Ratusan pelaku usaha kecil menengah (UKM) berstatus petani garam di kawasan pantai utara Jawa Barat menjerit menghadapi anomali cuaca saat ini. Mereka mengimbau pemerintah segera turun tangan mengembangkan teknologi tepat guna sebagai solusi.
Jeritan para pegiat industri garam di kawasan Rantura Jawa Barat tersebut, kemarin disampaikan kepada Ketua Asosiasi Pemasaran Produk Pertanian Indonesia (AP3I) sebagai lembaga swasta yang membantu mereka memasarkan garam selama ini.
"Mereka sangat terpukul de-ngan kondisi curah hujan yang tidak biasa ini. Tidak sedikit di antara mereka mengalami gagal panen yang berdampak pada kerugian," ujar Idrus Zen, Ketua AP3I kepada Bisnis kemarin.
Menurut Idrus, berdasarkan keterangan yang disampaikan salah satu mantan pejabat terkait di Kementerian Perindustrian, studi banding yang dilakukannya ke China, pemerintah Negeri Tirai Bambu itu turun tangan membantu petani garam melalui teknologi tepat guna. Di Indonesia, katanya, petani atau UKM hanya difasilitasi dengan pengadaan plastik untuk menutup masuknya curah hujan ke dalam lahan garam. Namun, dampak dari pola bantuan itu sa-ngat efektif mem kmm petani.
Idrus Zen mengemukakan kemampuan finansial petani garam saat ini kurang memungkinkan melakukan pengadaan plastik secara pribadi. Sebab, anggaran yang diperlukan ratusan produsen garam sangat besar jumlahnya. Proses budi daya atau pembuatan garam sangat tergantung dengan kecerahan matahari melalui metode solar evaporation, khususnya yang dilakukan oleh petani garam tradisional.
Di Australia, pembuatan garam dihasilkan dari penambangan deposit garam. Menghadapi kondisi ini, pemerintah diharapkan bijaksana dan tidak semena-mena melakukan impor secara besar-besaran de-ngan alasan untuk memenuhi kebutuhan garam dalam negeri. "Pemerintah justru harus membantu mereka," tegas Idrus Zen.
Muhammad Taufikkurohim, Ketua Koperasi Harum Sari Cirebon yang mempunyai ratusan anggota pegiat industri garam, mengatakan seluruh binaannya saat ini sangat resah menghadapi cuaca yang tidak bersahabat. "Saya khawatir kalau curah hujan terus berlanjut, mereka akan kehilangan akal. Mereka bisa melakukan apa, sementara kebutuhan sehari-hari terus mendesak. Selama ini produksi hanya berlangsung 3-5 bulan, tetapi sudah mencukupi kebutuhan pangan dan sandang mereka.
Produsen garam skala UKM gagal panen
Entri Populer
-
Cara budidaya ikan gurame / gurami terlengkap di kolam dan terpal . Anda memiliki hobi beternak ikan, maka sudah saatnya anda melakukan s...
-
>>> Membuat kandang ayam Kini informasi peternakan ayam akan membantu anda, bagai mana memelihara ayam dan membuat kandang aya...
-
Ikan Lele merupakan keluarga Catfish yang memiliki jenis yang sangat banyak, diantaranya Lele Dumbo, Lele Lokal, Lele Phyton, Lele Sangku...
-
13/02/2012 Ayam Lepas Tambah 50 Gerai Tahun Ini BISNIS resto dengan menu utama ayam masih memiliki prospek baik kendati pemainnya suda...
-
28/12/2011 Peluang Usaha Tepung Talas Dari Tepung Talas Bisa Raih Omzet Miliaran Rupiah Selain tepung terigu dan tepung mocaf, masih ada t...
-
07/03/2012 Hanya Butuh Pakan Alami, Panen Belut Super Melimpah Selain mudah, budidaya belut super juga minim risiko. Hal utama yang haru...
-
Pase permulaan Dalam pase permulaan berawal dari umur 0 hari sampai 6 minggu, dimana bentuk ukuran dan keseragaman sebagai tujuan b...
-
Ikan nilatermasuk jenis ikan air tawar yang mudah dibudida-yakan. Dengan tingkat produktivitas yang tinggi, tak perlu waktu lama untuk meman...