" Status YM ""
ukm indonesia sukses: UKM perlu informasi peluang pasar

UKM perlu informasi peluang pasar

YOGYAKARTA Usaha kecil dan menengah yang biasanya tidak memiliki anggaran yang mencukupi untuk melakukan penelitian pasar, khususnya pasar ekspor, sangat memerlukan informasi tentang peluang pasar."Mereka sangat memerlukan informasi itu," kata Ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Kecil Mataram (Asperam) Yogyakarta Budi Sarwono, kemarin.

Ia mengatakan banyak pihak yang kompeten berkaitan dengan informasi tersebut, tetapi sulit dimintai informasi tentang itu. "Akibatnya, tidak semua usaha kecil dan menengah (UKM) bisa dengan mudah memperoleh informasi tentang peluang pasar tersebut," katanya.

Menurut dia, dengan kondisi tersebut informasi pasar tidak merata diperoleh pihak-pihak yang membutuhkan. Di satu sisi, sambungnya, banyak UKM tidak bisa mengakses informasi tentang peluang pasar. "Namun di sisi lain sejumlah UKM dengan mudah memproleh informasi itu karena kedekatannya dengan sumber informasi," katanya.

Bahkan, tutur dia, banyak UKM yang sudah mengetahui prosedur sering disepelekan ketika ingin mencari informasi itu, apalagi yang tidak mengetahui prosedurnya. Oleh karena itu, Asperam Yogyakarta berupaya menjembati kesenjangan informasi peluang pasar yang dialami UKM anggotanya, antara lain dengan memberikan informasi yang diperoleh dari ins-tansi terkait.

Terkait dengan informasi peluang pasar luar negeri, menurut dia, pihaknya pernah mengirim surat kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di sejumlah negara. "Sebab, mestinya pihak KBRI yang paling mengetahui kondisi pasar dan jenis komoditas yang diinginkan pasar di negara setempat."

Dia menegaskan untuk itu sangat diharapkan peran jajaran KBRI di suatu negara memberikan informasi kepada pelaku UKM khususnya perajin. "Informasi ini sangat dinantikan sebagai acuan UKM untuk melakukan ekspor produknya," tandasnya. Sementara itu, sebanyak 15 unit UKM di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, mendapat bantuan alat usaha untuk meningkatkan kualitas produksi.

Kabid Perindustrian Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pangkalpinang, Husni Thamrin, mengatakan bantuan itu a.l. kompor gas, alat penggorengan, dan alat pemotong. "Kami menyalurkan berbagai alat usaha itu kepada 15 unit UKM. Bantuan itu lebih diutamakan untuk pengusaha kuliner yang sarana dan prasarananya masih kurang dan masih menggunakan peralatan tradisional," ujarnya.

Ia mengatakan, bantuan peralatan usaha yang menelan dana Rp50 juta tersebut merupakan upaya pemerintah mempercepat pertumbuhan industri kecil dan menengah, serta meningkatkan keterampilan dan kreativitas pengusaha dalam mengelola usaha yang profesional.

Entri Populer