maskapai makin ramai
Prospek pasar yang mena-rik ini membuat peminatnya terus bertambah. Tahun ini, penerbangan nasional bakal kedatangan pemain baru, yakni PT Pacific Royale Airways Indonesia.
Samudera Sukardi, bos Pacific Royale mengatakan, bisnis penerbangan prospektif. "Ini bisa dilihat secara geografis Indonesia memiliki banyak pulau," ujar Samudera. Saat ini, Pacific Royale tengah mengurus surat izin usaha penerbangan (SIUP) dan air operator certificate (AOC-121) ke Kemhub.
Kemhub juga tengah memproses SIUP Borneo Airlines dan TransNusa Air yang sebelumnya maskapai charter menjadi penerbangan berjadwal. Kemhub juga masih menunggu pengajuan izin terbang PT
Mandala Airlines.
"Mandala belum bisa terbang Juni, kami masih evaluasi technical recruitment" ujar Menteri Perhubungan Freddy Numberi. Tapi, menurut Freddy, peluang Mandala untuk terbang kembali masih besar karena rute-rute yang sudah dimiliki Mandala belum dikuasai oleh maskapai lain.
Menurut Devin Wirawan, Manajer Investasi PT Saratoga Capital, salah satu investorbaru Mandala, Mandala terus berdiskusi dengan Tiger Airways Holdings Ltd soal finalisasi akuisisi dan rencana bisnis Mandala sebagai low cost carrier (LCC). "Mudah-mudahan dalam tiga bulan proses akuisisi kelar," tuturnya. Selain rute domestik, Mandala juga akan merambah rute internasional.
Sumber : Harian Kontan